Saat ini, banyak tempat indah di berbagai negara yang dinobatkan sebagai salah satu dari Tujuh Keajaiban Dunia. Namun, gelar Keajaiban Dunia mulanya disematkan kepada bangunan dengan arsitektur kolosal di masa lalu. Ada Mercusuar Alexandria, Taman Gantung Babylonia, Piramida Agung Giza, sampai Colossus dari Rhodes. Saat ini, hanya Piramida Giza yang masih berdiri.
Kisah Colossus of Rhodes, Keajaiban Dunia Pertama yang Hanya Bertahan Setengah Abad
Arsitektur unik
Kalau sekarang ada Patung Liberty yang menjadi kebanggaan warga Amerika Serikat, pada masa lalu, para penjelajah di masa lalu terpukau dengan kemegahan patung Colossus di Pulau Rhodes. Patung dengan ukuran luar biasa ini memang disebut sebagai salah satu inspirasi patung Liberty.
Catatan dari sejumlah sejarawan menyebut Colossus of Rhodes berdiri menghadap Laut Tengah sambil menjunjung tinggi obor. Patung tersebut akan menjadi objek pertama yang terlihat oleh para pelaut ketika memasuki Rhodes.
Colossus of Rhodes atau Colossus dari Rhodes adalah patung perunggu setinggi 33,5 meter di Pulau Rhodes, tepatnya di lokasi yang sekarang dikenal sebagai Pelabuhan Mandraki Marina, Yunani. Patung itu diperkirakan berdiri di atas area Benteng St. Nicholas.
Colossus of Rhodes dibangun sekitar tahun 292--280 SM sebagai penghormatan untuk dewa matahari Helios yang menjadi pelindung Rhodes. Pembuatan patung dipimpin oleh Chares dari Lindos.
Colossus dibangun dengan dana hasil penjualan pampasan perang dari pasukan Demetrius yang dikalahkan pada tahun 304 SM. Rhodes bersekutu dengan Kerajaan Mesir untuk memukul mundur pasukan Demetrius. Kalah telak, pasukan Demetrius kabur meninggalkan persenjataan dan logistik yang digunakan dalam agresi.
Sayangnya, patung kolosal yang sempat menjadi Keajaiban Dunia itu tak berumur panjang. Ia hanya berdiri selama 56 tahun. Gempa pada tahun 226 SM meruntuhkannya menjadi puing. Colossus retak di bagian lutut dan jatuh. Gempa dahsyat itu juga menghancurkan sebagian Rhodes. Firaun Ptolemy III dari Kerajaan Mesir sempat menawarkan bantuan untuk rekonstruksi, tapi warga Rhodes menolaknya karena takut memancing amarah Dewa Helios.
Menurut catatan sejarawan Strabo, reruntuhan Colossus masih menjadi objek wisata menakjubkan bahkan setelah menjadi puing. Hingga 800 tahun sesudah kejatuhannya, pelancong dari berbagai negara rela berlayar ke Rhodes untuk menyaksikan kemegahan Colossus of Rhodes.
Sementara itu, Theophanes menyebut pecahan-pecahannya dijual kepada seorang saudagar Yahudi dari Edessa pada tahun 653 untuk kemudian dilelehkan. Konon dibutuhkan 900 ekor unta untuk membawa potongan-potongan patung.
Pada tahun 2008 dan 2015, ada rencana pembangunan kembali Colossus of Rhodes yang diumumkan. Biaya pembangunan diperkirakan mencapai ratusan juta dolar. Namun hingga saat ini, rencana rekonstruksi tak terwujud.
25 Desember memiliki riwayat perayaan yang panjang. Sejak kapan hari ini mulai dirayakan sebagai natal?
Baca SelengkapnyaNasi memiliki sejarah panjang konsumsi di bahkan sejak era sebelum berdirinya negara Indonesia modern.
Baca SelengkapnyaSebelum dirayakan sebagai natal, 25 Desember juga dirayakan di masa lalu sebagai Festival Dies Natalis Solis Invicti.
Baca SelengkapnyaPermainan ini diciptakan seorang perempuan namun kemudian diklaim oleh seseorang.
Baca SelengkapnyaBegini potret makam sahabat Nabi di Barus yang datang pada masa Khalifah Abu Bakar.
Baca SelengkapnyaKisah tentang asal-usul pohon Natal diliputi berbagai mitos dan tradisi populer.
Baca SelengkapnyaBulu tangkis, atau yang lebih dikenal dengan istilah internasional badminton.
Baca SelengkapnyaKetika mendengar kata sejarah, sering kali kita membayangkan buku tebal berisi cerita lama.
Baca SelengkapnyaMenurut arkeolog, makam itu berusia lebih dari 2.000 tahun.
Baca SelengkapnyaCandi Prambanan tidak hanya menjadi warisan budaya bernilai sejarah, tetapi juga menjadi destinasi wisata yang populer.
Baca SelengkapnyaBagaimana sebenarnya sejarah agama Islam masuk ke Indonesia?
Baca SelengkapnyaMasalah obesitas kemungkinan sudah terjadi sejak 12.000 tahun lalu pada masa perubahan pola hidup manusia.
Baca Selengkapnya