Deretan Makanan Fermentasi Asli Indonesia yang Baik untuk Pencernaan, dari Tempe hingga Brem
Tak cuma kimchi, Indonesia memiliki banyak makanan fermentasi yang bagus untuk kesehatan pencernaan. Ini 9 daftar makanan fermentasi yang bagus untuk kesehatan.
Makanan fermentasi memiliki tempat istimewa dalam kuliner Indonesia, baik dari segi rasa maupun manfaat kesehatan. Bagi Anda yang sering menikmati tempe, tape, atau oncom, tahukah Anda bahwa makanan ini kaya akan probiotik yang baik untuk kesehatan pencernaan?
Proses fermentasi, yang melibatkan mikroorganisme seperti bakteri dan ragi, membantu meningkatkan kualitas gizi dan masa simpan makanan. Probiotik yang dihasilkan dalam proses ini bermanfaat untuk menjaga keseimbangan bakteri baik di dalam usus, yang sangat penting bagi kesehatan pencernaan. Berikut ini adalah beberapa makanan fermentasi khas Indonesia yang patut Anda coba, bukan hanya untuk kelezatannya, tapi juga karena manfaatnya bagi kesehatan.
-
Apa saja olahan tempe yang terkenal? Tempe dapat diolah menjadi berbagai macam hidangan seperti tempe goreng, orek tempe, sambal goreng tempe, tempe bacem, serta ditambahkan ke dalam sup atau tumisan.
-
Apa yang dibuat dari tempe? Tempe biasanya diolah dengan cara digoreng.
-
Tempe dibuat apa aja selain oseng? Tak cuma dimasak oseng-oseng atau menjadi gorengan saja, tempe ternyata bisa jadi makanan modern hingga diubah menjadi kue yang lezat.
-
Dimana tempe digunakan sebagai bahan masakan? Olahan Tempe Tertua Dalam Serat Centhini, tempe digunakan sebagai bahan baku membuat sambal tumpang. Hal inilah yang membuat sambal tumpang sebagai sajian tempe tertua dalam sejarah kuliner tanah air.
-
Bagaimana mengolah tempe yang sehat? Mengetim tempe adalah cara yang paling sederhana dan sehat untuk mengolah tempe.
-
Mengapa tempe bacem memiliki cita rasa yang khas? Tempe bacem merupakan hidangan tradisional yang berasal dari Jawa. Dalam hidangan ini, tempe direbus dalam campuran gula merah, garam, dan rempah-rempah tertentu hingga menghasilkan hidangan manis dan gurih. Rempah-rempah seperti daun salam, serai, dan lengkuas sering digunakan dalam tempe bacem untuk memberikan aroma dan rasa yang khas. Ini juga dapat memberikan lapisan rasa yang kompleks pada menu tempe bacem.
1. Tempe
Tempe merupakan salah satu makanan fermentasi paling populer di Indonesia yang terbuat dari kedelai dan difermentasi dengan ragi Rhizopus spp. Tidak hanya menjadi sumber protein nabati yang murah dan padat gizi, tempe juga kaya akan asam amino esensial yang penting untuk metabolisme tubuh. Kandungan probiotik dalam tempe membantu menjaga keseimbangan bakteri baik di usus, sehingga memperlancar pencernaan dan mencegah sembelit.
Tempe yang dibungkus dalam daun pisang ini sudah lama menjadi makanan favorit masyarakat. Sejak berabad-abad lalu, masyarakat Jawa mengolahnya menjadi berbagai hidangan, seperti tempe goreng dan tempe bacem.
Dengan kandungan gizi tinggi, tempe pantas mendapat julukan sebagai “superfood Indonesia.” Dalam 100 gram tempe, terdapat sekitar 20,8 gram protein, 8,8 gram lemak, serta berbagai vitamin dan mineral yang penting bagi tubuh.
2. Oncom
Oncom adalah makanan fermentasi yang sering disamakan dengan tempe, tetapi sebenarnya berbeda. Dibuat dari campuran bungkil kacang tanah atau ampas tahu dan difermentasi dengan jamur Neurospora sitophila, oncom kaya akan protein, zat besi, kalsium, dan fosfor. Konsumsi oncom secara rutin bermanfaat untuk menjaga kesehatan tulang, gigi, dan melancarkan peredaran darah.
