Tingkatkan keamanan teritorial, China kembangkan jet siluman
Merdeka.com - Sepertinya China tak ingin bangsanya kalah dari Amerika Serikat dari segi angkatan udara. Hal ini ditunjukkan oleh Negeri Tirai Bambu tersebut dengan memperkenalkan pesawat siluman terbarunya.
Dilaporkan Xinhua News Agency pada Rabu (13/2) lalu, pesawat siluman teranyar China telah siap dioperasikan oleh satuan Angkatan Bersenjata Tiongkok (PLA). Pengumuman itu muncul seperti diberitakan oleh media pemerintah China,
Xinhua menulis, jet Chengdu J-20 berteknologi siluman dengan kapabilitas tempur komprehensif itu akan siap beroperasi tahun ini guna meningkatkan kemampuan China untuk melindungi keamanan, kedaulatan, dan integritas teritorial.
-
Kenapa China ingin memperkuat teknologi? Perkembangan teknologi diperlukan China untuk memperkuat ekonomi, terutama pada pondasi yang kuat di sektor ekonomi digital.
-
Bagaimana China bersaing dengan AS dalam luar angkasa? Ketika Tiongkok bangkit, sebagian penelitian AS di bidang luar angkasa tampaknya mengalami kesulitan. Divisi ilmu biologi dan fisika NASA, yang bertanggung jawab atas banyak eksperimen ISS, sangat kekurangan dana dibandingkan dengan pertanyaan-pertanyaan ilmiah yang diminta untuk ditangani, dan memiliki pendanaan paling sedikit dari semua divisi dalam Direktorat Misi Sains NASA.
-
Apa alat canggih militer China? Tim ilmuwan dari Beijing mengatakan untuk pertama kalinya mereka berhasil menciptakan alat dengan kemampuan pemantauan dan analisis spektrum elektromagnetik secara real-time, bandwidth lebar, dan mulus, sehingga musuh tidak bisa berada di tempat terbuka selama konflik berlangsung.
-
Kenapa China buat pesawat lipat? Berdasarkan China National Space Administrations (CNSA), helicopter ini merupakan bagian dari perencanaan misi mereka ke planet Mars.
-
Apa ambisi China di luar angkasa? China memiliki ambisi besar untuk Tiangong. Stasiun ini akan memiliki tenaga penggerak, sistem pendukung kehidupan, dan tempat tinggal sendiri. Ini juga dirancang untuk memberikan daya pengisian bahan bakar ke teleskop luar angkasa baru China, yang disebut Xuntian, yang akan terbang dekat dengan stasiun luar angkasa pada tahun depan.
-
Apa tujuan utama misi pesawat luar angkasa China? Meskipun detail lengkap tentang pesawat tersebut masih diselimuti kerahasiaan, misi ini diyakini memiliki tujuan besar dalam pengembangan teknologi luar angkasa yang dapat digunakan kembali.
"Jet tempur siluman itu akan meningkatkan kemampuan tempur aviasi komprehensif China dan membuatnya semakin mampu melindungi keamanan, kedaulatan, dan integritas teritorial," tulis Xinhua mengutip Juru Bicara PLA, Shen Jinke.
Pengumuman itu menegaskan spekulasi lama yang beredar tentang eksistensi pesawat tersebut.
Seperti dikutip dari Live Science (14/2/2018), pesawat itu juga tampak dibuat untuk menandingi kapabilitas jet tempur berteknologi siluman Amerika Serikat F-22 Raptor.
Tak hanya itu, sejumlah teknologi jet tempur J-20 China turut menyerupai F-22 AS, khususnya dalam fitur siluman, seperti kerangka yang tajam dan lancip serta menggunakan material canggih untuk meminimalisir deteksi radar.
Kendati demikian, pakar militer mengatakan bahwa pesawat J-20 China -- meski Tiongkok mengklaim telah siap -- belum mumpuni untuk beroperasi dalam pertempuran nyata.
Karena, J-20 menggunakan mesin modifikasi WS-10 B dari jet tempur produksi lama, seperti J-10 dan J-11. Sehingga, daya kekuatan mesin J-20 diprediksi tak begitu kuat dan akan sulit untuk menandingi kapabilitas jelajah dan kecepatan F-22 Raptor AS. Kata seorang pakar seperti dikutip dari media Hong Kong South China Morning Post.
Selain itu, mesin WS-10 B meninggalkan jejak sisa pembakaran di udara saat dipacu dalam kecepatan supersonik, yang justru akan mengurangi esensi dari fitur siluman pesawat J-20.
Di sisi lain, WS-15 B -- mesin teranyar dan versi termutakhir dari WS-10B -- belum optimal untuk diinstalasi pada jet tempur generasi terbaru seperti J-20.
Karena, pada 2015 lalu, jet tempur tes China bermesin WS-15 B meledak dalam uji coba darat -- mengindikasikan bahwa mesin tersebut perlu dikembangkan lebih lanjut.
Sang pakar mengatakan bahwa susunan senjata J-20 menjadikannya jet tempur paling efektif di antara alutsista aviasi China, serta dianggap seimbang dengan kapabilitas persenjataan F-22 Raptor.
Sementara itu, eksistensi J-20 menjadikan China sebagai satu dari tiga negara yang telah memiliki jet tempur 'generasi kelima' -- dengan teknologi siluman sebagai salah satu fitur andalan.
Negara lain adalah Amerika Serikat, dengan F-22 Raptor dan F-35 -- yang dikabarkan sarat masalah -- dan Rusia, dengan Sukhoi T-50 PAK-FA.
Sedangkan India dan Jepang juga tengah mengembangkan jet tempur generasi kelima.
Sumber:Liputan 6
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
China benar-benar nekat membangun pangkalan udara di sana.
Baca SelengkapnyaChina biasanya melakukan uji coba tanpa pemberitahuan.
Baca SelengkapnyaPembuatan pesawat komersial C919 ini merupakan upaya China mengurangi ketergantungan pada teknologi asing.
Baca SelengkapnyaAksi Manila ini sering memicu konflik terbuka dengan penjaga pantai China.
Baca SelengkapnyaChina secara tidak langsung memperingatkan Elon Musk agar satelit Starlink jangan pernah macam-macam di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaChina berhasil gunakan satelit Starlink untuk mendeteksi pesawat siluman dalam eksperimen terbaru, tawarkan potensi perubahan besar di medan perang.
Baca SelengkapnyaPersaingan teknologi antar kedua negara makin sengit.
Baca SelengkapnyaChina mulai jengah sekaligus khawatir terhadap ribuan satelit Starlink di atas wilayah negaranya.
Baca SelengkapnyaTudingan ini cukup serius karena FBI menilai dua negara itu ingin mencuri data-data rahasia AS.
Baca SelengkapnyaTaiwan baru saja meluncurkan kapal selam pertama buatan dalam negeri. Kapal selam ini akan membawa torpedo kelas berat MK-48 hingga rudal anti-kapal.
Baca SelengkapnyaChina tak mau kalah dengan satelit Starlink milik Elon Musk. Mereka kini sedang merencanakan sesuatu.
Baca SelengkapnyaTiongkok tak ingin punya ketergantungan dengan teknologi AI besutan AS.
Baca Selengkapnya