Belajar dari Warga Tangerang, Sukses Kelola Air Hujan untuk Kebutuhan Sehari-Hari
Merdeka.com - Air hujan kini bisa dimanfaatkan dengan baik oleh warga di RW10 Villa Tangerang Indah, Kampung Mangga, Kelurahan Gebang Raya, Kecamatan Periuk Kota Tangerang, Provinsi Banten. Sehari-hari, mereka memakai air tersebut untuk mandi sampai menyiram tanaman.
Menurut Ketua RW 10, Yadi Wijaya, pemanfaatan sumber air tidak dari tanah ini dimulai dengan cara menampung air hujan, kemudian masuk ke tahap penyulingan dan penyaringan sebanyak dua kali.
Tak sampai di situ, agar hasilnya makin jernih, air hasil dua kali penyaringan juga akan dimasak menggunakan sistem elektronika.
-
Gimana warga Banyumas dapat air? Air kemudian akan keluar dari lubang buatan dan bisa langsung diambil oleh warga untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari.
-
Bagaimana cara warga Kampung Tongkol mendapatkan air bersih? Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari warga mengandalkan sebuah sumur resapan ala kadarnya. Kondisi airnya keruh tak layak.Bukan satu minggu atau dua minggu kampung ini kesulitan air, melainkan sudah tiga bulan lamanya warga menggunakan air sumur resapan yang keruh.
-
Bagaimana warga Lebak mendapatkan air bersih? Setiap harinya puluhan ibu-ibu di Kampung Rancabaok, Desa Tamanjaya, Kecamatan Cikulur, harus berjalan berkilo-kilo meter untuk mendapatkan sumber air. Walau kondisinya tidak jernih, aliran tersebut terpaksa digunakan karena tidak ada pilihan lain.'Nyari air ke kali sini, karena di rumah nggak punya air,' kata warga setempat bernama Sumiati, mengutip YouTube SCTV Banten, Rabu (31/7).
-
Bagaimana warga Desa Sembungan memanfaatkan air Telaga Cebong? Kalau musim kemarau air di sana surut, karena digunakan warga untuk menyirami tanaman di ladang.
-
Bagaimana warga mengatasi kesulitan air di Jawa Tengah? Warga pun terpaksa mencari air di dalam hutan yang jaraknya mencapai satu kilometer dari desa mereka.'Kondisinya sudah berlangsung sebulan ini. Padahal kebutuhan air ini untuk memasak dan mandi,' kata Suratmi, salah seorang warga Desa Garangan yang terdampak kekeringan, dikutip dari kanal YouTube Liputan6 pada Rabu (18/9).
-
Dimana warga Desa Karangrejo mendapatkan air bersih? Untuk hari-hari biasa kami menggunakan sumur bor Pamsimas. Untuk musim kemarau, mata air berkurang, sehingga efek dari mesin siber menjadi rusak,“
"Sejauh ini, air yang berhasil kami olah baru tahap menjadi air bersih dan dapat digunakan untuk mandi, menyiram tanaman atau kegiatan di TPS," katanya, dikutip dari ANTARA.
Berpotensi untuk Dijadikan Air Minum
©2023 Dokumentasi Pemkot Tangerang/ Merdeka.com
Walau bukan berasal dari dalam tanah, air hujan yang ditampung dan dikelola oleh warga di Kampung Mangga itu berpotensi untuk menjadi sumber air minum alternatif. Walau demikian, masih diperlukan penelitian secara mendalam terkait kandungan dan keamanannya.
Terkait jumlah air yang berhasil diolah bisa mencapai 300-an liter dan dibagi untuk beberapa kebutuhan. Pemanfaatan air hujan ini bisa menekan potensi bencana banjir karena air akan langsung masuk ke penampungan.
"Manfaatnya sangat besar sekali. Selain menghemat listrik, tentu kita juga dapat mengurangi kemungkinan ancaman banjir,” katanya.
Membantu Masyarakat saat Masa Kekeringan
Adanya pemanfaatan air hujan untuk keperluan sehari-hari juga bisa meringankan masyarakat di masa paceklik. Saat kekeringan dan sumber air tidak keluar, air hujan yang ditampung bisa dimanfaatkan dengan bijak.
Untuk beberapa kebutuhan, warga juga tidak perlu membuka keran dan bisa menghemat biaya.
Sebelumnya sistem pengolahan air hujan menjadi air bersih baru efektif selama dua bulan belakangan. Inisiatifnya berangkat dari pengumuman BMKG yang menyebut cuaca sedang tidak stabil.
Inovasi lainnya juga dikembangkan pemanfaatan tenaga matahari untuk kebutuhan aliran listrik masyarakat.
“Jadi hujan yang turun kami olah, matahari yang terik juga kita olah. Untuk PLTS sejauh ini digunakan untuk penerangan jalan umum (PJU) dan penggunaan beberapa mesin yang menggunakan listrik. Semua pengolahan ini aktif dan kami gunakan setiap harinya,” tutupnya. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Melihat kehidupan warga kampung Halimun yang harus tempuh jarak ratusan meter untuk dapat air bersih.
Baca SelengkapnyaPenghargaan ini berangkat dari semangat kolektif warga di sana dalam beradaptasi mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat.
Baca SelengkapnyaAlat penjernih air buatan Indonesia ini mampu mengolah air sungai kotor maupun limbah menjadi air bersih.
Baca SelengkapnyaKonon pada zaman dahulu mata air tersebut digunakan untuk mandi para tentara.
Baca SelengkapnyaPara petani di Sukasirna memang lebih memilih membuat kincir air untuk mengairi sawah-sawah dibanding menggunakan pompa air.
Baca SelengkapnyaKondisi ini sudah dialami warga selama sebulan terakhir.
Baca SelengkapnyaFenomena El Nino dan musim kemarau berkepanjangan di wilayah Kabupaten Tangerang berdampak pada ketersediaan air bersih.
Baca SelengkapnyaSetiap harinya puluhan ibu-ibu di Kecamatan Cikulur, harus berjalan berkilo-kilo meter untuk mendapatkan sumber air.
Baca SelengkapnyaWarga Desa Genteng Wetan Kabupaten Banyuwangi ini berhasil membuktikan bahwa lingkungan yang bersih bisa mendatangkan cuan
Baca SelengkapnyaSaat pagi dan sore, warga berbondong bondong mendatangi sumber air tersebut untuk mengambilnya.
Baca SelengkapnyaSudah tiga bulan puluhah desa di Ngawi dilanda kekeringan, warga harus berjalan jauh demi mendapatkan air untuk mencuci dan mandi.
Baca SelengkapnyaRelawan Ganjar Pranowo, KawanJuangGP membagikan air bersih di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.
Baca Selengkapnya