5 Fakta Kelompok Paduan Suara Asal Cimahi Tertipu Agen Travel, Sempat 12 Jam Telantar di Bandara Singapura
Terdapat 60 orang anggota paduan suara yang menjadi korban dari kasus penipuan tersebut. Polisi saat ini sudah turun tangan.
Terdapat 60 orang anggota paduan suara yang menjadi korban dari kasus penipuan tersebut. Polisi saat ini sudah turun tangan.
5 Fakta Kelompok Paduan Suara Asal Cimahi Tertipu Agen Travel, Sempat 12 Jam Telantar di Bandara Singapura
Tim paduan suara asal Kota Cimahi, Jawa Barat bernama Consonant Children Choir (CCC) menjadi korban penipuan sebuah agen travel. Kejadian ini menimpa mereka saat hendak mengikuti kompetisi internasional di Singapura. Akibatnya mereka telantar di Bandara Changi.
-
Kenapa penipuan pakai suara berbahaya? Kemunculan teknologi deepfake dan alat text-to-speech yang didukung AI dapat memperburuk kondisi ini.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Dimana penipuan itu terjadi? Aksi seorang Warga Negara Asing (WNA) melakukan pungutan liar (Pungli) berkedok sumbangan agama menyasar warga Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat.
-
Siapa yang terlibat dalam penipuan ini? Ia dituduh sebagai kaki tangan Barbara, namun tampaknya sangat bersedia untuk bersaksi melawan istrinya itu dengan imbalan hukuman yang lebih ringan.
-
Dimana penipuan terjadi? Pasangan ini memiliki sebuah pusat terapi di Kanpur, Uttar Pradesh, di mana mereka diduga meyakinkan orang-orang bahwa proses penuaan mereka dipercepat oleh polusi udara yang parah.
-
Siapa korban penipuan uang? “Ya Tuhan duit Rp 2.000 dibuat jadi Rp 20.000 ditambahnya nol, Astagfirullah.. Astagfirullah,“ ujar pedagang wanita yang diduga jadi korban penipuan.
Sejumlah foto menunjukkan kelompok tersebut tengah kebingungan di bandara. Menurut informasi, mereka terlunta-lunta selama 12 jam setelah sampai di bandara, dan tidak mendapatkan pelayanan antar jemput bus serta penginapan. Terdapat 60 orang anggota paduan suara yang menjadi korban dari kasus penipuan tersebut. Polisi saat ini sudah turun tangan. Berikut 5 faktanya.
Para korban dimintai biaya Rp5 juta
Mengutip dari YouTube Liputan6, 60 orang anggota paduan suara tersebut sebelumnya telah dikenai tarif yang tak sedikit. Untuk menggunakan jasa travel tersebut, masing-masing dimintai biaya Rp5 juta untuk akomodasi selama 5 hari di Singapura. Biaya ini seharusnya sudah termasuk biaya makan dan penginapan. Namun sampai 12 jam setelah turun dari bandara, pihak agen travel tidak memberikan kejelasan. Kejadian ini sendiri menimpa mereka pada 20 Juli lalu.
Terbujuk karena janji pihak travel
Sebelumnya, para korban melalui ketua panitia untuk kompetisi itu terbujuk lantaran pihak travel menjanjikan biaya yang dibayarkan sudah lengkap dengan fasilitas penuh. Hal ini juga diperkuat keterangan para korban yang disampaikan oleh Kasatreskrim Polres Cimahi, AKP Lutfi Gintara.
“Awalnya, telah disepakati biaya untuk ke Singapura per orang Rp5 juta, berikut dengan fasilitas berupa hotel, makan, dan bus. Namun setelah dibayar lunas dan keenam puluh peserta berangkat ke Singapura, mereka justru telantar,” katanya (1/8).
Pihak travel terus meminta uang tambahan
Menurut panitia dari tim paduan suara, Elizabeth, pihak travel awalnya menepati janji dengan memberikan tiket pesawat untuk keberangkatan menuju Singapura. Namun setelah sampai, pihaknya curiga lantaran tidak ada jemputan dari pihak travel dan justru meminta biaya tambahan. Elizabeth juga menyebut bahwa pihak travel berbelit-belit saat ditagih fasilitas pengantaran ke hotel, dan akomodasi selama di Singapura.
“Kami tiba di Singapura, kami selamat, yah, dan tiket itu memang ada, dan bisa tiba di bandara. Tapi di situ juga kami mulai ada kecurigaan, karena pihak travel sudah meminta-minta dana lagi, untuk bus, makanan dan lainnya, ” kata dia
Pihak travel kabur
Namun pihak travel tidak kunjung menepati janjinya, sehingga membuat Elizabeth dan tim semakin yakin bahwa dirinya telah ditipu oleh agen tersebut. Nilai kerugian dari kejadian mencapai Rp389 juta. “Jadi ini dengan berbagai cara kelihaiannya, untuk pura-pura bahwa semuanya akan terlaksana sesuai perjanjian di awal,” katanya. Berkat bantuan KBRI dan atase kepolisian RI di Singapura, keenam puluh anggota paduan suara ini bisa terfasilitasi untuk tetap mengikuti kompetisi. Setelahnya tim mendapat bantuan untuk kembali ke Indonesia.
Seorang wanita ditangkap
Berdasarkan penelusuran kepolisian, seorang pelaku berinisial YM akhirnya ditangkap. Ia menjabat sebagai kepala cabang dari travel bernama Wina Express Tour and Travel. Dia kemudian dijerat dengan pasal penipuan, dan diancam hukuman kurungan pidana tujuh tahun penjara.