3. Tape
Tape, baik dari singkong maupun ketan, dikenal sebagai sumber probiotik yang baik untuk pencernaan. Proses fermentasi tape menggunakan bakteri asam laktat (BAL), yang membantu melawan bakteri patogen di usus.
Selain itu, mengonsumsi tape dapat memberikan sensasi hangat pada tubuh dan meningkatkan energi. Meski bermanfaat, konsumsi tape dalam jumlah berlebihan dapat menyebabkan mabuk karena kandungan alkohol yang terbentuk selama fermentasi.
4. Peuyeum
Peuyeum adalah fermentasi singkong khas Sunda yang memiliki tekstur lebih padat dibandingkan tape biasa. Proses fermentasi peuyeum dilakukan dengan ragi Saccharomyces cerevisiae.
Peuyeum tak hanya dikenal karena rasanya yang manis, tetapi juga dipercaya bisa membantu mengatasi gangguan suasana hati, seperti saat PMS. Hal ini terkait dengan kandungan probiotiknya, yang membantu menyeimbangkan bakteri di usus sehingga memberikan efek positif pada kesehatan mental.
5. Acar
Acar, yang terdiri dari potongan timun, wortel, dan bawang yang direndam dalam campuran cuka, garam, dan gula, sering disajikan sebagai pelengkap makanan seperti nasi goreng atau sate. Proses fermentasi pada acar membuatnya terasa segar dan meningkatkan kandungan probiotik yang bermanfaat untuk pencernaan. Acar juga mengandung serat yang membantu menjaga keseimbangan bakteri baik di usus, mendukung fungsi pencernaan yang optimal, dan memudahkan pemecahan gula serta serat dalam makanan.
6. Dadiah
Dadiah atau dadih merupakan yogurt tradisional Minangkabau yang terbuat dari susu kerbau. Susu ini dimasukkan ke dalam wadah bambu, ditutup dengan daun pisang, dan difermentasi selama dua hingga tiga hari.
Dadiah mengandung bakteri asam laktat yang baik untuk kesehatan usus, memperlancar pencernaan, meningkatkan daya tahan tubuh, hingga mencegah bakteri patogen berkembang. Menurut laman Sumbarprov, dadiah juga bermanfaat untuk mencegah penyakit pencernaan, termasuk kanker usus.
7. Brem
Brem adalah jajanan tradisional dari Madiun, Jawa Timur, yang terbuat dari sari beras ketan dan ragi. Brem bertekstur unik: kering di luar, tetapi langsung hancur dan meletup-letup di mulut. Selain rasanya yang manis, brem mengandung probiotik yang baik untuk pencernaan, serta membantu mengatasi stres dan memberikan energi bagi tubuh.
8. Tempoyak
Tempoyak adalah olahan fermentasi berbahan dasar durian, khas dari Sumatera dan Kalimantan. Daging durian dipisahkan dari bijinya, dicampur garam, dan difermentasi selama 3 hingga 7 hari. Tempoyak yang sudah jadi biasanya diolah menjadi sambal atau dimasak dengan ikan. Tempoyak memiliki manfaat untuk kesehatan pencernaan, melancarkan buang air besar, dan meningkatkan kekebalan tubuh.
9. Ikan Naniura
Ikan Naniura adalah hidangan fermentasi khas Batak yang terkenal di Sumatera Utara. Nama "naniura" sendiri berarti “ikan yang diolah dengan cara diasamkan tanpa dimasak.” Dalam proses pembuatan, ikan direndam dalam air jeruk nipis selama beberapa jam lalu difermentasi selama empat hari. Selain memberikan cita rasa unik, ikan naniura juga mengandung probiotik yang baik untuk pencernaan.
Makanan fermentasi khas Indonesia memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, khususnya untuk pencernaan. Kandungan probiotik yang dihasilkan dari proses fermentasi membuat makanan-makanan ini menjadi pilihan yang baik bagi keseimbangan bakteri baik di usus.
Dari tempe yang kaya protein hingga dadiah yang mirip yogurt, makanan-makanan ini bukan hanya lezat, tapi juga menyehatkan. Jadi, jika Anda menemui makanan-makanan fermentasi ini, jangan ragu untuk menikmatinya demi kesehatan pencernaan Anda.