BMKG Sebut Bandung Raya Berpotensi Kekeringan, Minta Warga Siapkan Cadangan Air
Merdeka.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan bahwa kawasan Bandung Raya berpotensi mengalami kekeringan. Berdasarkan hasil analisis, fenomena El Nino menjadi penyebabnya. Warga di sana kemudian diminta menyiapkan cadangan air.
Disampaikan Kepala BMKG Stasiun Geofisika Bandung Teguh Rahayu, Selasa (6/6), adanya peristiwa itu membuat musim kemarau menjadi lebih lama dari biasanya dan lebih kering.
"Apabila El Nino ini terjadi, maka wilayah Jawa Barat akan termasuk pada wilayah terdampak El Nino di Indonesia, termasuk juga wilayah Bandung Raya," kata Teguh, dikutip dari ANTARA
-
Apa yang diprediksi BMKG tentang musim kemarau tahun ini? Musim kemarau tahun ini diprediksi akan lebih kering dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. BMKG memprediksi musim kemarau 2023 ini akan dibarengi dengan fenomena El Nino.
-
Apa dampak musim kemarau di Jateng? Dampak musim kemarau juga dirasakan petani karena menyebabkan mereka mengalami gagal panen.
-
Apa yang terjadi akibat dampak kemarau di Jateng? Dampak kemarau mulai terasa pada beberapa daerah di Jawa Tengah.
-
Apa dampak kemarau di Jateng? Kondisi musim kemarau yang panjang membuat warga dilanda krisis air bersih.
-
Kapan puncak musim kemarau di Jateng? Berdasarkan prakiraan BMKG, musim kemarau tahun ini lebih basah dan pendek dibandingkan musim kemarau 2023, dan puncak musim kemarau terjadi pada Juli 2024.
Wilayah Bandung Raya yang berpotensi kekeringan
©2015 Merdeka.com
Teguh menyebut jika fenomena El Nino terkait memanasnya suhu permukaan air laut di kawasan Samudera Pasifik bagian tengah. Ini akan menciptakan gumpalan awan di sana sehingga menghambat air hujan di bagian Indonesia.
Adanya El Nino ini akan membuat wilayah Bandung Raya seperti Kota Cimahi, Kota dan Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, dan Kabupaten Sumedang akan mengalami musim kemarau yang lebih lama dan kering.
Kondisi itu akan meningkatkan potensi terjadinya kekurangan air bersih, kekeringan, kebakaran lahan hutan, sampai gangguan produksi pangan di daerah-daerah tersebut.
Warga diminta siapkan cadangan air
BMKG selanjutnya mengimbau masyarakat di wilayah-wilayah yang berpotensi kekeringan agar menyiapkan cadangan air. Beberapa yang bisa dilakukan adalah menampung sisa hujan di kolam retensi, penampungan air, sampai di skala besar seperti membiarkan air tertampung di waduk, danau dan embung.
Diperkirakan musim kemarau ini akan melanda wilayah Bandung Raya mulai Mei sampai Juni ini.
Ini didasarkan pada laporan menurunnya curah hujan dari beberapa pos pengamatan di Bandung Raya. Namun demikian ia menyebut jika hujan juga dimungkinkan terjadi saat kemarau dengan intensitas yang sangat rendah.
"Perlu dipahami bahwa musim kemarau tidak berarti hujan akan tidak terjadi sama sekali, tapi tetap terjadi namun dengan frekuensi dan intensitas yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan musim hujan dan masa peralihan," kata dia.
Belum ada peringatan dini panas ekstrem
Sementara itu, BMKG belum pernah mengeluarkan peringatan dini tentang cuaca panas secara ekstrem.
Ini merujuk pada hasil pengamatan kondisi panas yang berlebihan belum pernah terjadi di Indonesia.
Masyarakat perlu memahami bahwa di musim kemarau sifat tutupan awan akan terjadi lebih sedikit dibanding saat musim hujan dan masa peralihan. Ini mengakibatkan sinar matahari dengan intensitas tinggi akan mendominasi. "Yang perlu dipahami adalah, pada musim kemarau tutupan awan akan lebih sedikit dibandingkan dengan musim hujan dan masa peralihan, sehingga sinar matahari akan lebih banyak mencapai permukaan bumi, yang menyebabkan cuaca terasa panas terik. Tetapi, suhunya tidak mencapai kategori ekstrem," kata dia. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BMKG memprediksi cuaca ekstrem, terutama hujan dengan intensitas tinggi, terjadi di beberapa wilayah Jawa Barat selama sepekan ke depan.
Baca SelengkapnyaPemerintah daerah bekerja sama dengan BPBD sedang menyiapkan beberapa solusi, termasuk distribusi air bersih
Baca SelengkapnyaBMKG menyebut fenomena alamiah ini muncul saat puncak musim kemarau.
Baca SelengkapnyaSejumlah daerah di Banyumas langganan alami kekeringan setiap tahun.
Baca SelengkapnyaMusim kemarau tahun ini diprediksi akan lebih kering dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaKondisi kekeringan saat musim kemarau tahun 2024 diprediksi sampai September
Baca SelengkapnyaBeberapa negara di Asia seperti Thailand dan Filipina mengalami suhu panas ekstrem
Baca SelengkapnyaPetani di Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi terpaksa harus mengambil air dari kubangan sumur sedalam dua meter yang ia gali sendiri.
Baca SelengkapnyaBMKG keluarkan peringatan dini hujan dengan intensitas sedang hingga lebat sejumlah wilayah di Indonesia
Baca SelengkapnyaKepala Pusat Informasi Perubahan Iklim BMKG, Fachri Radjab menjelaskan, 63 persen wilayah di Indonesia telah memasuki musim kemarau.
Baca SelengkapnyaKondisi ini biasa terjadi karena pengaruh fenomena cuaca global dan regional.
Baca SelengkapnyaPemkab Tangerang telah menetapkan status siaga bencana kekeringan akibat musim kemarau berkepanjangan sebagai dampak dari fenomena El Nino.
Baca Selengkapnya