Boboko Mangkub, Tarian Bakul Nasi Penentu Ketahanan Pangan ala Masyarakat Sunda
Merdeka.com - Ada yang tahu istilah Boboko sebelumnya? Boboko merupakan sebuah wadah yang tersusun dari anyaman bambu. Wadah tersebut biasa digunakan sebagai tempat untuk menyimpan bahan kebutuhan pokok seperti beras atau nasi yang sudah tanak.
Di Jawa Barat sendiri, selain dijadikan sebagai tempat untuk menyimpan beras atau nasi, Boboko juga dijadikan sebagai unsur utama dalam tarian khas di wilayah setempat. Tarian tersebut bernama Boboko Mangkub.
Tarian tersebut merupakan bentuk simbolisasi bagaimana masyarakat Jawa Barat bisa melewati masa ketahanan pangan. Setiap gerakan maupun atraksi dalam pertunjukan tarian menunjukkan makna tersendiri.
-
Bagaimana ciri khas tari tradisional? • Diiringi oleh musik tradisional khas daerah tersebut • Memiliki pakem atau aturan gerakan dasar yang wajib diikuti • Mengandung filosofi yang berassal dari buah pikiran kearifan lokal setempat.
-
Apa itu tari tradisional? Tari tradisional adalah tarian yang berkembang dan dilestarikan secara turun temurun di suatu daerah tertentu. Tari tradisional merupakan bagian dari kebudayaan suatu daerah.
-
Kenapa tari tradisional penting? Tari tradisional juga memiliki fungsi yang berbeda-beda, mulai dari sarana upacara, hiburan, hingga pertunjukan.
-
Apa saja yang membedakan tarian tradisional? Biasanya, tarian ini memiliki berbagai ciri khas yang menonjolkan falsafah, budaya, dan kearifan lokal setempat di mana tarian tersebut berkembang.
-
Apa keunikan Tari Pisang Jambi? Jambi memiliki beragam kesenian tradisional yang sampai ini masih terus dilestarikan, salah satunya Tari Pisang. Tari Pisang merupakan tarian yang lahir dan populer di Desa Air Batu, Kecamatan Tanah Pemberap, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi.
-
Bagaimana cara melestarikan tari tradisional? Mendidik dan melatih generasi muda untuk mempelajari dan menguasai tari tradisional dari daerah asalnya.
Melalui sebuah Boboko atau wadah anyaman bambu, tarian tersebut bisa diartikan sebagai lambang kemakmuran masyarakat Sunda.
Pertunjukan Tari Boboko Mangkub
indonesiakaya 2020 Merdeka.com
Dikutip dari Indonesia.go.id, tari Boboko Mangkub biasanya melibatkan 12 orang penari. Terdiri dari 1 orang penari laki-laki, 5 orang penari perempuan, serta 6 orang penari anak-anak sebagai pengiring atraksi tarian. Mulanya, pertunjukan tersebut dimulai dari para penari yang muncul dari balik bakul yang besar.
Dalam melakukan aksinya, para penari Boboko Mangkub biasanya menggunakan tambahan lain sebagai aksesoris saat menari. Mahkota untuk penari perempuan (untuk lambang kemakmuran pangan), dan penari pria membawa ular (sebagai pola kehidupan).
Setelah itu, para penari perempuan mulai menggerakkan tubuhnya untuk menari secara perlahan dan dinamis sembari membawa boboko berukuran sedang. Tarian diiringi musik tradisional khas Sunda.
Dalam suasana tarian yang dinamis dan atraktif tersebut para anak kecil mulai ikut mengiringi para penari perempuan dalam menaburkan bulir beras ke udara dan jatuh ke tanah. Setiap mereka melakukan itu, para penari laki-laki memungut bulir beras itu dan kembali dimasukan ke dalam Boboko.
Makna Tarian Boboko Mangkub
indonesiakaya 2020 Merdeka.com
Selain terlihat menarik karena berbagai atraksinya, tarian Boboko Makub dalam budaya Sunda juga memiliki arti tersendiri. Boboko merupakan sumber kehidupan bagi masyarakat Jawa Barat.
Wadah tersebut harus selalu terisi beras-beras yang telah dihamburkan oleh para penari perempuan didalam setiap pertunjukannya. Tugas penari pria adalah memungut setiap beras yang ditaburkan.
Sebagai Simbol Ketahanan Pangan
indonesiakaya 2020 Merdeka.com
Dilansir dari Budayajawa.id, Boboko dalam filosofi sunda merupakan wadah atau tempat yang dianggap memiliki kehidupan. Kehidupan tersebut terliat dari apakah Boboko yang ditarikan masih terisi beras atau tidak.
Jika Boboko yang ditarikan kosong maka bisa diartikan bahwa masyarakat sunda akan mengalami kesulitan. Namun sebaliknya, jika penari laki-laki terus mengisi boboko tersebut dengan beras yang dijatuhkan oleh penari perempuan, maka masyarakat sunda akan bertahan dalam ketahanan pangan dan hidup dalam keadaan makmur dan berkah.
Prinsip Etos Hidup Masyarakat Sunda Melalui Boboko Mangkub
Indonesiakaya 2020 Merdeka.com
Sejatinya, masyarakat Sunda di Jawa Barat memiliki prinsip hidup yang biasa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari (Etos dan watak Sunda). Prinsip tersebut antara lain cageur, bageur, singer dan pinter. Prinsip tersebut diartikan bahwa dalam menjalani kehidupan agar selalu cukup, manusia harus sehat agar bisa mencari makan, lalu baik agar bisa menyatu dengan semesta, mawas atau introspeksi dalam setiap kesalahan agar menjadi lebih baik dan terakhir cerdas agar bisa menjalani persaingan hidup. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam memperingati Hari Tari Sedunia, mesin pencari Google menetapkan Tari Rangkuk Alu sebagai Google Doodle pada hari ini, Senin (29/4).
Baca SelengkapnyaMakanan tradisional yang ada di sekitar kita memiliki kandungan gizi yang cukup lengkap dan bisa membantu memenuhi kebutuhan nutrisi.
Baca SelengkapnyaTarian tradisional Ketuk Tilu yang berasal dari Jawa Barat ini ternyata memiliki makna sangat mendalam.
Baca SelengkapnyaKesenian Sapi Gumarang jadi ikon unik khas Kabupaten Bandung Barat.
Baca SelengkapnyaWarisan leluhur Jakarta ini menghadirkan seni lisan, sastra hingga musik tradisional yang indah.
Baca SelengkapnyaTradisi ini masih dirawat oleh warga di Pandeglang lataran memiliki nilai kesakralan yang tinggi.
Baca SelengkapnyaMasak sendiri makanan di rumah bisa menjadi cara luar biasa untuk mempertahankan budaya kuliner Nusantara.
Baca SelengkapnyaPara pemuda-pemudi Kalimantan Timur tampil memukau membawakan Tari Natana Borneo.
Baca SelengkapnyaTari Dulang, kesenian tradisional penuh makna warisan dari Kesultanan Langkat.
Baca SelengkapnyaSesuai namanya, Wayang Bambu terbuat dari bambu yang dibentuk menyerupai sosok Wayang Golek yang sudah populer di tanah Pasundan.
Baca SelengkapnyaTradisi Kepungan Tumpeng Tawon a dilakukan oleh masyarakat Desa Mangunweni Kebumen.
Baca SelengkapnyaTarian ini mengajarkan sopan santun ala bangsawan Sunda.
Baca Selengkapnya