Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

4 Fakta Kesenian Sintren, Tarian Khas Pantura Sunda Pencegah Nafsu Duniawi

4 Fakta Kesenian Sintren, Tarian Khas Pantura Sunda Pencegah Nafsu Duniawi Tari Sintren. Indramayukab.go.id ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Indonesia merupakan negara dengan beragam kearifan lokal yang menyimbolkan suatu budaya dari masing-masing daerahnya. Salah satu wilayah dengan kearifan lokal yang cukup unik dan beragam adalah Jawa Barat.

Wilayah yang dikenal dengan suku sundanya ini ternyata menyimpan beragam kesenian tradisional yang memiliki banyak makna kehidupan manusia. Sintren adalah salah satunya.

Kesenian yang popular di wilayah Pantura Jawa Barat (Cirebon, Indramayu, dan Majalengka) ini seakan membawa pesan kepada manusia agar bisa selalu hidup sederhana. Selain itu Sintren mengingatkan manusia untuk menghindari hal-hal yang bersifat nafsu duniawi (keserakahan).

Orang lain juga bertanya?

Perwujudan Perempuan yang Menari Menuju Kesucian

tari sintren

Para Sesepuh Sedang Menahan Penari Agar Tidak Terjatuh Setelah Dilempar Uang/Liputan6 2020 Merdeka.com

Sintren merupakan sebuah kesenian tradisional khas wilayah pantura Jabar, khususnya wilayah Cirebon Jawa Barat. Dilansir dari website resmi Kota Cirebon, istilah Sintren berasal dari kata Si yang artinya ungkapan panggilan dalam bahasa Cirebon yang bermakna Ia atau Dia. Lalu Tren yang memiliki makna perempuan.

Kesenian Sintren memiliki makna seorang perempuan yang sedang menari seorang diri dan dipengaruhi oleh kekuatan magis. Hal tersebut merupakan kebiasaan turun temurun yang memiliki pesan kebaikan untuk manusia.

Sebagai Pengiring Sajak Perjuangan Melawan Penjajah

tari sintren

GNFI 2020 Merdeka.com

Menurut sejarah yang ditulis oleh Pemerintah Kota Cirebon, tarian Sintren awalnya merupakan sebuah kesenian sajak masyarakat Pantura Cirebon dan Indramayu untuk mengelabui tentara Belanda. Mengingat zaman penjajahan segala bentuk kesenian yang menampilkan sisi perjuangan seperti syair maupun sajak sangat dilarang.

Pada saat itu Pemerintah Belanda hanya mengizinkan kesenian yang tidak mengandung unsur perjuangan. Akhirnya para pemuda Pantura bersepakat untuk mengelabui tentara Belanda dengan tetap melantunkan sajak perjuangan melalui Bahasa Tayub atau Bahasa Daerah. Bahasa yang digunakan saat itu tidak dipahami Belanda dan menggunakan Perempuan sebagai sisi sarkastik melawan penjajah.

Membawa Pesan untuk Menjauhi Keserakahan Dunia

tari sintren

Cirebonkota.go.id 2020 Merdeka.com

Menurut Sultan Arief (Sultan Keraton Kasepuhan Cirebon) via Liputan6, tarian Sintren menyelipkan pesan kebaikan kepada manusia agar menjauhi hal-hal yang bersifat nafsu dan keserakahan dalam menjalani kehidupan.

Ungkapan tersebut dapat terlihat saat penari sintren yang sedang menari dengan menggunakan kaca mata hitam diberikan saweran uang, maka penari tersebut akan jatuh dan pingsan.

Menurut Sultan Sepuh Arief hal tersebut mengingatkan agar manusia tidak lupa diri dalam kehidupan di dunia. Kacamata dilambangkan sebagai sesuatu yang gelap dalam menjalani kehidupan, sehingga manusia perlu hati-hati agar tidak salah langkah.

"Makna filosofi penari jatuh karena dilempar uang ya itu manusia semakin banyak uang cenderung lupa diri dan dari situ bisa menjadi pangkal kejatuhannya," ujarSultan Arief yang dilansir dari Liputan6.

Selain itu pesan lainnya bisa terlihat dari properti seperti kurungan ayam yang digunakan untuk menaungi penari sebelum melakukan aksinya. Dalam istilah di Cirebon, kurungan ayam bermakna ranggap yang melengkung, artinya dari fase hidup manusia bisa terlihat bagaimana dia meraih keberkahan hidup.

Di mana manusia dari bawah akan berusaha menuju puncak, namun setelah berada di puncaknya manusia kembali lagi ke bawah. Dari tanah kembali menjadi tanah, dilahirkan dalam keadaan lemah akan kembali pada keadaan yang lemah pula.

