Bahaya Anak Stunting, Penyebab, dan Cara Mencegahnya
Merdeka.com - Stunting adalah kondisi di mana terjadi hambatan pertumbuhan pada anak-anak yang masih dalam tahap tumbuh kembang, terutama pada usia 0-5 tahun. Stunting ditandai dengan tubuh anak yang pendek untuk usianya. Atau dengan kata lain, anak tersebut memiliki tinggi badan di bawah standar untuk usia dan jenis kelaminnya.
Stunting terjadi ketika anak tidak mendapatkan asupan nutrisi yang cukup dalam jangka waktu yang lama, terutama pada masa kritis pertumbuhan, yaitu pada 1.000 hari pertama kehidupan anak (mulai dari masa kehamilan hingga usia 2 tahun). Faktor penyebab stunting antara lain kurang gizi, infeksi berulang, sanitasi yang buruk, dan kurangnya asupan makanan yang seimbang.
Stunting dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan dan perkembangan pada anak, seperti penurunan kemampuan kognitif, gangguan perkembangan motorik, serta meningkatkan risiko terkena penyakit dan kematian di kemudian hari.
-
Apa ciri khas anak stunting? Dokter Hasto membeberkan ciri khas stunting adalah bertubuh pendek. Tetapi, kata dokter Hasto, pendek belum tentu stunting. Ciri yang lebih khas lagi, katanya, anak stunting tidak cerdas dan sering sakit-sakitan.
-
Apa dampak stunting pada tubuh? Stunting adalah kondisi yang menunjukkan bahwa anak mengalami pertumbuhan yang terhambat akibat kekurangan gizi. Hal ini sering kali disebabkan oleh kurangnya asupan nutrisi yang penting, terutama protein hewani yang kaya akan asam amino. Ketidakcukupan nutrisi ini berkontribusi pada lemahnya sistem imun anak, sehingga mereka lebih mudah terpapar infeksi, termasuk tuberculosis.
-
Apa dampak stunting pada individu? “Dampak stunting bukan hanya tinggi badan. Akan tetapi kualitas hidup individu akibat munculnya penyakit kronis, ketertinggalan dalam kecerdasan, dan kalah di dalam persaingan.
-
Apa ciri stunting pada anak? Pada umumnya, anak-anak yang mengalami kondisi stunting mempunyai tinggi badan yang lebih pendek bila dibanding dengan anak seusianya.
-
Mengapa stunting berbahaya untuk anak? Sebab, stunting mampu menyebabkan dampak kesehatan yang lebih buruk di kemudian hari. Misalnya seperti mempengaruhi imunitas tubuh dan perkembangan otak anak.
-
Apa dampak buruk dari stunting? Kondisi ini tidak hanya berdampak pada pertumbuhan fisik, tetapi juga berpengaruh pada perkembangan kognitif anak, prestasi pendidikan, serta produktivitas ekonomi di masa depan.
Orang tua wajib mewaspadai bahaya anak stunting karena dapat mengganggu kemampuannya dalam bidang akademik di kemudian hari. Berikut kami sampaikan apa saja bahaya anak stunting beserta penyebab dan cara mencegahnya.
Penyebab Anak Stunting
Penyebab anak stunting sangat kompleks dan seringkali melibatkan faktor-faktor yang saling terkait. Berikut adalah beberapa penyebab anak dapat mengalami stunting yang umum terjadi:
Penting untuk dicatat bahwa penyebab stunting dapat berbeda-beda di setiap negara dan masyarakat, tergantung pada faktor sosial, ekonomi, dan lingkungan.
Oleh karena itu, pencegahan stunting harus dilakukan secara holistik dan terintegrasi, melalui peningkatan gizi dan kesehatan, perbaikan sanitasi dan lingkungan, dan akses yang lebih baik terhadap layanan kesehatan dan pendidikan.
Bahaya Anak Stunting
Stunting biasanya terjadi pada anak di bawah usia 5 tahun, dan dapat berdampak buruk pada kesehatan dan perkembangan mereka.
