Jenderal Mantan Ajudan Soeharto Dicopot, Sampai Tak Diberi Meja Usai Reformasi
Merdeka.com - Kekuasaan Presiden Soeharto dan Orde Baru berakhir setelah bergulirnya reformasi. Sejumlah orang yang dicap dekat dengan presiden kedua Republik Indonesia itu pun ikut dicopot.
Hal ini juga yang dialami oleh Letnan Jenderal (Purn) Soegiono. Perwira Kostrad ini pernah menjadi ajudan dan komandan pasukan pengawal presiden di era Presiden Soeharto.
Setelah reformasi, Soegiono masih sering berkunjung ke Jalan Cendana. Walaupun saat itu Soeharto sudah tidak lagi menjabat sebagai Presiden.
-
Dimana Soegito bertugas saat Indonesia menyerbu Timor Timur? Berbagai penugasan tempur pernah dijalani oleh Soegito. Termasuk terjun ke Dili saat Indonesia menyerbu Timor Timur.
-
Apa pekerjaan Soeharto sebelum jadi tentara? Dia kemudian mengadu nasib ke Wuryantoro dan diterima bekerja menjadi pembantu klerek di sebuah Bank Desa atau Volks-Bank.
-
Kenapa Jenderal Soekanto menolak dimakamkan di Taman Makam Pahlawan? Sesuai pesan RS Soekanto, dia menolak dimakamkan di Taman Makam Pahlawan. Dia meminta dimakamkan satu lubang dengan istrinya di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan.
-
Apa posisi terakhir Try di TNI? Try kemudian menjadi wakil presiden mendampingi Presiden Soeharto dari tahun 1993 hingga 1998.Karir yang sangat mengesankan bagi seorang perwira militer. Dari Letnan Dua, bisa menjadi RI-2.
-
Kenapa tidak ada kerangka di situs Tainiaro? Namun, karena tidak adanya bukti kerangka, yang mudah rusak di tanah asam di wilayah ini, identifikasi Tainiaro sebagai kuburan tidak pernah dapat dikonfirmasi.
-
Kenapa hotel Tommy Soeharto tidak pernah digunakan? Namun, sampai sekarang belum pernah digunakan sama sekali.
Rupanya ada seorang menteri yang tidak suka Soegiono masih mengunjungi penguasa Orde Baru itu. Dia pun memberikan teguran dan menanyakan apa alasan Soegiono berkunjung ke rumah Soeharto.
"Saya menghormati beliau sebagai orang tua," jawab Soegiono. Demikian ditulis dalam buku Pak Harto The Untold Stories.
Dicopot dari Jabatan
Tak lama setelah itu, Letjen Soegiono dicopot dari jabatannya sebagai Sekjen Departemen Pertahanan dan Keamanan. Dia tak diberi posisi apa pun sejak itu. Padahal masa pensiunnya masih beberapa tahun lagi.
"Usia saya baru 52 tahun. Saya pun tidak diberi jabatan apa-apa," katanya.
Istilahnya, Soegiono menjadi Pati non-job. Saat dia ke Mabes TNI di Cilangkap, tak ada tempat yang tersedia untuknya.
"Saya tidak diberi meja, apalagi ruangan," kenangnya.
Walau begitu, Soegiono mengaku tak pernah menyesal bertugas mendampingi Soeharto. Hal ini dianggapnya bagian dari perjalanan hidup. Seperti pesan Soeharto yang masih diingatnya.
"Ojo dumeh, ojo gumunan. Jangan tinggi hati dan jangan cepat merasa heran," tutup Soegiono. (mdk/ian)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Soeharto marah dan dendam dilengserkan. Ada sejumlah orang dia cap sebagai pengkhianat.
Baca SelengkapnyaBanyak cerita menarik yang tidak diketahui publik dari sosok mendiang Presiden Soeharto. Salah satunya dengan tegas menolak untuk dikawal polisi.
Baca SelengkapnyaDalam pikiran pemuda sederhana ini, menjadi prajurit TNI adalah cara gratis mengubah nasib.
Baca SelengkapnyaSoeharto memilih menjadi serdadu kolonial adalah pilihan realistis untuk lepas dari kemelaratan.
Baca SelengkapnyaJenderal sepuh Try Sutrisno menjadi perbincangan publik saat Puncak acara HUT ke-79 TNI di lapangan Silang Monumen Nasional (Monas) Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaDikenal sebagai antitesis Soeharto, sosok Benny Moerdani ternyata memiliki kisah tak terungkap antara dirinya dan sang Presiden kedua RI. Simak ulasan berikut.
Baca SelengkapnyaIni kisah langka teladan kesederhanaan seorang jenderal. Anak buahnya jadi saksi selama menjabat, tak sekali pun dia menggunakan jabatannya untuk korupsi
Baca SelengkapnyaMemakai seragam militer saja nyaris sudah tidak pernah. Tapi kenapa Jenderal ini yang dipilih?
Baca SelengkapnyaMomen saat Presiden pertama RI Soekarno akan meninggalkan Istana Merdeka.
Baca SelengkapnyaCerita eks Wakapolri ungkap pernah dicopot dari jabatannya karena bantah perintah atasan.
Baca Selengkapnya“Di negara ini hanya ada tiga polisi yang tidak bisa disuap, yakni polisi tidur, patung polisi, dan Hoegeng,” kata Gus Dur.
Baca SelengkapnyaPerjalanan karir militer seorang perwira tak bisa ditebak. Begitu juga dengan Kolonel Angkatan Darat ini.
Baca Selengkapnya