Puluhan Kuburan Misterius Berusia 6.500 Tahun Ditemukan di Dekat Kutub Utara, Tapi Tak Ada Kerangka Manusia
Di situs dari Zaman Batu ini diperkirakan ada 200 kuburan.
Puluhan Kuburan Misterius Berusia 6.500 Tahun Ditemukan di Dekat Kutub Utara, Tapi Tak Ada Kerangka Manusia
Para ahli arkeologi menemukan situs prasejarah misterius bernama Tainiaro yang diyakini sebagai pemakaman zaman Batu berusia 6.500 tahun, terletak hanya 80 kilometer di selatan Lingkaran Arktik, wilayah Lapland, Finlandia.
Meskipun belum ada bukti yang memastikan bahwa Tainiaro benar-benar merupakan kuburan zaman Batu, namun, jika dapat dikonfirmasi, hal ini dapat mengubah pemahaman manusia tentang sejarah Eropa Utara secara signifikan. Apabila terbukti, Tainiaro akan menjadi kuburan zaman Batu yang berada di titik paling utara di dunia.
-
Dimana kuburan kuno ditemukan? Kuburan ini ditemukan di persimpangan penting jalur perdagangan kuno di gurun Negev, Israel.
-
Dimana mumi-mumi misterius ditemukan? Mumi-mumi ini ditemukan terletak di Jalur Sutra di Cekungan Tarim.
-
Dimana pemakaman purba ditemukan? Situs ini ditemukan baru-baru ini dan merupakan monumen pemakaman zaman purba yang berada di puncak bukit Monte do Oural, kota Vila Verde.
-
Siapa yang menemukan kuburan tersebut? Arkeolog dari Institut Nasional Antropologi dan Sejarah Meksiko (INAH) berhasil menemukan kuburan bangsa Maya yang tersembunyi di dalam gua di kompleks arkeologi di Tulum, Quintana Roo.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di kuburan hewan? Tidak hanya gulungan papirus, para arkeolog juga menemukan berbagai artefak lainnya. Para arkeolog Polandia menemukan gulungan papirus berisi daftar perwira Romawi yang ditempatkan di situs Berenike, Mesir. Mereka juga menemukan tembikar dari Italia, koin Romawi, dan gesper mantel yang mungkin milik seorang perwira.
-
Dimana mumi-mumi itu ditemukan? Mumi-mumi ini ditemukan di sebuah gereja yang dibangun belasan abad lalu.
Sumber: Arkeonews
Penggalian sebagian situs ini dilakukan pada 1980-an dan ditemukan ribuan artefak termasuk tembikar, alat batu, dan tulang hewan.
Foto: Antiquity
Pada 1959, pekerja lokal menemukan alat batu di Simo, yang terletak dekat tepi utara Laut Baltik, berjarak hanya 80 kilometer di selatan Lingkaran Arktik.
Foto: Antiquity
Tim arkeolog yang bekerja di situs ini telah mengungkapkan temuan dan teori mereka melalui publikasi di jurnal arkeologi Antiquity dari Cambridge University Press, dengan judul makalah "Sebuah kuburan besar pada periode kelima milenium SM di daerah subarktik di utara Laut Baltik."
Pada awalnya, para ahli arkeologi tidak yakin lubang-lubang tersebut merupakan kuburan, tempat pembakaran, atau kombinasi dari keduanya.
Foto: Antiquity
Analisis lebih lanjut, bentuk lubang yang berbentuk persegi panjang dengan tepi melengkung, jejak oker merah, dan keberadaan artefak tertentu menunjukkan bahwa lubang-lubang tersebut merupakan kuburan. Para penulis mencatat dalam penelitian tersebut bahwa Tainiaro seharusnya dianggap sebagai kuburan meskipun tidak ada materi rangka yang dapat ditemukan di area tersebut.
Dalam makalah penelitian mereka dinyatakan, "Meskipun tidak ada bukti kerangka, puluhan lubang dari periode kelima milenium SM diinterpretasikan secara tentatif sebagai kuburan. Banyak dari lubang-lubang tersebut memiliki bentuk yang sesuai dengan yang digunakan untuk inhumasi di situs sekitarnya, menunjukkan bahwa Tainiaro merupakan salah satu kuburan zaman Batu terbesar di Eropa utara dan menimbulkan pertanyaan tentang praktik budaya dan keberlanjutan masyarakat prasejarah di subarktik."
Meskipun di tempat lain memungkinkan untuk menemukan sisa-sisa manusia di lubang-lubang ini, yang akan memverifikasi hipotesis kuburan zaman Batu, tanah di Finlandia sangat asam sehingga tidak ada materi organik yang terkubur di dalam tanah yang dapat bertahan selama lebih dari seribu tahun.
"Kita berbicara tentang lebih dari enam milenium di sini. Jadi, garis-garis lubang dan jejak-jejak di dalamnya adalah semua yang bisa digunakan oleh arkeolog lokal. Tetapi bahkan tidak ada peta tempat ini," kata Aki Hakonen, seorang arkeolog dari Universitas Oulu di Finlandia dan salah satu penulis makalah, dalam pernyataan kepada Newsweek.
Aki Hakonen, seorang arkeolog yang memimpin tim, menjelaskan bahwa berdasarkan bentuk lubang kuburan di lokasi lain, kemungkinan mayat di Tainiaro dikubur dalam posisi miring atau terlentang, dengan lutut yang ditekuk. Hakonen mencatat bahwa ada kemungkinan adanya bulu dan kemungkinan mayat dibungkus dengan kulit anjing laut. Selain itu, Hakonen juga menyoroti bahwa oker merah dan barang-barang pemakaman mungkin dicampurkan ke dalam tanah pengisi atau kuburan.Hanya sebagian kecil dari Tainiaro yang telah digali, artinya jumlah kuburan sebenarnya mungkin lebih dari 200.
Sumber: Arkeonews