5 Macam Penyakit Jantung yang Paling Sering Ditemui dan Gejalanya
Merdeka.com - Penyakit kardiovaskular, salah satunya penyakit jantung, masih menjadi ancaman dunia dan merupakan penyakit yang berperan utama sebagai penyebab kematian nomor satu di seluruh dunia. Dilansir dari inaheart.org, data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, lebih dari 17 juta orang di dunia meninggal akibat penyakit jantung dan pembuluh darah. Angka kejadian penyakit jantung dan pembuluh darah ini semakin meningkat dari tahun ke tahun. Setidaknya, 15 dari 1000 orang, atau sekitar 2.784.064 individu di Indonesia menderita penyakit jantung.
Meskipun menjadi penyebab kematian nomor satu di dunia, tetapi masih banyak orang yang tidak mengetahui tentang penyakit jantung. Banyak orang masih menganggap enteng tentang penyakit ini. Padahal, penyakit jantung kini tidak hanya menyerang orang dengan usia lanjut tetapi penyakit ini bisa menyerang orang dengan usia produktif.
Penyakit jantung umumnya bisa dicegah dengan pola hidup sehat dan rajin berolahraga. Berikut penyakit jantung yang paling sering ditemui beserta gejalanya, dilansir dari klikdokter.com:
-
Kenapa penyakit jantung menjadi penyebab kematian terbanyak? Penyakit jantung merupakan salah satu hal yang paling umum menyebabkan kematian di dunia, termasuk Indonesia.
-
Apa penyebab utama serangan jantung? Serangan jantung adalah kondisi ketika aliran darah ke jantung terhenti atau berkurang secara tiba-tiba, akibat adanya penyumbatan pada pembuluh darah koroner, yaitu pembuluh darah yang membawa darah kaya oksigen ke jantung.
-
Bagaimana cara mencegah penyakit jantung? 'Penyakit tidak menular ini tidak disebabkan oleh penularan melalui virus, bakteri, atau sejenisnya, melainkan lebih dipengaruhi oleh tiga aspek utama, yaitu faktor genetik, lingkungan, dan perilaku,' jelasnya.
-
Kenapa orang meninggal karena penyakit jantung ? Menurut data yang disampaikan Prima, setiap tiga detik ada orang yang meninggal karena penyakit jantung koroner atau stroke di dunia. Di Indonesia, satu dari sepuluh kematian disebabkan oleh penyakit jantung koroner, dan pada tahun 2016, biaya pelayanan kesehatan untuk penyakit jantung mencapai Rp7,4 triliun, angka tertinggi dibandingkan penyakit lainnya.
-
Kenapa penyakit jantung koroner mematikan? Penyakit arteri koroner ini terjadi apabila arteri yang memompa darah ke jantung mengeras dan menyempit. Penyebab dari penyakit arteri koroner ini umumnya adalah penumpukan plak dan kolesterol di bagian arteri.
-
Mengapa serangan jantung berbahaya? Mengutip dari Cedars Sinai, karena serangan jantung menghentikan detak jantung, otak, paru-paru, dan organ lain tidak mendapatkan darah dan oksigen yang dibutuhkan. Serangan jantung dapat menyebabkan kematian dalam hitungan menit jika tidak ditangani.
1. Jantung Koroner
Penyakit jantung koroner terjadi ketika pembuluh darah arteri yang mengalirkan darah ke jantung mengeras dan mengalami penyempitan. Biasanya kondisi ini dipicu oleh penumpukan kolesterol dan pembekuan darah di dalam arteri (aterosklerosis).
Penyempitan arteri inilah yang menyebabkan aliran darah dan oksigen ke jantung menjadi berkurang, akibatnya organ tersebut tidak dapat berfungsi normal.
Gejala Jantung Koroner
Gejala utama dari penyakit jantung koroner adalah:
Tekanan atau beban berat terasa menghinggapi dada, seperti seseorang berdiri di atas dada. Nyeri ini biasanya akan hilang dengan istirahat.
Sesak napas timbul karena jantung gagal memompa darah ke seluruh tubuh.
Serangan jantung terjadi apabila terjadi blokade total dari arteri koroner.
Jika dibiarkan tanpa penanganan, kondisi ini bisa menimbulkan komplikasi berupa serangan jantung.
2. Jantung Bawaan
Penyakit jantung bawaan merupakan kelainan bentuk jantung yang diderita seseorang sejak lahir. Kelainan ini bisa terjadi pada dinding jantung, katup jantung, pembuluh darah di dekat jantung, atau kombinasi semua kelainan tersebut.
Penyakit jantung bawaan terjadi akibat gangguan proses perkembangan jantung pada janin. Belum diketahui apa yang menyebabkan gangguan tersebut, namun diduga ada kaitannya dengan faktor keturunan, konsumsi minuman keras, penggunaan obat tertentu selama hamil, atau infeksi saat trimester pertama kehamilan.
