Awas baju impor sama kualitasnya dengan kain lap!
Merdeka.com - Berbelanja produk impor memberikan kebanggaan tersendiri bagi pembelinya. Buktinya, banyak wanita yang sangat fanatik dengan merek-merek luar negeri dan rela merogoh kocek dalam demi membeli produk kesayangan mereka.
Namun tidak semua produk impor rupanya memiliki kualitas yang bagus meski harganya tinggi. Seorang penjual fashion wanita yaitu Leny Puspa mengaku dirinya trauma untuk menjual produk impor asal China. "Sebenarnya online shop saya PochiPouch.com dimulai 2 tahun lalu, khusus dengan produk-produk lokal yang kami buat sendiri. Saya dulunya menjual berbagai produk seperti baju, mainan, seprei dan lain-lain. Namun akhirnya saya memutuskan untuk jualan baju lokal saja karena saya trauma dengan produk asal China", ungkapnya.
Lebih lanjut, wanita berdarah Tegal ini juga menjelaskan bahwa konsumennya sering mengeluh karena produk impor yang dijualnya mengecewakan. "Aduh mbak, kualitasnya itu sampe kadang saya bilang sama kain lap masih bagus kain lap. Kalau impor itu kan kita beli putus, gambar bagus pas dateng kualitasnya ampun-ampunan, mana lagi kalau reject kita nggak bisa tuker. Jadi saya waktu itu hanya jualan barang China 3 bulan setelah 2 kali PO. Saya nggak mau orang beli 1x kapok nggak belanja lagi", terang Leny.
-
Apa dampak baju bekas impor? Meski memiliki dampak negatif, baik dari segi kesehatan dan perekonomian, aktivitas thrifting masih digemari sebagian masyarakat.
-
Dimana jual beli baju bekas impor? Jual-beli pakaian bekas impor marak terjadi di berbagai kota di Indonesia, seperti Bandung, Surabaya, Malang dan banyak lagi lainnya. Bisnis pakaian bekas impor menggiurkan Selain banyak permintaan dari pembeli, keuntungan yang didapatkan oleh penjual juga relatif besar.
-
Dimana baju bekas impor dijual? Setidaknya salah satu pusat bisnis baju bekas impor atau thrifting di Ibu Kota, yakni Pasar Senen, dipadati pengunjung beberapa hari terakhir.
-
Siapa yang rugi akibat baju bekas impor? Komite Ekonomi dan Industri Nasional nilai penjualan baju bekas impor ilegal dapat mematikan industri tekstil dan konveksi dalam negeri.
-
Kenapa baju bekas impor dilarang? Presiden Jokowi mengungkapkan bisnis baju bekas impor ilegal sangat mengganggu industri tekstil dalam negeri.
-
Gimana caranya baju bekas impor masuk ke Indonesia? Baju bekas impor paling banyak diselundupkan dari Malaysia ke wilayah pesisir timur Pulau Sumatera di Selat Malaka. Rute penyelundupan pakaian bekas impor kebanyakan berasal dari Port Klang Malaysia, tetapi asalnya dari negara maju dan 4 musim, yang cenderung selalu berganti model dan jenis baju. Akibatnya banyak baju yang terbuang.
Membeli produk lokal pun bukan berarti Anda bisa mengendurkan kewaspadaan Anda akan kualitasnya. Banyak juga barang lokal yang memiliki kualitas biasa saja namun dibanderol dengan harga tinggi. "Kualitas lokal jauh lebih baik kalau menurut saya, tapi tetep kita lihat dulu yah. Banyak juga lokal yang asal-asalan. Kadang ada pula yang harganya tinggi banget, seperti saya jual 80.000, di mall bisa 150.000 karena kebetulan ada beberapa department store yang ambil, mereka tembak merek sendiri, harga otomatis ngikutin range mereka", cerita pegawai Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ini.
Jika Leny mengalami kekecewaan hingga trauma karena produk impor, bagaimana dengan pengalaman Anda? Share di komen, yuk!
(mdk/kad)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Harga produk impor lebih murah dengan kualitas yang hampir setara, membuat produk lokal kalah saing di pasar dalam negeri.
Baca SelengkapnyaBicara pakaian bekas, Indonesia jadi tempat 'buangan' seperti Nigeria. Kok bisa?
Baca SelengkapnyaMari kenali apa itu katun Jepang, serta kelebihan dan kekurangannya, berikut penjelasannya.
Baca SelengkapnyaProduk dalam negeri memiliki kualitas yang bagus dibandingkan produk impor dari China.
Baca SelengkapnyaSebuah pakaian dengan harga tinggi, belum tentu memiliki rasa nyaman.
Baca SelengkapnyaPenggunaan sepatu tidak nyaman dan sepatu KW bisa menyebabkan berbagai dampak buruk yang bisa dialami di kaki:
Baca SelengkapnyaSeluruh barang ilegal hasil penindakan Satgas Pengawasan Barang Tertentu yang Diberlakukan Tata Niaga Impor itu, diperkirakan bernilai Rp46.188.205.400.
Baca SelengkapnyaMenurutnya banyak barang impor masuk ke Indonesia dengan kualitas buruk
Baca SelengkapnyaPakaian impor ilegal tidak terdapat kode produksi dari negara pembuat. Selain itu, pakaian anak impor ilegal juga tidak dilengkapi bahasa Indonesia.
Baca SelengkapnyaTak hanya barang mewah dan mahal saja, barang tiruan kini sudah menyentuh bahan pokok dan produk-produk rumah tangga.
Baca SelengkapnyaAda selisih sebesar USD2,94 miliar atau sekitar Rp43 triliun ini menunjukkan adanya impor yang tidak tercatat oleh BPS.
Baca Selengkapnya