Terkait Gulen, Turki desak Indonesia tutup sekolah di 6 provinsi
Merdeka.com - Kedutaan Besar Turki mendesak pemerintah Indonesia menutup sekolah-sekolah swasta didanai yayasan binaan Fethullah Gulen, ulama diklaim sebagai dalang kudeta militer. Sekolah-sekolah itu tersebar di enam provinsi, semua berformat asrama memakai pengantar dwibahasa serta menyediakan beasiswa.
Dalam keterangan pers dilansir dari situs resmi kedutaan, Kamis (28/7), pemerintah Turki menyebut sekolah Kharisma Bangsa, Pribadi Bilingual School, hingga Sekolah Kesatuan Bangsa menginduk pada Pacific Countries Social and Economic Solidarity Association (PASIAD). Jika dirunut lagi, induk yayasan ini dikelola oleh jaringan Hizmet binaan Gulen.
Pemerintahan Presiden Reccep Tayyip Erdogan sejak tiga tahun lalu menyatakan Gerakan Hizmet dan semua anak organisasinya sebagai jaringan teroris. Kendati demikian banyak negara, termasuk Indonesia, belum mengadopsi sikap yang sama.
-
Siapa yang mendirikan sekolah dalang Mangkunegaran? Sekolah dalang Keraton Mangkunegaran didirikan pada 17 Januari 1950.
-
Apa tujuan sekolah dalang Mangkunegaran? Mengutip Puromangkunegaran.com, pendirian sekolah itu bertujuan untuk mencetak dalang-dalang handal dengan pengetahuan dan keterampilan yang mumpuni.
-
Apa nama sekolah elit peninggalan Belanda di Bandung? Pada masanya, sekolah itu bernama Hogere Burger School (HBS).
-
Kapan sekolah dalang Mangkunegaran didirikan? Sekolah dalang Keraton Mangkunegaran didirikan pada 17 Januari 1950.
-
Bagaimana cara Kemenhub merombak kurikulum sekolah kedinasan? Perombakan di sekolah kedinasan Kemenhub ini nantinya akan dimulai dari perubahan sistem rekrutmen peserta didik. Kemudian berikutnya cara mengajar, seperti menggunakan gaya bahasa kekinian sehingga mahasiswa berubah. 'Dosen, pengelola, dan mahasiswa akan dibuat semakin sibuk untuk tingkatkan sesuatu yang lebih produktif, lebih humanis dan itu masuk kurikulum,' kata Prof Wihana.
-
Dimana sekolah itu berada? Peristiwa itu terjadi di Sekolah Al-Awda di Abasan al-kabira, bagian selatan Jalur Gaza dekat Khan Younis.
"Sekolah-sekolah ini terkait dengan aktivitas organisasi teroris," seperti dikutip dari keterangan tertulis di situs Kedubes Turki. "Kami sangat prihatin organisasi teroris leluasa beraktivitas di Indonesia."
Desakan pada pemerintah Indonesia ini merujuk Dekrit Presiden Erdogan yang diteken pada 23 Juli lalu. Atas dasar beleid tersebut, pemerintah Turki menutup 1.043 sekolah swasta, 1.229 yayasan, serta 15 universitas di seluruh negeri. Semua lembaga itu dilarang beroperasi karena didanai oleh Gerakan Gulen.
Yayasan PASIAD beroperasi di Indonesia sejak 1995. Lembaga ini didirikan atas prakarsa serta donasi pengusaha-pengusaha Turki, untuk meningkatkan kerja sama kedua negara. SMA Kharisma Bangsa di Tangerang Selatan menjadi salah satu sekolah swasta binaan PASIAD yang menonjol. Pelajar sekolah ini beberapa kali berhasil meraih penghargaan olimpiade sains tingkat nasional maupun internasional.
Presiden Erdogan dan musuh politknya Fethullah Gulen (c) 2016 Today Zaman
Gerakan Hizmet tercatat pernah membantu warga Aceh saat terjadi Tsunami 2004. Dua sekolah asrama putra-putri Fatih dibangun selepas bencana tersebut.
