Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sumpit China, Jepang, dan Korea Ternyata Beda, Lho!

Sumpit China, Jepang, dan Korea Ternyata Beda, Lho! Ilustrasi sumpit. ©PIxabay/lpegasu

Merdeka.com - Kebanyakan budaya kuliner mengenal sendok dan garpu sebagai alat makan. Beberapa di antaranya makan menggunakan tangan langsung, seperti orang Indonesia. Namun rekan-rekan kita di Asia Timur justru lebih familiar dengan sumpit. China, Jepang, dan Korea adalah tiga negara yang mayoritas penduduknya menggunakan sumpit untuk makan sehari-hari.

Selain untuk makan, mereka juga terbiasa memakai sumpit untuk memasak. Alat makan ini diperkirakan berusia lebih dari 5.000 tahun. Berasal dari China, sumpit lalu mulai menyebar ke Jepang dan Korea pada 500 Masehi.

Sumpit jadi alat makan yang wajib ada di tiap rumah, kedai sampai restoran berkelas di tiga negara tersebut. Meski pernah atau sering menggunakan sumpit, mungkin banyak yang belum tahu kalau detail sumpit dari China, Jepang dan Korea berbeda. Apa bedanya?

China

ilustrasi sumpit©PIxabay/Francois-Web

Masyarakat China adalah orang pertama yang menemukan sumpit lebih dari 5000 tahun yang lalu. Sumpit dianggap sebagai perpanjangan jari, yang tidak bisa memegang hidangan sangat dingin atau panas.

Sumpit sebagian besar terbuat dari kayu yang belum selesai dan berbentuk persegi panjang dengan ujung tumpul. Sumpit China lebih panjang dan lebih tebal dari model Korea dan Jepang.

Sumpit ini sudah lama digunakan sejak makanan China kerap disajikan di restoran berkelas. Karena bentuk mejanya lebih besar, jadi memerlukan sumpit yang lebih panjang untuk meraih hidangan yang agak jauh. Sumpit China juga tidak meruncing di ujungnya sebanyak sumpit Jepang dan Korea.

Jepang

ilustrasi sumpit©PIxabay/qimono

Masyarakat Jepang mengembangkan jenis sumpit yang khas. Mereka memiliki banyak model sumpit yang digunakan untuk tujuan berbeda, termasuk untuk memasak, makan makanan tertentu, mengambil permen, dan selama pemakaman.

Orang Jepang menggunakan beberapa bahan dalam pembuatan sumpit mereka. Kayu dan plastik termasuk bahan utama yang digunakan saat ini. Sumpit Jepang juga terbuat dari tulang, logam, dan terkadang gading yang biasanya disediakan untuk acara khusus.

Sumpit Jepang umumnya bulat di ujungnya dan lebih pendek dari model China. Sumpitnya juga lebih berwarna dan dirancang dengan banyak detail.

Korea

ilustrasi sumpit©PIxabay/pzphone

Kalau sumpit di Jepang dan China terbuat dari bahan alami, sumpit Korea lebih banyak menmakai stainless steel. Karena bahan logam termasuk licin, sumpit ini dibuat kasar di ujungnya untuk mengurangi kelicinannya.

Alasan lainnya adalah karena latar sejarah. Dulu, sumpit perak murni banyak digunakan oleh raja Korea. Bahan perak akan berubah warna kalau ada yang berusaha meracuni makanan raja. Perbedaan mencolok lainnya, sumpit di Korea tidak sepanjang yang digunakan di Jepang dan China.

Reporter: HenrySumber: Liputan6.com

(mdk/tsr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Perjalanan Sumpit hingga Jadi Alat Makan Utama di Asia Timur
Perjalanan Sumpit hingga Jadi Alat Makan Utama di Asia Timur

Banyak digunakan masyarakat Asia Timur, begini sejarah sumpit.

Baca Selengkapnya
Sejarah Menarik di Balik Semangkuk Soto Hangat yang Menyegarkan
Sejarah Menarik di Balik Semangkuk Soto Hangat yang Menyegarkan

Daerah yang dikenal dengan beragam varian soto terkenal, seperti soto Betawi, Cirebon, Lamongan, dan soto Madura.

