Payung kertas Kalibagor memanfaatkan limbah kantong semen. Popularitasnya memuncak pada tahun 1970-an sebagai cindera mata khas Kabupaten Banyumas.
Keelokan Payung Kertas Kailbagor Khas Banyumas
Banyumas
Keahlian kerajinan payung kertas diwariskan secara turun temurun. Salah satu keluarga para pengrajin yang tetap bertahan memproduksi payung kertas yakni anak cucu Sanwira Disan.
Amin Mashuri (33) merupakan generasi ke-4. Ia mahir membuat payung kertas sejak remaja yang diajarkan oleh ibunya, Sukati (60).
Seluruh keluarga terlibat dalam pembuatan payung kertas mulai dari penyerutan bahan bambu sampai memotong kantong semen. Mereka bergotong royong membagi pekerjaan sesuai keahlian masing-masing.
Salah satu pekerjaan kepengrajinan yang menuntut kecermatan yakni pembuatan ujung rangka payung dari potongan bambu. Pekerjaan ini dilakukan manual dengan teknik pengikatan benang.
Proses khas lainnya yakni njepuni, atau merekatkan ujung payung. Bahan utama yang digunakan yakni kertas koran dan kertas kantong semen.
Payung kertas sebelum mendapat pewarnaan dijemur selama setengah hari.
Pewarnaan menggunakan cat anti air agar kertas semen tak mudah hancur.
Keindahan payung kertas diperkuat dengan peneraan gambar bercorak bunga. Para pengrajin hanya membutuhkan waktu lima menit untuk melukis satu payung kertas.
Payung kertas Kalibagor dibuat dengan berbagai variasi untuk payung tari, payung hiasan hotel dan payung untuk kematian. Payung ini serapannya tersebar di Kabupaten Purbalingga sampai Cilacap.
Karya seni instalasi itu sempat membuat geger lima tahun lalu
Baca SelengkapnyaEks Panglima TNI Marsekal TNI (Purn.) Hadi Tjahjanto belum lama ini kedapatan bertolak ke Banyumas, Jawa Tengah berziarah makam leluhur.
Baca SelengkapnyaKarya seni yang viral itu telah dipamerkan di berbagai tempat, mulai dari Miami hingga Seoul.
Baca SelengkapnyaPolresta Banyumas bekerja sama dengan organisasi pecinta anjing berhasil menghentikan upaya penyelundupan.
Baca SelengkapnyaMural atau lukisan dinding itu ditemukan dalam kondisi sangat baik, meskipun telah terkubur abu vulkanik Gunung Vesuvius sejak 79 Masehi. Simak potretnya!
Baca SelengkapnyaKeberadaan festival ini membuat Desa Cikakak menjadi desa terbaik se-Jawa Tengah
Baca SelengkapnyaSate Bawor dibuat dengan resep sendiri agar daging tetap empuk dan bumbunya bisa meresap meskipun dagingnya tebal.
Baca SelengkapnyaLeluhur Prabowo dari garis ayah merupakan para priyayi dari Banyumas. Bila ditarik lebih jauh lanjut ke raja Mataram Islam
Baca SelengkapnyaPria ini menekuni hobi melukis dengan korek api secara tidak sengaja dan melalui banyak kegagalan. Namun siapa sangka, hasilnya di luar dugaan.
Baca SelengkapnyaRomualdo Locatelli merupakan pelukis legendaris asal Italia. Ia dinyatakan hilang secara tragis saat era Perang Dunia II
Baca SelengkapnyaKain batik dengan motif manggur ini sangat memikat dijadikan sebagai busana
Baca SelengkapnyaTukang cukur rambut asal Indonesia mendunia karena kemampuannya menggambar dengan sisa rambut.
Baca Selengkapnya