Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Desa di Indramayu Ini Pernah Berpengaruh di Ajang Asean Games 1962, Begini Kisahnya

Desa di Indramayu Ini Pernah Berpengaruh di Ajang Asean Games 1962, Begini Kisahnya Desa Majakerta Indramayu dan Asian Games 1962. ©2021 Kanal Youtube Victorio Kaisar & jabarprov.go.id/editorial Merdeka.com

Merdeka.com - Seperti diketahui, tahun 1962 merupakan salah satu momen bersejarah bagi Republik Indonesia usai terpilih sebagai negara tuan rumah dari pesta olahraga musim panas terbesar di Asia yakni Asian Games.

Saat itu, sebanyak 1.460 atlet dari 17 negara turut berpartisipasi memperebutkan medali di 15 cabang olahraga yang dipertandingkan, termasuk bulu tangkis yang baru kali pertama dipertandingkan di ajang ini.

Namun ada hal menarik dalam pelaksanaan pesta olahraga yang digelar pada 24 Agustus 1962 sampai 4 September 1962 itu, yakni adanya keterlibatan sebuah desa kecil di pesisir Kabupaten Indramayu Jawa Barat, bernama Majakerta.

Disebutkan saat itu kehadirannya dianggap sangat penting, lantaran turut memperlancar momen pembukaannya. Melansir dari berbagai sumber, berikut informasinya.

Menghasilkan Api Abadi untuk Pembukaan Asian Games 1962

desa majakerta indramayu dan asian games 1962

Sumber api abadi di Desa Majakerta, Indramayu yang digunakan untuk Asian Games tahun 1962

©2021 jabarprov.go.id / Merdeka.com

Sebagai salah satu ajang pesta olahraga terbesar di dunia, Asian Games turut memiliki tradisi sakral yang wajib dilaksanakan pada setiap pembukaannya yakni pawai obor. Tradisi tersebut merupakan proses penyulutan api di stadion utama, dari obor yang sebelumnya diarak oleh perwakilan atlet.

Menariknya, api dari pawai obor tersebut diambil langsung dari sumber api abadi yang berada di Desa Majakerta, Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu.

Melansir laman historia, api obor Asian Games di tahun 1962 pertama kali diarak usai disulut oleh pesepakbola asal Indonesia bernama Witarsa. Kemudian obor diserahkan kepada pelari pengganti setelah Witarsa membawa obor sejauh 500 meter dari Majakerta.

Diinisiasi oleh Kolonel Latip

Pengambilan api obor Asian Games sudah mulai berlangsung sejak siang hari pada 9 Agustus 1962. Saat itu wilayah Indramayu yang berdekatan dengan Desa Majakerta telah penuh sesak oleh sejumlah tokoh masyarakat, pejabat daerah, perwakilan Komando Gerakan Olahraga (Kogor), perwakilan OC panita, insan pers hingga masyarakat sekitar.

Disebutkan api obor dari sumber gas di Desa Majakerta itu mulai diarak sekitar pukul 15.40 WIB untuk dibawa terlebih dahulu ke wilayah Jatibarang.

Sebelumnya diketahui, pemilihan api abadi dari gas alam di Desa Majakerta diinisiasi oleh perwakilan Organizing Committee, Kolonel Latip menjelang hari pelaksanaan.

Bermula dari Kawasan Hutan Belantara

Melansir laman indramayutradisi.com, Desa Majakerta sebelumnya merupakan sebuah wilayah belantara sebagai lokasi istirahat dari para nelayan pesisir Pantura Jawa Barat ketika melaut.

Saat itu, para nelayan berupaya mendirikan pemukiman baru dengan mendatangi dan membuka kawasan hutan itu beberapa saat kemudian dengan menamainya sebagai Kampung Sepat Jajar. Penamaannya sendiri konon berasal dari banyaknya pohon yang berdiri rapi, berjajar.

Namun di tahun 1847, Bupati Indramayu saat itu R. Ranggakertanegara beserta rombongannya berkunjung ke sana. Kemudian Ranggakertanegara pun mengoreksi nama kampung dan mengubahnya menjadi Majakerta. Hal itu dikarenakan pohon besar yang ada di sana bukan pohon Sepat, melainkan pohon Maja.

Asal Usul Penemuan Api Abadi di Majakerta

Asal usul terkait api abadi di Majakerta sebenarnya bermula dari kesalahan teknis pengeboran oleh perusahaan minyak Belanda bernama Bataafsche Petroleum Maatschappiij tahun 1820.

Ketika itu perusahaan tambang tersebut tengah berupaya mencari sumber air untuk warga setempat, namun yang keluar justru semburan gas yang bercampur dengan api yang cukup besar. Hingga sekarang kawasan tersebut sudah dijadikan eksplorasi minyak oleh PT Pertamina Balongan sejak 1995.

Sayangnya banyak yang belum mengetahui kejadian monumental tersebut, bahkan hingga terlupakan di masa sekarang. Diketahui mayoritas masyarakat Majakerta merupakan para petani ikan di pantai Utara, Jawa Barat.