Memiliki Persyaratan Khusus

tari sintren

GNFI 2020 Merdeka.com

Untuk menjadi seorang penari Sintren, perempuan tersebut harus bersih dan suci dari sifat keduniawian. Sebelum menjalani lakon sebagai penari sintren perempuan tersebut diwajibkan untuk berpuasa terlebih dahulu.

Selain itu, penari diwajibkan menjauhi hal-hal yang akan menyebabkan perbuatan dosa. Hal ini ditujukan agar roh tidak akan mengalami kesulitan untuk masuk dalam tubuh penari.

Tari Sintren juga memiliki syair khusus yang harus dinyanyikan dalam setiap pertunjukanya. Dilansir dari cirebonkota.go.id, berikut syair lengkapnya:

Turun turun sintrenSintrene widadariNemu kembang yun ayunanNemu kembang yun ayunanKembange putri mahendraWidadari temurunan

Ketika Sintren dan dalang Sintren telah bersiap ditempat dan akan memulai pementasan maka syair akan dilanjutkan dengan syair seperti dibawah ini ;

Kembang rampe oli tuku ning pasar kramatNok fani dirante kang rantee dalang mamatKembang rampe oli tuku ning pasar kramatsintrene dirante kang rantee dalang mamatGulung gulung glasah ana sintren lagi turuPenontone buru buru

Gulung gulung gelasah ana sintren lagi turuPenontone buru buruSelasih Selasih SulandanaMenyangkuti ragae sukmaAna sukma saking surgaWidadari temurunanSelasih Selasih SulandanaMenyangkuti ragae sukmaAna sukma saking surgaWidadari temurunan

Ketika Ranggap (bahasa Indonesia : kurungan ayam) dibuka, maka Syair Ya Robana (ya Allah swt) yang mengingatkan para penonton untuk segera bertaubat dilantunkan oleh pesinden seperti berikut ;

Ya robana, robbana,robbanaYa robana zhalamna anfusanaWa inlam tagfirlanaWa tarhamna lanakunannaMin al-khosirin

Setelah Sintren keluar dari ranggap dan kemudian berdiri, syair diubah untuk menunjukan bahwa sintren telah berdandan dan berganti baju. Para Panjak (pemain musik) siap untuk mengiringi penampilannya.

Turun turun sintrenSintrene dandan suweDandan kalunge sesumpingeDandan kalunge sesumpingeSintren joged manis mesemePanjak songgot rame-rame

Ketika Sintren melakukan gerakan tarian pertama kali, maka syair diubah kembali menunjukan bahwa Sintren telah siap. Pada bagian ini prosesi melempar uang yang membuat sintren lemas tidak berdaya dilakukan.

Turun turun sintrensintrene widadariNemu kembang yun ayunanNemu kembang yun ayunanKembange putri mahendraWidadari temurunan

Ketika prosesi pelemparan uang sudah selesai, maka dalang akan memasukan sintren kembali ke dalam ranggap tanda bahwa pagelaran akan segera berakhir.

Kembang kilaras ditandur tengahe alasPaman bibi aja marasDalang sintren jaluk warasKembange srengenge surupe wayahe soreSawise lan sedurunge kesuwun ning kabehaneSyair Kembang Gewor

Pagelaran Sintren dibuka dengan syair seperti berikut ;

Turun-turun SintrenSintrene widadariNemu kembang ning ayunanNemu kembang ning ayunanKembange Siti MahendaraWidadari temurunan ngaranjing ning awak ira

Ketika Sintren sudah masuk ke Ranggap (kurungan ayam) maka pesinden akan melanjutkan dengan syair Sih Solasih untuk mengiringi prosesi pelepasan rantai yang membelit sintren di dalam Ranggap.

Sih solasih sulandanaMenyan putih pengundang dewaAla dewa saking sukmaWidadari temurunan

Syair kemudian dilanjutkan dengan syair kembang Gewor yang mengiringi datangan para Bodoran (bahasa Indonesia : pelawak) yang mengiringi pagelaran Sintren.Turun-turun sintren Sintrene widadari

Nemu kembang yun ayunanNemu kembang yun ayunanKembange si jaya IndraWidadari temurunanKang manjing ning awak ira

Turun-turun sintren sintrene widadari

Nemu kembang yun ayunanNemu kembang yun ayunanKembange si jaya IndraWidadari temurunanKembang gewor bumbung kelapa lumeorGeol-geol bu Sintren garepan njaluk bodorBumbune kelapa mudaGoyang-goyang nyi sintern minta bodor

Syair kemudian dilanjutkan dengan syair kembang Kates, Kenangan dan Jae Laos yang menandakan pagelaran Sintren akan segera berakhir, seperti berikut ;

Kembang kates gandulPinggire kembang kenangaKembang kates gandulPinggire kembang kenangaArep ngalor garep ngidulWis mana gageya lungaKembang kenanga

