Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Perwira Australia Hilang di Bogor, Belanda Tuduh Tentara RI Dalang Penculikan

Perwira Australia Hilang di Bogor, Belanda Tuduh Tentara RI Dalang Penculikan Birchall (tengah) sedang menginterogasi seorang serdadu Jepang. Australian War Memorial©2022 Merdeka.com

Merdeka.com - Sekelompok petugas Sekutu dari Australia dan Inggris tewas dan hilang di perbatasan Sukabumi-Bogor. Tentara Repoeblik Indonesia (TRI) berada di balik insiden itu?

Penulis: Hendi Jo

Suatu pengadangan oleh gerilyawan Indonesia terjadi pada 17 April 1946 di wilayah Caringin, perbatasan Sukabumi dan Bogor. Dua jip berisi lima petugas Sekutu hancur tertembak. Menurut Odah (87), insiden itu hanya berlangsung singkat saja dan tidak harus membuat warga sekitar mengungsi.

"Saya dengar dari orang-orang dewasa saat itu, katanya ada dua mobil berisi tentara Belanda diserang tentara kita," ujar Odah, yang saat itu masih berusia sebelas tahun.

Rupanya para gerilyawan itu salah alamat. Mobil-mobil yang disangka milik tentara Belanda itu ternyata berisi rombongan penyelidik Sekutu untuk kejahatan perang Jepang. Mereka terdiri dari empat warga Australia: Squadron Leader F.G. Birchall, Kapten Aliestar McKanzie, Letnan Penerbang Hector Murdoch McDonald, seorang sipil bernama Hanson, serta dua anggota militer Inggris Kapten Collins dan Sersan Bill Williams.

"Mereka baru saja kembali dari kunjungan ramah-tamah dengan penduduk setempat," ujar Letnan Kolonel R.C. Smith, atasan ketiga perwira Australia itu, dalam sebuah surat belasungkawa kepada ibunda Birchall. Kini surat tersebut menjadi koleksi Nick West, salah satu keponakan Birchall.

Birchall Belajar Mengucap 'Hidup Indonesia'

Bulan sebelumnya, Birchall sempat menulis sepucuk surat kepada sepupunya Tom Francis di Melbourne, Australia. Dalam surat yang ditulis di Batavia (Jakarta) itu, sang perwira sempat menyebut situasi tempat dia bertugas yang penuh dengan mara bahaya.

"Karena itu, aku berusaha belajar mengucapkan (dalam bahasa Indonesia) 'Hidup Indonesia' dan beberapa patah kata lain yang senada. Aku juga akan menggambar bendera Australia dengan ukuran besar di kendaraanku… Aku tidak mau mengambil risiko…" demikian menurut surat yang sekarang tersimpan baik di Australian War Memorial tersebut.

Berdasarkan penyelidikan yang dilakukan oleh Polisi Tentara RI, belakangan terketahui jika rombongan Birchall dan kawan-kawan disergap kompi Letnan Dua Bustomi Burhanuddin, bawahan Mayor A.E. Kawilarang, komandan Batalyon ke-2 Resimen TRI Bogor. Namun soal itu ditutup rapat-rapat oleh pihak RI.

"Tuduhan itu jelas bisa membuat citra pemerintah RI buruk di mata internasional," ungkap Priyatna Abdurrasyid, perwira Polisi Tentara RI yang ditugaskan untuk menangani kasus tersebut.

Ada dua kemungkinan yang membuat Kompi Bustomi melakukan penyergapan: mereka menyangka orang-orang kulit putih tersebut sebagai tentara Belanda atau karena mereka 'diprovokasi' oleh Nishida dan Karta, dua eks tantara Jepang yang bergabung dengan Kompi Bustomi.

"Saya sendiri yakin, Bustomi dan pasukannya tidak tahu bahwa yang menjadi korban penyergapan mereka adalah orang-orang Australia," ujar Kawilarang dalam biografinya Untuk Sang Merah Putih yang ditulis Ramadhan KH.

Namun menurut kesaksian para korban penyergapan yang berhasil lolos, mereka sempat mengibarkan bendera putih. Bahkan Birchall memberitahu kepada para penyergap bahwa mereka bukan anggota militer Belanda.

"Dia sempat berdiri di atas jip dan berteriak (dalam bahasa Inggris): ‘Kami orang Australia!’," demikian dikutip suratkabar The Canberra Times, 20 April 1946.

Birchall Tak Jelas Nasibnya

Akibat penyergapan itu, Kapten Aliestar McKanzie dan Letnan Penerbang Hector Murdoch McDonald tewas di tempat. Hanson dan Sersan Bill Williams melarikan diri dengan salah satu mobil dalam kondisi terluka. Kapten Collins berhasil menuju pos tentara Sekutu terdekat setelah sempat dirawat warga setempat. Sementara Birchall sendiri keberadaannya tak jelas.