Baca Selengkapnya
Sandal Jepit: Sejarah, Popularitas, Hingga Segala Kontroversinya
Sandal Jepit: Sejarah, Popularitas, Hingga Segala Kontroversinya

Hampir dipakai orang Indonesia setiap hari, kata 'sandal' justru berasal dari bahasa Yunani, yaitu 'sandalion'

Baca Selengkapnya
Tercatat Sejak Abad ke-17, Ketahui Sejarah Panjang Putu dan Sebarannya di Seluruh Asia
Tercatat Sejak Abad ke-17, Ketahui Sejarah Panjang Putu dan Sebarannya di Seluruh Asia

Kue putu tercatat sudah ada di Indonesia sejak ratusan tahun lalu bahkan sebelum masuknya mesin uap ke negara ini.

Baca Selengkapnya
Sejarah Penamaan Kecap, Awalnya Pasta Ikan dari China
Sejarah Penamaan Kecap, Awalnya Pasta Ikan dari China

Semua saus awalnya disebut kecap dan istilahnya berasal dari China.

Baca Selengkapnya
Nasi Goreng, Kuliner Sejuta Umat yang Bukan Makanan Asli Indonesia
Nasi Goreng, Kuliner Sejuta Umat yang Bukan Makanan Asli Indonesia

Biarpun familiar di Indonesia, tapi nasi goreng bukan kuliner asli tanah air!

Baca Selengkapnya
Sudah Ada Sejak Ribuan Tahun Lalu, Begini Fakta Penggunaan Payung dari Masa ke Masa
Sudah Ada Sejak Ribuan Tahun Lalu, Begini Fakta Penggunaan Payung dari Masa ke Masa

Dulunya payung dianggap sebagai status sosial dalam masyarakat lho, apa lagi fakta unik lainnya?

Baca Selengkapnya
Sejarah Pekat di Balik Kecap Manis, Pelengkap Rasa Kesayangan Masyarakat Indonesia
Sejarah Pekat di Balik Kecap Manis, Pelengkap Rasa Kesayangan Masyarakat Indonesia

Kecap manis merupakan saus favorit masyarakat Indonesia yang bisa ditemui di meja makan dengan masing-masing keluarga memiliki merek favoritnya sendiri.

Baca Selengkapnya
Mengenal Songket Palembang, Warisan Budaya Takbenda dari Sumatra Selatan
Mengenal Songket Palembang, Warisan Budaya Takbenda dari Sumatra Selatan

Songket Palembang, salah satu kekayaan budaya dari Sumatra Selatan dengan motif dan jenis yang beragam.

Baca Selengkapnya
Temuan Ini Buktikan Orang Sudah Minum Bir Sejak 7.000 Tahun Lalu, Sebelum Era Mesir Kuno
Temuan Ini Buktikan Orang Sudah Minum Bir Sejak 7.000 Tahun Lalu, Sebelum Era Mesir Kuno

Bir telah dikonsumsi sejak 7000 tahun lalu di China. Tapi bukti tertua keberadaan bir ditemukan dalam lempengan tanah liat Sumeria.

Baca Selengkapnya
Sudah Ada Sejak Zaman Penjajahan, Simak Fakta Menarik Sate Padang Khas Sumbar
Sudah Ada Sejak Zaman Penjajahan, Simak Fakta Menarik Sate Padang Khas Sumbar

Salah satu ragam kuliner Indonesia dari Sumatera Barat ini tergolong unik dan berbeda dari sate lainnya.

Baca Selengkapnya
Menguak Sejarah Akulturasi Budaya China-Bali, Mulai dari Wujud Tarian hingga Mata Uang
Menguak Sejarah Akulturasi Budaya China-Bali, Mulai dari Wujud Tarian hingga Mata Uang

Budaya China telah berakulturasi dengan budaya Nusantara di berbagai daerah. Salah satu akulturasi itu berada di Bali.

Baca Selengkapnya