Wanita Iran dipenjara sebab tonton pertandingan voli pria
Merdeka.com - Seorang wanita dikurung di sebuah penjara terkenal di Iran setelah mencoba menonton pertandingan bola voli pria.
Ghoncheh Ghavami, 25 tahun, ditangkap dan dibawa ke Penjara Evin di Ibu Kota Teheran beberapa hari setelah dia mencoba untuk menonton pertandingan bola voli pria antara Iran dan Italia pada 20 Juni lalu, seperti dilansir surat kabar the Daily Mail, Rabu (10/9).
Dia telah menghabiskan waktu selama 41 hari di sel isolasi, menurut keluarganya.
-
Siapa yang ditangkap di Iran? Pemerintah Iran menangkan puluhan pejabat militer dan intelijen menyusul peristiwa pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran awal pekan ini.
-
Siapa yang mengalami penyiksaan di penjara Israel? Dia memberikan kesaksiannya itu kepada pengacaranya selama ditahan di penjara Israel Sde Teiman di Gurun Negev.
-
Siapa yang dianiaya di 'Guantanamo Israel'? Jurnalis Palestina Muhammad Saber Arab, 42 tahun, yang ditangkap militer Israel tiga bulan lalu di Rumah Sakit Al-Shifa, Gaza, memberikan kesaksian mengejutkan kepada pengacaranya selama ditahan di penjara Israel Sde Teiman di Gurun Negev.
-
Bagaimana tentara Israel gunakan tahanan? Para tahanan dipaksa berjalan di reruntuhan bangunan dengan tangan terikat dan penuh luka. Para tentara berjalan di belakang para tahanan dan memaksa mereka untuk mencari bahan peledak atau benda berbahaya di sekitar area tersebut.
-
Apa yang dialami tahanan di Sde Teiman? Mereka juga tidur di lantai dengan sepatu dijadikan bantal. Laporan mengenai kamp tahanan warga Palestina di Sde Teiman sudah mulai muncul di media dari berbagai sumber.
-
Di mana Muhammad Nezzal ditahan? Nezzal, seorang remaja laki-laki Palestina berusia 16 tahun asal Jenin, mengungkap perlakuan buruk yang ia terima di penjara Negev Israel.
Ghoncheh pergi ke Stadion Azadi, yang ironisnya berarti 'kebebasan', dengan perempuan lain untuk memprotes aturan ketat Iran, diperkenalkan setelah Revolusi Islam 1979, yang melarang kaum perempuan untuk menghadiri acara olah raga kaum pria.
Awalnya Ghoncheh, yang sedang belajar hukum di London, ditangkap kemudian dilepaskan, tetapi ketika dia kembali untuk mengambil barang-barangnya, dia kembali ditangkap dan dipenjara.
Beberapa orang lainnya yang terlibat dalam demonstrasi juga ditahan.
"Keluarga kami tidak dapat menahan diri atas kejadian ini," kata abang Ghoncheh, Iman Ghavami, 28 tahun, kepada ITV News. "Mereka terkoyak, bukan hanya orang tua saya tapi juga kakek-nenek saya, paman saya, semua orang."
Kepala polisi Iran, Esmail Ahmadi Moghadam, mengatakan kepada kantor berita Fars, "Dalam kondisi saat ini, pencampuran pria dan wanita di stadion bukan untuk kepentingan umum".
"Sikap yang diambil oleh para ulama dan pemimpin tertinggi tetap tidak berubah, dan sebagai penegak hukum, kita tidak bisa membiarkan perempuan untuk memasuki stadion," lanjut dia.
Kampanye di media sosial bermunculan dalam upaya untuk menekan Iran agar membebaskan Ghoncheh. Ada sebuah akun di Facebook yang didedikasikan untuk membantu dia dan tanda pagar #FreeGhonchehGhavami kini diunggah di Twitter tentang keadaannya.
Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan pihaknya menyadari terkait situasi ini, tetapi tidak terlalu dapat membantu karena Iran tidak memiliki hubungan diplomatik resmi dengan Inggris, jadi mereka tidak mungkin dapat membantu Ghoncheh.
Juru bicara Amnesty International Inggris Neil Durkin mengatakan kepada the Daily Mail, "Kami sangat khawatir tentang keadaan Ghoncheh".
"Dia ditahan di sel isolasi selama lebih dari satu bulan di Penjara Evin di Teheran di mana dia berada di bawah kendali Garda Revolusi Iran," kata Neil.
"Pengacaranya tidak memiliki akses bertemu dengan dirinya atau dokumen tentang mengapa Ghoncheh ditahan, meskipun kami mengerti dia sedang diselidiki dengan tuduhan pelanggaran yang sangat samar yakni propaganda melawan negara," ujar dia.
"Ghoncheh adalah tahanan hati nurani dan harus segera dibebaskan."
Penegakan kaku Iran kode Islam ke pengaruh otoritas puncaknya, Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei, yang pekan ini berhasil menjalani operasi prostat, menurut media pemerintah Iran. (mdk/fas)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Narges Mohammadi saat ini sedang dipenjara oleh rezim karena aktivismenya.
Baca SelengkapnyaGerombolan pemukim Israel merebut paksa tanah dan melecehkan pria Palestina hingga mengancam akan memperkosanya saat dipenjara di Sde Teiman.
Baca SelengkapnyaDua pasukan penjajah ini bentrok di penjara yang terkenal sebagai tempat penyiksaan tahanan Palestina.
Baca SelengkapnyaParlemen Iran mengesahkan undang-undang yang melarang perempuan berpakaian tidak pantas di tempat umum.
Baca SelengkapnyaLaporan Mengerikan dari Penjara Israel, Tahanan Palestina Dianiaya dan Disiksa Secara Seksual, Penderitaan Tiada Akhir
Baca SelengkapnyaIbu dan anak ini ditahan selama lima pekan di sebuah apartemen di Gaza.
Baca SelengkapnyaIsrael menangkap tujuh warganya yang diduga menjadi agen mata-mata untuk intelijen Iran.
Baca SelengkapnyaPara tahanan juga tidak diberikan makanan dan minuman yang layak.
Baca SelengkapnyaTentara wanita Israel melakukan pemerkosaan kepada sejumlah tahanan pria Palestina. Aksi tak biadab ini bahkan dilakukan di hadapan orang banyak.
Baca SelengkapnyaBanyak tahanan Palestina yang dipenjara Israel tanpa proses peradilan.
Baca SelengkapnyaInsinyur Palestina mengalami gangguan jiwa usai ditahan Israel selama 7 bulan. Pria cerdas itu kini pikirannya justru seperti anak kecil.
Baca SelengkapnyaViral video tentara wanita Israel yang sempat hina Palestina kini ditawan Hamas. Simak informasi selengkapnya.
Baca Selengkapnya