Obor Asian Games dari Majakerta Diarak Sejauh 400 KM

desa majakerta indramayu dan asian games 1962 desa majakerta indramayu dan asian games 1962

©2021 Kanal Youtube Victorio Kaisar /editorial Merdeka.com

Obor Asian Games dari Desa Majakerta diketahui telah diarak sejauh 470 kilometer oleh para atlet dengan melewati rute Indramayu, Jatibarang, Bandung, Sukabumi, Bogor hingga Jakarta.

Disebutkan hal tersebut merupakan momen yang menyentuh semangat nasionalisme, di masa pasca kemerdekaan. Obor sendiri saat tiba di Jakarta turut disambut riuh masyarakat yang hadir dengan meneriakkan "Hidup Asian Games" secara berulang-ulang. Melansir laman jabarprov.go.id, kepopuleran Desa Majakerta setidaknya berlangsung hingga tahun 1977 di mana sumber apinya juga diambil untuk sumber obor PON IX di Jakarta.

  (mdk/nrd)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Begini Penampakan Jakarta Juli 1965, Pembangunan Monas Masih Belum Tuntas
Begini Penampakan Jakarta Juli 1965, Pembangunan Monas Masih Belum Tuntas

Presiden Soekarno mencanangkan proyek mercusuar yaitu pembangunan ibu kota negara supaya Indonesia makin diperhatikan oleh pihak luar negeri.

Baca Selengkapnya
Sejarah Pembangunan Stadion GBK, Tempat Kampanye Akbar Prabowo-Gibran
Sejarah Pembangunan Stadion GBK, Tempat Kampanye Akbar Prabowo-Gibran

Pembangunan kawasan GBK bermula pada saat ASEAN Games III 1957 di Tokyo, Indonesia ditunjukan untuk menjadi penyelenggaraan Asian games IV pada tahun 1962.

Baca Selengkapnya
Peristiwa 5 Agustus: Peresmian Hotel Indonesia oleh Soekarno hingga Ledakan Bom JW Marriott
Peristiwa 5 Agustus: Peresmian Hotel Indonesia oleh Soekarno hingga Ledakan Bom JW Marriott

5 Agustus menandai beberapa peristiwa penting dalam sejarah Indonesia.

Baca Selengkapnya
Telah Berusia 364 Tahun, Ini Sejarah Desa Segoroyoso Bantul
Telah Berusia 364 Tahun, Ini Sejarah Desa Segoroyoso Bantul

Desa Segoroyoso telah ada sejak era Kerajaan Mataram Islam

Baca Selengkapnya
Membaca Filosofi Jembatan Semanggi yang Melegenda di Jakarta, Hasil Pemikiran Soekarno dari Sebuah Daun
Membaca Filosofi Jembatan Semanggi yang Melegenda di Jakarta, Hasil Pemikiran Soekarno dari Sebuah Daun

Soekarno menciptakan jembatan tersebut karena terinspirasi oleh sebuah daun dengan nama sama. Dari daun itu, ia melihat pola kesamaan yang ada di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Kisah Unik Desa Sinar Bandung di Lampung, Warganya 90% Sunda dan Pendukung Setia Persib
Kisah Unik Desa Sinar Bandung di Lampung, Warganya 90% Sunda dan Pendukung Setia Persib

Penduduk desa di sini 90% adalah orang Sunda dan pendukung setia Persib.

Baca Selengkapnya
Peringati Ulang Tahun yang ke-477, Begini Sejarah Berdirinya Kota Semarang
Peringati Ulang Tahun yang ke-477, Begini Sejarah Berdirinya Kota Semarang

Penetapan hari lahir itu didasarkan pada pembentukan daerah itu menjadi kabupaten oleh Sultan Hadiwijaya

Baca Selengkapnya
Sukses Bangun Desa, 6 Pemda Terima Penghargaan Merdeka Awards 2023
Sukses Bangun Desa, 6 Pemda Terima Penghargaan Merdeka Awards 2023

Penghargaan merdeka.com kepada Pemda yang sukses mengembangkan desa wisata.

Baca Selengkapnya
Menpora Dito Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Ajang Olahraga Tunarungu Asia Tenggara 2024
Menpora Dito Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Ajang Olahraga Tunarungu Asia Tenggara 2024

Menpora Dito menyambut baik rencana penyelenggaraan SEA Deaf Games di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Peran Besar Orang Minahasa dalam Serangan Umum 1 Maret
Peran Besar Orang Minahasa dalam Serangan Umum 1 Maret

Banyak orang Minahasa yang melakukan perantauan. Hal ini terjadi karena para pemuda Minahasa mulai menyadari bahwa dunia itu luas.

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Desa Wisata Burai, Belajar Budaya Lokal Sampai Kampung Warna-warni di Ogan Ilir
Mengunjungi Desa Wisata Burai, Belajar Budaya Lokal Sampai Kampung Warna-warni di Ogan Ilir

Desa yang satu ini merupakan ikon dari Kabupaten Ogan Ilir yang sudah menyabet penghargaan kategori Kampung Ekowisata.

Baca Selengkapnya
Sejarah Kebun Teh Kayu Aro Jambi, Perkebunan Tertua di Indonesia Sejak Abad 20
Sejarah Kebun Teh Kayu Aro Jambi, Perkebunan Tertua di Indonesia Sejak Abad 20

Rupanya perkebunan tertua yang ada di Indonesia terletak di kaki Gunung Kerinci, Kecamatan Kayu Aro, Provinsi Jambi.

Baca Selengkapnya