Warga berjalan keluar kampung melewati jalanan yang sudah ditinggikan di Kampung Timbulsloko, Demak, Jawa Tengah, Rabu (24/5/2023). Sudah sekitar 7 tahun, Kampung Timbulsloko dengan 103 KK yang dahulu merupakan daratan kering berubah dikelilingi air laut karena krisis iklim dan penurunan muka tanah.
Derita Warga Timbulsloko, Dulu Tinggal di Daratan Kering Kini Terkepung Air Laut
Demak
Warga menaiki perahu melewati rumah yang hancur karena rob di Kampung Timbulsloko, Demak, Jawa Tengah, Rabu (24/5/2023). Sudah sekitar 7 tahun, Kampung Timbulsloko dengan 103 KK yang dahulu merupakan daratan kering berubah dikelilingi air laut karena krisis iklim dan penurunan muka tanah.
Warga bersama anaknya bersiap menaiki perahu di Kampung Timbulsloko, Demak, Jawa Tengah, Rabu (24/5/2023). Sudah sekitar 7 tahun, Kampung Timbulsloko dengan 103 KK yang dahulu merupakan daratan kering berubah dikelilingi air laut karena krisis iklim dan penurunan muka tanah.
Warga berjalan melewati jalanan yang terendam di Kampung Timbulsloko, Demak, Jawa Tengah, Rabu (24/5/2023). Sudah sekitar 7 tahun, Kampung Timbulsloko dengan 103 KK yang dahulu merupakan daratan kering berubah dikelilingi air laut karena krisis iklim dan penurunan muka tanah.
Warga beraktivitas di rumahnya yang terendam air laut di Kampung Timbulsloko, Demak, Jawa Tengah, Rabu (24/5/2023). Sudah sekitar 7 tahun, Kampung Timbulsloko dengan 103 KK yang dahulu merupakan daratan kering berubah dikelilingi air laut karena krisis iklim dan penurunan muka tanah.
Kondisi permukiman warga yang terendam air laut di Kampung Timbulsloko, Demak, Jawa Tengah, Rabu (24/5/2023). Sudah sekitar 7 tahun, Kampung Timbulsloko dengan 103 KK yang dahulu merupakan daratan kering berubah dikelilingi air laut karena krisis iklim dan penurunan muka tanah.
Warga menaiki perahu di Kampung Timbulsloko, Demak, Jawa Tengah, Rabu (24/5/2023). Sudah sekitar 7 tahun, Kampung Timbulsloko dengan 103 KK yang dahulu merupakan daratan kering berubah dikelilingi air laut karena krisis iklim dan penurunan muka tanah.
Warga berdiri di dekat sebuah musala yang terendam air laut di Kampung Timbulsloko, Demak, Jawa Tengah, Rabu (24/5/2023). Sudah sekitar 7 tahun, Kampung Timbulsloko dengan 103 KK yang dahulu merupakan daratan kering berubah dikelilingi air laut karena krisis iklim dan penurunan muka tanah.
Warga berjalan melewati jalanan yang terbuat dari kayu dan bambu di Kampung Timbulsloko, Demak, Jawa Tengah, Rabu (24/5/2023). Sudah sekitar 7 tahun, Kampung Timbulsloko dengan 103 KK yang dahulu merupakan daratan kering berubah dikelilingi air laut karena krisis iklim dan penurunan muka tanah.
Anak-anak berjalan melewati jalanan yang terbuat dari kayu dan bambu di Kampung Timbulsloko, Demak, Jawa Tengah, Rabu (24/5/2023). Sudah sekitar 7 tahun, Kampung Timbulsloko dengan 103 KK yang dahulu merupakan daratan kering berubah dikelilingi air laut karena krisis iklim dan penurunan muka tanah.
Seorang warga merawat burung peliharaannya di Kampung Timbulsloko, Demak, Jawa Tengah, Rabu (24/5/2023). Sudah sekitar 7 tahun, Kampung Timbulsloko dengan 103 KK yang dahulu merupakan daratan kering berubah dikelilingi air laut karena krisis iklim dan penurunan muka tanah.
Warga menaiki perahu melewati rumah yang terendam air laut di Kampung Timbulsloko, Demak, Jawa Tengah, Rabu (24/5/2023). Sudah sekitar 7 tahun, Kampung Timbulsloko dengan 103 KK yang dahulu merupakan daratan kering berubah dikelilingi air laut karena krisis iklim dan penurunan muka tanah.
Warga berjalan melewati jalanan yang terbuat dari kayu dan bambu di Kampung Timbulsloko, Demak, Jawa Tengah, Rabu (24/5/2023). Sudah sekitar 7 tahun, Kampung Timbulsloko dengan 103 KK yang dahulu merupakan daratan kering berubah dikelilingi air laut karena krisis iklim dan penurunan muka tanah.
Warga berjalan menuju rumah yang terendam air laut di Kampung Timbulsloko, Demak, Jawa Tengah, Rabu (24/5/2023). Sudah sekitar 7 tahun, Kampung Timbulsloko dengan 103 KK yang dahulu merupakan daratan kering berubah dikelilingi air laut karena krisis iklim dan penurunan muka tanah.
Risiko kepunahan meningkat jika suhu meningkat melebihi batas yang ditetapkan dalam Perjanjian Paris.
Baca SelengkapnyaPenelitian ini berfokus pada paus sikat Atlantik Utara (Eubalaena glacialis), yang terpengaruh secara signifikan oleh perubahan iklim.
Baca SelengkapnyaPara peneliti menemukan bahwa gunung es A23a memberikan nutrisi penting bagi perairan yang dilaluinya.
Baca SelengkapnyaPara peneliti telah lama berpendapat bahwa peningkatan suhu akibat perubahan iklim akan memberikan efek yang lebih besar pada kelompok usia lanjut.
Baca SelengkapnyaMereka tersasar ke hutan saat menuju Jepara dengan sepeda motor. Sebelum berangkat, mereka sengaja mengonsumsi minuman yang terbuat dari buah kecubung.
Baca SelengkapnyaBukan hanya pohon, tetapi ikan paus dapat berkontribusi dalam mengatasi krisis iklim akibat pemanasan global.
Baca SelengkapnyaBaru-baru ini, 30 paus terdampar di pantai Selandia Baru.
Baca SelengkapnyaTemuan ini diterbitkan dalam laporan terbaru Konvensi PBB untuk Memerangi Desertifikasi (UNCCD) .
Baca SelengkapnyaMikroba ini memiliki kemampuan untuk berkembang pesat dan mampu bertahan di lingkungan yang sulit.
Baca SelengkapnyaKetebalan es tersebut sudah menyusut signifikan dibandingkan hasil pengukuran BMKG sebelumnya yaitu 32 meter pada tahun 2010
Baca SelengkapnyaBeberapa negara telah bersepakat untuk memberikan bantuan dana sekitar Rp4.000 triliun.
Baca SelengkapnyaPrabowo juga menyingung soal perubahan iklim yang berdampak langsung ke Indonesia
Baca Selengkapnya