Patung raksasa Genghis Khan di Mongolia

Merdeka.com - Genghis Khan adalah prajurit Mongol yang berhasil menaklukkan hampir setengah dari dunia dan sangat dikenal pada abad ke-13.

Dia dikenang karena kebrutalan dan kesadisannya dalam menaklukkan daerah jajahan, yang kabarnya telah menyebabkan kematian empat puluh juta orang pasa masa itu. Meski demikian, bagi bangsa Mongol, ia adalah seorang pahlawan nasional dan sekaligus simbol budaya Mongol. Kala itu, Genghis Khan juga berhasil mendirikan Kekaisaran Mongol, menghidupkan kembali Jalan Sutra, menyatukan suku-suku Mongol yang dulunya berperang dan memperkuat posisi Mongolia di peta dunia.

Photo credit

Setelah menggulingkan pemerintahan komunis lebih dari 20 tahun yang lalu, bangsa Mongol pun berupaya mendirikan sebuah monumen untuk tokoh besar mereka. Di samping itu, bangsa Mongol juga mendirikan universitas yang diberi nama yang sama dengan tokoh besar Mongol itu, yakni Genghis Khan University dan wisatawan dapat pula menginap di Genghis Khan Hotel. Bandara internasional utama Mongolia di Ulaanbaatar juga diberi nama Bandara Genghis Khan. Tidak berhenti hanya di situ, wajah tokoh sejarah ini bahkan bisa ditemukan pada hampir semua produk kebutuhan sehari-hari masyarakat setempat, mulai dari botol minuman keras, permen, hingga uang kertas.

Photo credit

Pada tahun 2008, patung raksasa yang menggambarkan sosok Genghis Khan yang sedang menunggang kuda didirikan di tepi Sungai Tuul di Tsonjin Boldog, 54 km sebelah timur dari ibukota Mongolia, Ulan Bator, di mana menurut legenda, dia menemukan cambuk emas legendarisnya. Patung setinggi 40 meter itu dibungkus oleh 250 ton stainless steel yang berkilauan. Patung ini pun menghadap ke timur sebagai simbol tempat kelahiran Genghis Khan.

Photo credit

Di dalam gedung berlantai dua ini, yang berada tepat di bawah patung, pengunjung bisa melihat replika cambuk emas legendaris milik Genghis Khan, mencicipi masakan tradisional Mongol yang terbuat dari daging kuda dan kentang, dan bermain biliar. Pengunjung juga dapat naik ke ruang pameran dengan menggunakan lift di belakang kuda dan kemudian berjalan ke kepala kuda melewati dada dan bagian belakang leher. Dari sini, wisatawan dapat melihat panorama bukit hijau dan hamparan padang rumput yang luas. (mdk/des)