Gejala Penyakit Jantung Bawaan
Tanda dan gejala penyakit jantung bawaan umumnya timbul segera saat lahir atau dalam beberapa bulan awal kehidupan. Namun pada beberapa kasus, gejalanya baru terdeteksi saat penderita sudah mencapai usia remaja atau menjelang dewasa. Tanda dan gejala yang timbul dapat berupa:
Tanda dan gejala yang timbul pada anak yang lebih besar dapat berupa:
3. Gagal Jantung
Gagal jantung adalah kondisi jantung yang terlalu lemah untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Bila berlangsung dalam jangka panjang, gagal jantung dapat memicu komplikasi serius yakni henti jantung, edema paru, gagal hati, dan gagal ginjal.
Gagal jantung adalah penyakit jantung yang berkembang perlahan-lahan secara bertahap. Kondisi ini biasanya diawali oleh adanya penyakit penyerta lain, seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung koroner, diabetes, dan penyakit jantung bawaan.
Gejala Gagal Jantung
Beberapa tanda dan gejala yang umum diamati pada kondisi gagal jantung adalah:
4. Infeksi Jantung (Endokarditis)
Endokarditis adalah infeksi pada jaringan ikat yang melapisi dinding dan katup jantung. Infeksi ini terjadi ketika kuman dari bagian tubuh lain, seperti mulut dan kulit, masuk ke dinding jantung melalui aliran darah.
Bakteri atau jamur yang menyebabkan endokarditis bisa masuk melalui luka pada tubuh atau luka di mulut, pemasangan kateter, pemakaian jarum yang tidak steril untuk tato atau tindik, dan penggunaan NAPZA suntikan.
Gejala Endokarditis
Gejala pada endokarditis bisa saja tidak spesifik. Penderita dapat mengeluhkan adanya demam tanpa penyebab yang jelas. Beberapa tanda dan gejala yang umum diamati pada kondisi Endokarditis adalah:
5. Aritmia
Aritmia dikenal juga sebagai kelainan irama jantung. Agar dapat berfungsi dengan baik seperti pompa, jantung harus berdetak dengan teratur, sehingga pengisian dan pengosongan jantung terjadi secara efektif. Aritmia juga dialami oleh banyak orang dan berpotensi fatal, walaupun tidak pada semua kasus.
Pada aritmia, impuls listrik yang mengoordinasi detak jantung tidak bekerja dengan baik. Akibatnya, muncul kelainan irama jantung, misalnya saja jantung berdetak terlalu cepat, terlalu pelan, atau tidak teratur.
Gejala Aritmia
Gejala aritmia sangat beragam. Sebagian penderita aritmia tidak merasakan gejala apapun. Bahkan, masalah aritmia bisa jadi diketahui secara tak sengaja saat pemeriksaan oleh dokter. Beberapa tanda dan gejala yang umum diamati pada kondisi aritmia adalah:
(mdk/far)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Henti jantung mendadak adalah kondisi berbahaya yang bisa terjadi tiba-tiba. Kenali risikonya dan mulailah menjaga kesehatan jantungmu dari sekarang
Baca SelengkapnyaPenyakit jantung kini merambah usia muda akibat gaya hidup tidak sehat dan pola makan buruk.
Baca SelengkapnyaHari Jantung Sedunia ingin memberikan pemahaman bahwa kesehatan jantung harus dijaga secara konsisten, bukan hanya saat gejala mulai muncul.
Baca SelengkapnyaSerangan jantung bisa dicegah ketika kita mengetahui sejumlah tanda yang perlu diwaspadai ini.
Baca SelengkapnyaSejumlah kondisi serangan jantung bisa dikenali dan diidentifikasi sejak satu bulan sebelumnya.
Baca SelengkapnyaPemerintah telah mengirimkan alat-alat laboratorium di Puskesmas untuk mengatasi penyakit-penyakit tersebut.
Baca SelengkapnyaBanyak mitos penyakit jantung yang tidak memiliki bukti penjelasan logis.
Baca SelengkapnyaKetahui sejumlah masalah kesehatan yang kerap salah dikira sebagai penyakit jantung:
Baca SelengkapnyaGagal jantung adalah kondisi di mana jantung mulai melemah dalam memompa darah.
Baca SelengkapnyaSejumlah penyakit kerap disebut sebagai silent killer karena tidak menunjukkan dampak langsung. Kenali sejumlah penyakit ini.
Baca SelengkapnyaSelain menyoroti angka kematian tinggi akibat penyakit tidak menular, Jokowi menekankan pentingnya pencegahan stunting atau gizi buruk.
Baca SelengkapnyaTanpa kita sadari, kebiasaan-kebiasaan yang kita lakukan justru membawa kita pada risiko serangan jantung yang lebih tinggi.
Baca Selengkapnya