Pihak Sekutu dan Konsulat Australia di Batavia lantas meminta bantuan kepada pihak Inggris, Belanda dan Indonesia untuk mencari Birchall. Pihak Belanda bahkan secara terbuka menuduh bahwa pengadangan dan penculikan itu dilakukan oleh TRI, tentara resmi Republik Indonesia. Tentu saja tuduhan itu disangkal oleh pemerintah RI.

"Saya menganggap itu sebagai suatu pembunuhan keji dan tidak ada sama sekali kehadiran tentara Indonesia di area terjadinya insiden tersebut," ujar Menteri Pertahanan Amir Sjarifuddin dikutip The Sydney Morning Herald, 22 April 1946. (mdk/noe)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Terungkap Modus Penyelundupan Manusia ke Australia via NTT
Terungkap Modus Penyelundupan Manusia ke Australia via NTT

Podus yang dipakai para pelaku merupakan praktir terbaru dalam kejahatan menyelundupkan orang ke Australia.

Baca Selengkapnya
Puluhan WNA Diduga Imigran Gelap Terdampar di Sukabumi, Begini Kronologinya
Puluhan WNA Diduga Imigran Gelap Terdampar di Sukabumi, Begini Kronologinya

Mereka diduga hendak diselundupkan ke Australia melalui perairan laut Kabupaten Sukabumi.

Baca Selengkapnya
Sejarah Hari Bakti TNI AU yang Dirayakan Setiap 29 Juli
Sejarah Hari Bakti TNI AU yang Dirayakan Setiap 29 Juli

Peringatan ini bertujuan mengenang dua peristiwa yang terjadi dalam satu hari.

Baca Selengkapnya
Kisah Pasukan Elite Jerman di Bogor yang Terlupakan
Kisah Pasukan Elite Jerman di Bogor yang Terlupakan

Bagaimana cerita ada pasukan elite Jerman di Bogor? Lalu siapa saja yang dimakamkan di Makam Jerman di Megamendung.

Baca Selengkapnya
Cerita Penyelundupan Manusia ke Australia, Tiba di Darwin Diadang lalu kmbali ke Indonesia
Cerita Penyelundupan Manusia ke Australia, Tiba di Darwin Diadang lalu kmbali ke Indonesia

Para pelaku adalah nelayan yang semula diminta seseorang melakukan perjalanan mengangkut ikan.

Baca Selengkapnya
Dua Hari Terseret Ombak, Jasad Bule Australia Hanyut Usai Menolong Temannya Ditemukan Sejauh 1 Km
Dua Hari Terseret Ombak, Jasad Bule Australia Hanyut Usai Menolong Temannya Ditemukan Sejauh 1 Km

Jenazah korban ditemukan terdampar oleh masyarakat di Pantai Secret Bay

Baca Selengkapnya
Kemlu: Tak Ada WNI jadi Korban Penikaman Massal di Sydney
Kemlu: Tak Ada WNI jadi Korban Penikaman Massal di Sydney

"Dipastikan hingga saat ini, tidak ada informasi korban WNI dalam serangan itu,” tutur Judha

Baca Selengkapnya
WN Australia Hilang saat Berselancar di Perairan Grajagan Banyuwangi
WN Australia Hilang saat Berselancar di Perairan Grajagan Banyuwangi

WN Australia Hilang saat Berselancar di Perairan Grajagan Banyuwangi

Baca Selengkapnya
FOTO: Bareskrim Tangkap Pelaku TPPO Jaringan Internasional yang Pekerjakan 50 WNI sebagai PSK di Australia
FOTO: Bareskrim Tangkap Pelaku TPPO Jaringan Internasional yang Pekerjakan 50 WNI sebagai PSK di Australia

Bareskrim Polri mengungkap kasus dugaan TPPO yang melibatkan 50 orang warga WNI. Puluhan korban itu diberangkatkan ke Australia untuk dipekerjakan sebagai PSK.

Baca Selengkapnya
Misi Rahasia TNI AU Mau Mengebom Pangkalan Inggris di Singapura
Misi Rahasia TNI AU Mau Mengebom Pangkalan Inggris di Singapura

Tengah Air Base jadi markas pesawat jet tempur Inggris. Dijaga kuat dengan rudal antipesawat udara.

Baca Selengkapnya
Viral Dua WN Australia Dikeroyok dan Dipukuli dengan Balok di Bali, Ini Penyebabnya
Viral Dua WN Australia Dikeroyok dan Dipukuli dengan Balok di Bali, Ini Penyebabnya

Kedua bule itu disarankan untuk membuat laporan polisi, namun mereka menolak.

Baca Selengkapnya
5 WN China Diamankan di Teluk Kupang, Diduga Akan Diselundupkan ke Australia
5 WN China Diamankan di Teluk Kupang, Diduga Akan Diselundupkan ke Australia

5 WN China Diamankan di Teluk Kupang, Diduga Akan Diselundupkan ke Australia

Baca Selengkapnya