Bencana tanah longsor mematikan menerjang permukiman warga di wilayah Andean, Alausi, Ekuador (27/3/2023).
Longsor Mengerikan Kubur Ratusan Rumah di Ekuador
Bencana alam
Longsor yang dipicu oleh intensitas hujan yang tinggi telah membawa material tanah turun mengubur ratusan rumah-rumah warga.
Petugas penyelamat melakukan penggalian tanah dalam upaya pencarian korban selamat yang terkubur longsor. Proses pencarian juga dibantu oleh anjing pelacak.
Diperkirakan ada sekitar 160 rumah terkubur tanah longsor mematikan tersebut.
Dikutip dari Reuters, menurut data Badan Darurat Nasional di Ekuador, tujuh orang dilaporkan tewas, sementara 23 orang lainnya luka-luka dan 50 orang masih dalam proses pencarian.
Salah satu warga setempat mengatakan, sebelum terjadi longsor terdengar suara gemuruh dan getaran dari atas.
Musibah ini menjadi tontonan warga setempat. Mereka menyaksikan lokasi tersebut dari kejauhan di Alausi, Ekuador.
Berdasarkan data, ada 12 kabupaten/kota terdampak bencana hidrometeorologi.
Baca SelengkapnyaGempat berkekuatan 7,3 magnitudo mengguncang Vanuatu pada Selasa (17/12).
Baca SelengkapnyaOtoritas saat ini sedang aktif mengawasi perkembangan situasi yang terjadi.
Baca SelengkapnyaPejabat Prancis menjelaskan salah satu penyebab sulitnya mengonfirmasi jumlah korban tewas karena kondisi di lapangan yang tidak memungkinkan.
Baca SelengkapnyaBegini tanggapan Dedi Mulyadi respons bencana alam di Sukabumi.
Baca SelengkapnyaOperasi Modifikasi Cuaca ini disebutnya juga merupakan bagian dari upaya mitigasi yang dilakukan BNPB.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi di Banjar Dinas Badeg Dukuh, Desa Sebudi, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem, Bali, pada Jumat (13/12) pagi.
Baca SelengkapnyaGibran menyoroti dampak perubahan iklim yang memperburuk kerentanan masyarakat, termasuk persoalan kemiskinan, pendidikan dan kesehatan.
Baca SelengkapnyaDPR meminta Pemerintah untuk meningkatkan infrastruktur mitigasi kebencanaan demi menjaga keselamatan masyarakat.
Baca SelengkapnyaPrabowo memerintahkan menteri kabinet Merah Putih untuk mengantisipasi munculnya bencana alam saat momen Nataru.
Baca SelengkapnyaLangkah ini diambil sebagai respons terhadap cuaca ekstrem yang melanda wilayah Lampung dan sekitarnya dalam beberapa pekan terakhir.
Baca SelengkapnyaSemua korban meninggal dunia sudah dimakamkan oleh anggota keluarganya.
Baca Selengkapnya