Berikut adalah beberapa bahaya anak stunting yang perlu dipahami:
Penurunan kemampuan kognitif
Bahaya anak stunting yang pertama adalah dapat menurunkan kemampuan kognitif. Anak yang mengalami stunting cenderung memiliki kemampuan kognitif dan akademik yang lebih rendah daripada anak yang tumbuh normal. Kondisi ini bisa berdampak pada kesulitan belajar dan penurunan prestasi akademik di kemudian hari.
Gangguan perkembangan motorik
Bahaya anak stunting yang kedua yaitu dapat mengganggu perkembangan motorik. Stunting dapat memengaruhi perkembangan motorik anak, sehingga mereka cenderung mengalami keterlambatan dalam hal keterampilan motorik, seperti berjalan, berlari, dan bermain. Hal ini dapat memengaruhi kemampuan mereka untuk berinteraksi dengan teman sebaya dan menikmati aktivitas fisik.
Rentan terhadap penyakit
Bahaya anak stunting yang ketiga yakni anak akan rentan terhadap penyakit. Anak yang mengalami stunting memiliki sistem kekebalan tubuh yang lebih lemah, sehingga rentan terhadap berbagai penyakit, seperti infeksi saluran pernapasan, diare, dan pneumonia. Mereka juga cenderung memiliki risiko yang lebih tinggi terkena penyakit kronis di kemudian hari.
Risiko gangguan metabolik dan kardiovaskular
Bahaya anak stunting yang keempat adalah munculnya risiko gangguan metabolik dan kardiovaskular. Stunting meningkatkan risiko anak terhadap gangguan metabolik dan kardiovaskular di kemudian hari, seperti obesitas, diabetes, dan penyakit jantung. Anak yang mengalami stunting juga lebih mungkin mengalami masalah kesehatan yang terkait dengan gizi buruk.
Keterbatasan potensi
Bahaya anak stunting yang kelima yaitu adanya keterbatasan potensi. Anak yang mengalami stunting dapat mengalami keterbatasan dalam hal produktivitas, penghasilan, dan kesejahteraan di masa dewasa. Stunting membuat anak kesulitan dalam mengembangkan potensi penuh mereka.
Bahaya anak stunting dapat bersifat jangka pendek maupun jangka panjang, dan dapat memengaruhi kehidupannya hingga dewasa. Oleh karena itu, pencegahan stunting dan intervensi dini untuk mengatasi stunting pada anak sangat penting untuk memastikan masa depan mereka yang sehat dan produktif.
Cara Mencegah Anak Stunting
thehealthsite
Ada beberapa cara untuk mencegah anak stunting, di antaranya adalah:
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para orang tua sangat penting untuk mengetahui ciri-ciri stunting pada anak dan cara mencegahnya sebelum terlambat.
Baca SelengkapnyaDokter menekankan agar balita yang terdeteksi pendek segera dirujuk ke puskesmas atau RS terdekat
Baca SelengkapnyaStunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kurangnya asupan makanan yang bergizi dan infeksi kronis pada periode pertumbuhan mereka.
Baca SelengkapnyaKetika dewasa anak stunting akan mengalami central obes
Baca SelengkapnyaPola asuh menjadi salah satu faktor penting yang memengaruhi tumbuh kembang anak
Baca SelengkapnyaPencegahan stunting melalui asupan makanan yang tepat menjadi sangat penting diperhatikan.
Baca Selengkapnyauntuk mencegah stunting perilaku pola asuh orang tua kepada bayi dan balita perlu diperhatikan
Baca SelengkapnyaRemaja memiliki peranan penting dalam menurunkan angka stunting.
Baca SelengkapnyaKemenkominfo sejak 2019 telah menggandeng generasi muda untuk turut serta mendukung upaya penurunan prevalensi stunting melalui Kampanye Genbest.
Baca SelengkapnyaKurangnya asupan protein pada anak bisa menjadi penyebab munculnya masalah gangguan tumbuh kembang.
Baca SelengkapnyaSalah satu faktor penyebab stunting adalah menikah di usia muda atau menikah dini
Baca SelengkapnyaStunting menjadi permasalahan serius yang mengancam sumber daya manusia (SDM) Indonesia.
Baca Selengkapnya