Pinggire kembang melatiKembang kenanga pinggireKembang melatiWis mana gageya lungaAja gawe lara atiKembang jahe laosLempuyang kembange kuningKembang jahe laosLempuyang kembange kuningAri balik gage elos sukiki menea maning

Syair Metu sing konjarah (keluar dari kurungan)

Clikung lawung klontongena bandanira (Intip lihatlah dengan hati-hati, berkumpulah, bebaskan belenggumu)Clikung lawung klontongena bandanira (Intip lihatlah dengan hati-hati, berkumpulah, bebaskan belenggumu)Ari sukma ngelontong, ngelontong salin busana (seandainya jiwa sudah terbebas, bebaslah ganti pakaianmu)Simbar-simbar pati, lamun dadi ja kesuwen (simbar-simbar pati (wangsalan Cirebon : rambut mati (uban) ), seandainya sudah muncul janganlah malu)Simbar-simbar pati, lamun dadi ja kesuwen (simbar-simbar pati (wangsalan Cirebon : rambut mati (uban) ), seandainya sudah muncul janganlah malu)Tokena sing konjarah, tokena sing konjarah (keluarlah dari kurungan, keluarlah dari kurungan)Nya bebet nya iket nya sabuk sakerise (bebet (kain yang diikatkan dipinggang), iket (kain yang diikatkan dikepala), sabuk beserta kerisnya)

Syair Sintren dibanda (sintren dibelenggu)

Ayu sintren terapena bandanira (ayo sintren siapkan belenggumu)Ayu sintren tangan ditaleni (ayo sintren tangan diikat)Badan ditaleni (badan diikat)Arep manjing ning konjarah (mau masih ke kurungan)Pangeranira lara tangis (pemimpinmu sedang menderita dan menangis)Tangise wong keyungyun (tangisannya orang yang menarik hati)Turun-turun sintren, sintrene widadari (datang-datang sintren, sintrennya bidadari)Nemu kembang yun-ayunan, nemu kembang yun-ayunan (nemu kembang hendak dibawa kemana?)Kembange cahaya indra, widadari temurunan (kembangnya cahaya indra, bidadari sedang datang)Ngrajinga ning badanira (memasuki badanmu)Syair Wari lais (air suci)

Syair Sintren Wari Lais (air suci) atau yang secara harafiah berarti pemuda dengan niat yang suci sering diperdengarkan dalam berbagai media seni selain Sintren, diantaranya adalah dalam kesenian Tarling Cirebon, lirik Wari Lais masih suka diperdengarkan lewat para penyanyi Tarling seperti mimi Dadang Darniah pada era 70an dan kemudian Diana Sastra.Wari lais klontongena bandanira (air suci (pemuda dengan tujuan mulia) ) lepaskanlah belenggu dirimu)

Dunung ala dunung (ditempat-tempat manapun)Dunung ala dunung (ditempat-tempat manapun)Si Dunung ing bahu kiwa (tempat-tempat sudah menjadi tangan kiri (ekstrem kiri) (tuduhan belanda mengatakan rakyat itu pemberontak)Pangeranira lara nangis (pimpinanmu sedang menderita dan menangis)Syair Tambak-tambak Pawon (menyalakan dapur)

Sebelum tarian Sintren dimulai, untuk menghimpun masyarakat sekaligus memberitahu bahwa akan ada pagelaran tarian sintren, pesinden sintren di desa Kroya, kabupaten Indramayu bisanya melantunkan syair berikut ;

Tambak tambak pawonIsie dandang kukusanAri kebul-kebul wong nontone pada kumpulSetelah masyarakat sudah berkumpul, pesinden kemudian melanjutkan dengan syair selanjutnyaTurun sintrén, sintréné widadariNemu kembang yun ayunanNemu kembang yun ayunanKembangé si Jaya IndraWidadari temurunanKang manjing ning awak iraTurun-turun sintrénSintrené widadariNemu kembang yun ayunanNemu kembang yun ayunanKembangé si Jaya IndraWidadari temurunanKembang katés gandulPinggiré kembang kenangaKembang katés gandulPinggiré kembang kenangaArep ngalor arep ngidulWis mana gagéya lungaKembang kenangaPinggiré kembang melatiKembang kenangaPinggiré kembang melatiWis mana gagéya lungaAja gawé lara atiKembang jaé laosLempuyang kembangé kuningKembang jaé laosLempuyang kembangé kuningAri balik gagé elosSukiki menéya maningKembang kilarasDitandur tengaé alasPaman-bibi aja marasDalang sintrén jaluk waras (mdk/nrd)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mengenal Kesenian Sintung Sumenep, Tarian dan Nyanyian yang hanya Ditujukan kepada Tuhan
Mengenal Kesenian Sintung Sumenep, Tarian dan Nyanyian yang hanya Ditujukan kepada Tuhan

Kesenian tradisional ini pertama kali dibawa oleh pedagang Gujarat (India)

Baca Selengkapnya
Mengenal Tari Jayengrana yang Gagah dan Lemah Lembut dari Sumedang, Ajak Manusia agar Tidak Sombong
Mengenal Tari Jayengrana yang Gagah dan Lemah Lembut dari Sumedang, Ajak Manusia agar Tidak Sombong

Tari ini membawa pesan agar manusia jangan sombong.

