Hari Pahlawan: Penembak Jitu di Barisan Berani Mati Berhasil Jatuhkan 10 Pesawat
Merdeka.com - Pertempuran 10 November tidak lepas dari peran Barisan Berani Mati. Pasukan ini dibentuk Bung Tomo. Tujuannya untuk melahirkan para pejuang yang tidak gentar berperang melawan tentara musuh.
Mereka siap mati, siap menjadi syuhada (orang yang mati dengan syahid). Namun, Bung Tomo tidak memaksa orang-orang untuk bergabung dalam pasukan atau anggota Barisan Berani Mati. Sebaliknya, mereka datang dan mendaftar secara sukarela.
Beberapa anggota dari Barisan Berani Mati kerap kali tidak sabar mendapat tugas dari Bung Tomo untuk menyerang musuh. Mereka akan senang jika berhasil menembak mati para musuh. Apalagi jika mereka juga gugur di medan pertempuran.
-
Siapa yang terlibat dalam baku tembak tersebut? Anggota Brimob dan TNI yang dikerahkan untuk menjaga keamanan Papua dan menumpas KKB juga mengalami masalah yang cukup pelik. Anggota Brimob dan TNI pun kerap terlibat baku tembak dengan para teroris di Papua yang semakin lama mulai berani menyerang TNI dan Polri yang berjaga di sana.
-
Siapa yang melakukan aksi penembak misterius? Masyarakat dan Media saat itu menyebut para eksekutor sebagai Petrus atau Penembak Misterius. Mereka yakin ada aparat negara di belakang aksi ini. Namun saat itu pemerintah menyangkal.
-
Siapa yang terlibat dalam kontak tembak? Kontak tembak terjadi antara Satuan Tugas Batalyon Infanteri (Satgas Yonif) 133/Yudha Sakti dengan OPM wilayah Sorong Raya.
-
Siapa yang melakukan penusukan? Informasi yang dihimpun menyebutkan, korban yang berusia 8 tahun itu mengalami kebutaan pernanen pada mata sebelah kanannya. Kejadian itu sendiri, terjadi pada 7 Agustus lalu.
-
Siapa yang menembak ajudan Bos KKB? Ajudan Bos KKB Intan Jaya Basoka Lawiya Ditembak Buntut Bakar Sekolah di Paniai, Senpi Disita Basoka Lawiya, ajudan pimpin KKB Intan Jaya Undius Kogoya di Paniai ditembak mati Satgas Damai Cartenz-2024, Rabu (22/5).
-
Bagaimana Agum Gumelar menjadi Perwira TNI? Jadi Perwira TNI AD Tahun 1965, berangkatlah Agum ke Magelang.
Sebut saja nama Gumberg, salah seorang pasukan Barisan Berani Mati. Pemuda bekas pelayan kantor dagang itu terkenal sebagai penembak jitu di kalangan Barisan Berani Mati. Dia menjadi penembak jitu selama Pertempuran Surabaya.
Selama bergabung di pasukan, Gumberg berhasil meruntuhkan 10 pesawat tembakan meriam. Dia sangat bangga dengan pencapaiannya, meskipun tidak digaji.
Memang sesuai dengan namanya, semua anggota pasukan ini benar-benar ingin berperang melawan musuh. Mereka siap mengorbankan nyawanya. Bergabung menjadi anggota Barisan Berani Mati, seolah mendaftar untuk mati. Tetapi mereka semua tidak takut untuk mati.
Mendaftar untuk Mati
Misalnya saja seorang pemuda kurus kering yang datang dari Jember ke Surabaya. Dia memakai sarung kumal dan helm lusuh. Dia ingin mendaftar sebagai Barisan Berani Mati yang didirikan oleh Bung Tomo. Pemuda itu rela menempuh perjalanan jauh hanya untuk 'mencari mati'. Meskipun Bung Tomo, tidak yakin pemuda itu dapat bergabung. Terjadilah dialog antara keduanya.
"Kamu dari mana?" tanya Bung Tomo."Dari Jember, Pak," jawabnya."Mau apa?" Bung Tomo bertanya lagi."Saya ingin masuk Barisan Berani Mati, Pak.""Lho, kamu jauh-jauh dari Jember datang ke sini ingin masuk Barisan Berani Mati. Apa kamu tahu artinya itu?" tanya Bung Tomo."Tahu Pak. Saya akan mati dan tidak akan kembali.""Mengapa kamu tidak takut mati?""Biarlah, Pak! Saya korbankan nyawa saya demi kemerdekaan negara ini. Biar adik-adik saya nanti bisa hidup lebih baik. Dapat sekolah dan nantinya dapat membantu orang tua kami. Terimalah saya Pak. Saya betul-betul ingin masuk Barisan Berani Mati ini."
Pemuda yang ada di hadapan Bung Tomo memang lemah secara fisik. Tetapi mentalnya sangat kuat. Dia memiliki semangat juang yang tinggi. Dengan segala macam pertimbangan, akhirnya Bung Tomo menerima pria asal Jember itu.
Selain itu, perlu diketahui bahwa Barisan Berani Mati ini tidak hanya berperan di Surabaya, tetapi juga di beberapa wilayah Indonesia lainnya. Misalnya pasukan Barisan Berani Mati di Aceh yang dipimpin oleh Tgk. Amir Husin al-Mudjahid.
Reporter Magang: Muhammad Rigan Agus Setiawan (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Satgas Damai Cartenz berhasil menembak mati seorang anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB)
Baca SelengkapnyaKontak tembak terjadi di Kali Brasa, Dekai, Yahukimo, Pegunungan Papua
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan seorang prajurit TNI yang pernah selamatkan penumpang kapal terjatuh di laut kini jadi sniper.
Baca SelengkapnyaSatgas Damai Cartenz berhasil menembak mati seorang anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang.
Baca SelengkapnyaKontak tembak TNI-Polri dengan KKB Papua terjadi di pos tower Tigamajigi, Sugapa, Intan Jaya
Baca SelengkapnyaKorban tewas dengan luka tembakan. Belum diketahui kronologi kejadian.
Baca SelengkapnyaBaku tembak yang terjadi antara personel TNI Polri dengan KKB berakhir dengan tewasnya satu separatis
Baca SelengkapnyaBerikut potret Lapangan Tembak TNI AU yang dinamai dengan nama prajurit Kopasgat yang gugur di Papua.
Baca SelengkapnyaSosok Sertu Marinir Ismunandar yang Gugur Ditembak KKB di Puncak Jaya Papua
Baca SelengkapnyaTekadnya yang kuat membuat dirinya berani maju secara terbuka untuk menghadapi sekutu. Muslihat tak peduli meski hujan peluru terjadi di sana.
Baca SelengkapnyaDjamin Ginting adalah seorang pejuang kemerdekaan Indonesia yang berasal dari Tanah Karo, Sumatra Utara.
Baca SelengkapnyaBerikut perintah tegas Jenderal Kopassus di balik Operasi sikat OPM tewaskan desertir TNI Danis Murib.
Baca Selengkapnya