Kecintaan membuat kue bisa membawa omzet 30 juta sebulan!
Merdeka.com - Mendapatkan pekerjaan memang hal yang patut disyukuri, namun melakukan pekerjaan yang juga merupakan hobi Anda adalah anugerah. Setidaknya hal inilah yang dirasakan oleh May Irianti.
Pemiliki online shop kue DapurMae.com ini baru memulai usahanya sejak 4 tahun lalu di dunia maya setelah orderan dari saudara dan kerabat dekat yang terus mengalir padanya. "Sebenarnya saya mulai mengenal dunia blogging sejak tahun 2007. Dari sana saya mengikuti berbagai macam komunitas baking yang sesuai dengan minat saya saat itu. Dari sana saya kenal banyak teman dan mendapat banyak pengalaman", ungkap May di awal sesi wawancaranya dengan Merdeka.com (1/11).
-
Siapa ibu rumah tangga di Bogor yang sukses berbisnis kue? Perempuan bernama Windhy Arisanty itu rupanya bisa mengantongi omzet hingga puluhan juta rupiah hanya dari berjualan kue.
-
Bagaimana cara membuat kue ka? Kue ka dibuat dengan bahan-bahan berupa tepung ketan, mentega, santan, susu kental manis, telur, susu bubuk, vanili, daun pandan dan gula secukupnya. Dipanggang atas dan bawah.
-
Dimana kue ka dibuat? Di daerah asalnya, Pulau Harapan, gugusan Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta, kue ini jadi primadona masyarakat karena kelezatannya.
-
Bagaimana Mulyani memulai bisnis kue? Seiring waktu, Mulyani mulai berbagi resep kue kepada pelanggan di tokonya. Beberapa pelanggan tertarik belajar membuat kue pada dirinya. Awalnya, Mulyani tidak menarik tarif kepada para peserta belajar membuat roti. 'Lalu mulai berbayar Rp5 ribu, kemudian belajar bikin macem-macem roti jadi bayar Rp10 ribu,' jelasnya.
-
Bagaimana penjual onde-onde ini sukses? Saat azan berkumandang ketika tengah berjualan, dirinya akan bergegas untuk menjalankan kewajiban sebagai umat muslim tersebut.'Asal tidak tinggalin salat, kalau lagi melayani pembeli terus azan ya saya tinggal. Alhamdulillah pembeli mengerti dan mau gimana, orang yang ngasih rame atau sepinya ini Allah,' kata dia.
-
Siapa yang bisa sukses di bisnis kuliner? Kamu bisa melihat kesuksesan bisnis makanan dan hantaran dari Mamadis Kitchen misalnya. Dia berhasil mengembangkan brand-nya dan mencuri perhatian pencinta kuliner, berkat kemauannya mempromosikan produknya lewat media sosial.
Berangkat dari ilmu dan pengetahuan yang didapatnya dari berbagai komunitas ini, May mulai membuat kue. "Setelah saya membuka blog yang saya buat iseng pada tahun 2009, saya mendapat respon pasar yang lebih baik. Akhirnya saya menjalankan toko kue secara online dalam waktu 3 tahun. Hingga pada pertengahan tahun 2012 lalu saya merenovasi satu sudut rumah saya untuk dijadikan showroomnya", lanjut May.
Meski sudah memiliki toko sebagai showroomnya, May mengaku showroom ini tidak seramai toko onlinenya karena biasanya pengunjung yang datang hanyalah pelanggan yang ingin langsung melihat kuenya sebelum membeli. "Kalau di online saya rajin update agar pelanggannya lebih banyak yang berminat. Setiap hari saya sempatkan update di website dan Facebook. Kalau di offline saya promosinya sebatas pakai brosur aja sih mbak".
Ketika ditanya apa kiat khusus dalam menjalankan bisnisnya, May menjawab, "Yang pasti dan nomor 1 adalah jujur. Kita nggak ketemu langsung dengan pelanggan, jadi kita harus bisa menjaga kepercayaan pelanggan. Yang kedua, sabar. Kita tidak bisa membangun follower hanya dalam 1 malam".
Dengan omzet hingga 30 juta dalam sebulan, bukan berarti wanita tamatan SMA ini puas dengan keberhasilannya. "Ke depannya saya ingin menggencarkan marketing saya lagi agar lebih banyak masyarakat yang mengenal dan dapat menerima kue buatan saya. Saya juga ada rencana membuka gerai di pusat keramaian agar kita lebih dekat dengan pembeli".
(mdk/kad)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nurhayati menceritakan kisah suksesnya berjualan kue tradisional usai resign dari tempat kerja. Omzetnya capai jutaan.
Baca SelengkapnyaMulanya, Deni memproduksi roti bersama dengan Istrinya. Roti yang diproduksi secara manual dijual keliling oleh Deni.
Baca SelengkapnyaBerkat kerja kerasnya membangun usaha di masa pandemi Covid-19, omzetnya kini mencapai Rp150 juta dan terjual sampai Dubai.
Baca SelengkapnyaBerawal dari modal yang sangat kecil, kini ia memperoleh omzet hingga jutaan rupiah per minggunya.
Baca SelengkapnyaMenjadi bukti bahwa impian yang dikejar dengan tekad kuat dan kerja keras bisa menjadi kenyataan.
Baca SelengkapnyaSebelum menjalankan usaha kuliner hanya dari rumah, Dita pernah berjualan jilbab dan memiliki usaha marmer bersama suaminya.
Baca SelengkapnyaSalah satu kunci keberhasilan Dapur Chaca adalah komitmen mereka terhadap kualitas.
Baca SelengkapnyaPopularitas peyek kacang produksinya mulai meningkat hingga berdampak peningkatan omzet.
Baca SelengkapnyaTerrlahir dari keluarga sederhana, Dadan bermimpi jadi orang sukses yang bisa menaikkan derajat orang tua maupun keluarga, juga bisa membantu banyak orang.
Baca SelengkapnyaSetelah di-PHK, suaminya mulai mencari peluang lain dengan bekerja di proyek. Namun sayangnya dia malah ditipu hingga harus mengorbankan motornya.
Baca SelengkapnyaPandai memanfaatkan peluang menjadi salah satu kunci penting bagi keberhasilan suatu usaha.
Baca SelengkapnyaBiasanya, sekali stok Danang bisa membeli hingga 70 sisir pisang memenuhi kebutuhan produksi selama dua hingga tiga hari.
Baca Selengkapnya