Ketika hubungan Gulen dengan Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) yang dipimpin Erdogan masih baik, sekolah-sekolah diusulkan ditutup itu diklaim sebagai niat baik pertukaran budaya Turki-Indonesia. Mantan Presiden Turki Abdullah Gul pada 6 April 2011 berkunjung ke Sekolah Kharisma Bangsa di Tangsel bersama sang istri.
"Pertukaran kebudayaan yang dilakukan dengan mendirikan sekolah Turki di Indonesia, memberikan dampak tentang pemersatuan kedua negara," kata Gul seperti dikutip dari arsip Kantor Berita Antara.
Situasi politik Turki sekarang berubah. Gulen, dalam versi pemerintah Erdogan, adalah dalang utama kudeta gagal 15 Juli lalu. Kedubes Turki sekarang meminta Indonesia bersolidaritas untuk ikut menutup sekolah-sekolah PASIAD.
"Langkah menutup sekolah-sekolah sejenis sudah dilakukan oleh negara-negara mitra Turki, di antaranya oleh Yordania, Azerbaijan, Somalia, dan Niger," tulis Kedubes Turki. Kementerian Luar Negeri RI masih dikonfirmasi untuk mengetahui apa sikap pemerintah Indonesia terkait desakan Kedubes Turki tersebut.
Berikut daftar lengkap sekolah yang diklaim pemerintah Turki didanai oleh Gerakan Gulen:
1) Pribadi Bilingual Boarding School, Depok, Jawa Barat
2) Pribadi Bilingual Boarding School, Bandung, Jawa Barat
3) Kharisma Bangsa Bilingual Boarding School, Tangerang Selatan, Banten
4) Semesta Bilingual Boarding School, Semarang, Jawa Tengah
5) Kesatuan Bangsa Bilingual Boarding School, D.I Yogyakarta
6) Sragen Bilingual Boarding School, Sragen, Jawa Tengah
7) Fatih Boy’s School, Aceh
8) Fatih Girl’s School, Aceh
9) Banua Bilingual Boarding School, Kalimantan Selatan
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kabar penggusuran Taman Kanak-Kanak (TK) Gudang Peluru yang hanya berjarak 650 meter dari Stasiun Tebet kembali menyeruak.
Baca SelengkapnyaSekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Depok, Sutarno mengatakan Wensen School Indonesia dipastikan ditutup.
Baca SelengkapnyaAl-Zaytun akan dibina oleh Kementerian Agama. Bagaimana nasib para santri? Lalu kemana para guru akan mengajar?
Baca SelengkapnyaMenurut Mahfud, sejarah Al Zaytun memiliki keterkaitan dengan NII.
Baca SelengkapnyaDia pastikan pihak sekolah tidak melakukan DO terhadap para siswa terlibat aksi perundungan.
Baca SelengkapnyaKPAI mengirim surat ke Heru Budi sejak Senin, 4 September 2023.
Baca SelengkapnyaPungutan atau infak pembangunan musala itu dilakukan pada tahun 2022. Dari total 534 siswa, 460 di antaranya sudah membayar.
Baca SelengkapnyaTerdapat larangan yang wajib dipatuhi oleh penerima KJP Plus, seperti larangan membawa senjata tajam dan terlibat tindakan asusila.
Baca SelengkapnyaDinas Pendidikan Kota Depok akan berkoordinasi dengan DPMPTSP Kota Depok untuk menutup WSI.
Baca SelengkapnyaPara orang tua sepakat untuk menarik anak-anak dari Wensen School imbas kasus penganiayaan balita di daycare Depok itu.
Baca SelengkapnyaDibolehkannya kampanye di lembaga pendidikan, dikhawatirkan bisa mengganggu kondusivitas kegiatan pendidikan.
Baca SelengkapnyaSelain kasus kekerasan, kasus-kasus intoleransi di institusi pendidikan harus menjadi perhatian semua pihak.
Baca Selengkapnya