Cerita di Balik Nama Es Dolay yang Legendaris di Purwakarta, Berawal dari Penyiar Radio Kini Jadi Favorit Menu Takjil Ramadan
Es Dolay jadi menu takjil legendaris khas Purwakarta yang namanya terinspirasi dari penyiar radio.
Es Dolay jadi menu takjil legendaris khas Purwakarta yang namanya terinspirasi dari penyiar radio.
Cerita di Balik Nama Es Dolay yang Legendaris di Purwakarta, Berawal dari Penyiar Radio Kini Jadi Favorit Menu Takjil Ramadan
Di Kabupaten Purwakarta terdapat minuman legendaris bernama Es Dolay. Sejak 1980-an, warga sudah menjadikannya sebagai jajanan favorit untuk melepas dahaga. Eksistensi Es Dolay masih terus bertahan karena cita rasa dan keunikannya.
Berbicara soal kudapan tradisional, Kabupaten Purwakarta memiliki segudang variannya. Es Dolay menjadi salah satu yang digemari, karena memiliki banyak isian dan kesegarannya yang tiada tara.
-
Kenapa dodol buah Tegal terkenal? Kudapan dodol buah itu digemari karena cita rasanya yang legit dan dijumpai di tempat wisata.
-
Dimana kue cocorot khas Purwakarta berasal? Khas kecamatan Wanayasa Mengutip Liputan6, kue unik ini ternyata merupakan kuliner khas Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Purwakarta.
-
Kenapa kuliner tradisional populer di Solo? Solo memang terkenal dengan berbagai kuliner tradisionalnya.
-
Makanan khas apa yang terkenal di Jawa Barat? Jawa Barat terkenal dengan makanan-makanannya yang memiliki cita rasa pedas gurih.
-
Kenapa Bubur Ayam Ko Iyo terkenal? Ini yang membuat para pelanggan kembali lagi untuk menyantap kelezatan di tiap porsinya.
-
Siapa pemilik pertama Es Puter Cong Lik? Pelopornya bernama Sukimin. Ia dulu diberi gelar sebagai 'kacung cilik', karena di saat usianya yang masih belia, ia sudah bisa mencari uang sendiri.
Salah satu penjual Es Dolay di depan Kantor Kecamatan Plered, Purwakarta, sempat menceritakan asal usul minuman yang legendaris ini.
Di awal kemunculannya, penjual generasi awal menawai minumannya dengan kata “Dolay” yang ternyata terinspirasi dari penyiar radio kala itu.
Yuk simak informasi selengkapnya tentang Es Dolay yang legendaris di Purwakarta, Jawa Barat.
Foto: Youtube: Salha Maghfiroh
Es Dolay, Es Campurnya Purwakarta
Bagi orang Purwakarta, Es Dolay sudah tidak asing lagi. Rasa manis segar dan sedikit gurih menjadi obat di kala membutuhkan kesegaran.
Es Dolay sendiri menjadi Es Campurnya Purwakarta, dengan isian yang lengkap seperti sekoteng atau pacar Cina, roti tawar potong, agar-agar warna warni, kacang hijau dan kelapa muda. Lalu disiram kuah santan, gula dan air kelapa muda yang segar.
Biasanya Es Dolay disajikan di dalam gelas, maupun di plastik untuk dibawa pulang. Selama Ramadan penjualan Es Dolay terus meningkat.
Foto: Youtube Maula Akbar
Terinspirasi dari Penyiar Radio
Asal usul nama sendiri diketahui berasal dari penyiar radio yang biasa menjadi teman saat berjualan es. Pada 1982, penjual generasi pertama, Pak Ude menggantungkan hidupnya dengan berjualan es campur.
Kala itu, ia menaruh radio agar bisa didengarkan selama berjualan. Di sela-sela berjualan, tiba-tiba penyiar radio di salah satu channel menyebut kata “Dolay” berkali-kali sehingga dijadikan sebagai nama esnya.
"Dulu, kata orang tua saya, ada penyiar radio yang sering menyebut kata 'Dolay'. Karena sering disebutkan oleh penyiar radio, orang tua saya (Haji Ude) pun akhirnya menjadikan Dolay sebagai brand es campur yang menjadi usahanya ini. Ternyata benar, nama itu membawa hoki yang hingga kini masih bertahan," kata generasi kedua penjual Es Dolay, Asep Mulya, mengutip Liputan6.
Laku hingga 900 Porsi Per Hari
Asep Mulya mengatakan, saat bulan Ramadan penjualan esnya meningkatan signifikan. Dalam sehari 900 porsi mampu terjual untuk alternatif menu berbuka puasa.
"Kalau bulan puasa kaya gini, apalagi hari libur itu bisa 800 sampai 900 porsi dalam satu hari. Padahal kalau hari biasa, bukan bulan puasa itu cuman 500 porsi sehari," kata pria 40 tahun itu.
Dirinya bersyukur karena Es Legendaris tersebut masih memiliki penikmat setia, dan selalu berusaha menjaga resep dan kualitas rasanya.
Harganya Ramah di Kantong
Untuk satu porsi Es Dolay saat ini dijual Asep Rp12 ribu. Sebelumnya ia menjual Rp10 ribu, sebelum kenaikan harga bahan pokok gula pasir.
Untuk mencari Es Dolay, lokasinya terlalu sulit. Bisa menuju sentra kuliner sate maranggi di mana salah satu kedainya miliki Asep Mulya yang khusus menjual Es Dolay.
Minuman ini sangat segar dan cocok disantap sebagai menu takjil berbuka puasa. Biasanya, pelanggan berdatangan setelah menyantap sate maranggi di lokasi yang juga sebagai sentra kuliner sate maranggi itu.
Foto: Liputan6