Baca Selengkapnya
Kisah Tarian Keurseus, Ajarkan Sopan Santun Ala Bangsawan Sunda Zaman Dulu
Kisah Tarian Keurseus, Ajarkan Sopan Santun Ala Bangsawan Sunda Zaman Dulu

Tarian ini mengajarkan sopan santun ala bangsawan Sunda.

Baca Selengkapnya
Makna Motif Batik ‘Pring’ Khas Magetan, Arti dalam Kehidupan Hingga Munculnya Mitos
Makna Motif Batik ‘Pring’ Khas Magetan, Arti dalam Kehidupan Hingga Munculnya Mitos

Meskipun motif batik khas Magetan beragam tetapi Batik Pring tetap dikenal oleh masyarakat luas.

Baca Selengkapnya
Mengenal Kliningan Bajidoran, Tarian Kuno “Pemikat” asal Subang yang Bikin Penonton “Terhipnotis”
Mengenal Kliningan Bajidoran, Tarian Kuno “Pemikat” asal Subang yang Bikin Penonton “Terhipnotis”

Pertunjukannya selalu dinanti dan bisa “menghipnotis” penonton. Bahkan, mereka juga rela berdandan ala koboy sampai badut saat menari Kliningan Bajidoran.

Baca Selengkapnya
Filosofi Tari Bedana, Berisi Ajaran Islam dan Cermin Tata Kehidupan Masyarakat Lampung
Filosofi Tari Bedana, Berisi Ajaran Islam dan Cermin Tata Kehidupan Masyarakat Lampung

Kesenian tradisional yang satu ini masih tergolong dalam tarian Zapin Melayu yang pada umumnya dibawakan oleh pemuda-pemudi Lampung.

Baca Selengkapnya
Mengenal Tari Dulang Warisan Kesultanan Langkat, Diadaptasi dari Pencak Silat
Mengenal Tari Dulang Warisan Kesultanan Langkat, Diadaptasi dari Pencak Silat

Tari Dulang, kesenian tradisional penuh makna warisan dari Kesultanan Langkat.

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Desa Wisata Perdamaian di Lereng Gunung Ungaran, Jadi Tempat Unjuk Kreatifitas Tonjolkan Nilai-Nilai Pluralisme
Mengunjungi Desa Wisata Perdamaian di Lereng Gunung Ungaran, Jadi Tempat Unjuk Kreatifitas Tonjolkan Nilai-Nilai Pluralisme

Desa ini menonjolkan nilai-nilai perdamaian dalam menyikapi berbagai bentuk perbedaan di tengah masyarakat.

Baca Selengkapnya
Uniknya Tari Sulintang dari Jawa Barat, Gabungkan Kebudayaan dari 3 Negara
Uniknya Tari Sulintang dari Jawa Barat, Gabungkan Kebudayaan dari 3 Negara

Tarian ini begitu lembut, gerakannya mirip lilin yang tertiup angin.

Baca Selengkapnya
Kisah Tari Cikeruhan yang Mampu “Hipnotis” Belanda, Jadi Media Pergaulan di Sumedang Tempo Dulu
Kisah Tari Cikeruhan yang Mampu “Hipnotis” Belanda, Jadi Media Pergaulan di Sumedang Tempo Dulu

Karena daya tariknya yang kuat, kalangan Belanda di sana bahkan sampai “terhipnotis”.

Baca Selengkapnya
Mengenal Tari Petake Gerinjing, Seni Tradisional Pagaralam yang Penuh Pesan Moral
Mengenal Tari Petake Gerinjing, Seni Tradisional Pagaralam yang Penuh Pesan Moral

Salah satu tarian tradisional Indonesia ini mengandung kepercayaan dan juga penuh pesan moral yang mungkin relevan dengan kehidupan kita sekarang ini.

Baca Selengkapnya
Menilik Makna Patriotisme dalam Kesenian Tradisional Menak Koncer Masyarakat Semarang
Menilik Makna Patriotisme dalam Kesenian Tradisional Menak Koncer Masyarakat Semarang

Menak Koncer merupakan tradisi yang berkembang di Dusun Resowinangun, Desa Pledokan, Kecamatan Sumowono, Semarang, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya