Desa di Indramayu Ini Pernah Berpengaruh di Ajang Asean Games 1962, Begini Kisahnya
Merdeka.com - Seperti diketahui, tahun 1962 merupakan salah satu momen bersejarah bagi Republik Indonesia usai terpilih sebagai negara tuan rumah dari pesta olahraga musim panas terbesar di Asia yakni Asian Games.
Saat itu, sebanyak 1.460 atlet dari 17 negara turut berpartisipasi memperebutkan medali di 15 cabang olahraga yang dipertandingkan, termasuk bulu tangkis yang baru kali pertama dipertandingkan di ajang ini.
Namun ada hal menarik dalam pelaksanaan pesta olahraga yang digelar pada 24 Agustus 1962 sampai 4 September 1962 itu, yakni adanya keterlibatan sebuah desa kecil di pesisir Kabupaten Indramayu Jawa Barat, bernama Majakerta.
-
Dimana Opening Ceremony Asian Games 2022 berlangsung? Opening Ceremony Asian Games 2022 digelar di National Stadium Hangzhou, China pada Sabtu (23/9) malam.
-
Kapan Opening Ceremony Asian Games 2022 diadakan? Opening Ceremony Asian Games 2022 digelar di National Stadium Hangzhou, China pada Sabtu (23/9) malam.
-
Siapa yang membawa bendera Indonesia di Opening Ceremony Asian Games 2022? Dalam acara ini, atlet voli Hernanda Zulfi dan atlet wushu Nandhira Mauriskha menjadi pembawa bendera Indonesia pada saat devile atlet.
-
Apa yang terjadi di Indramayu? Seorang Ibu asal Indramayu baru-baru ini ramai menjadi perbincangan publik. Bagaimana tidak, Ibu ini berhasil melahirkan 5 anak kembar melalui proses operasi SC.
-
Mengapa hari ini penting bagi Indonesia? Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional adalah momentum penting bagi masyarakat Indonesia untuk memperingati nilai solidaritas dan saling membantu dalam kehidupan bermasyarakat.
-
Apa yang terkenal dari Jawa Tengah? Wilayah ini terkenal dengan kekayaan alam serta budaya yang dimilikinya.
Disebutkan saat itu kehadirannya dianggap sangat penting, lantaran turut memperlancar momen pembukaannya. Melansir dari berbagai sumber, berikut informasinya.
Menghasilkan Api Abadi untuk Pembukaan Asian Games 1962
Sumber api abadi di Desa Majakerta, Indramayu yang digunakan untuk Asian Games tahun 1962
©2021 jabarprov.go.id / Merdeka.com
Sebagai salah satu ajang pesta olahraga terbesar di dunia, Asian Games turut memiliki tradisi sakral yang wajib dilaksanakan pada setiap pembukaannya yakni pawai obor. Tradisi tersebut merupakan proses penyulutan api di stadion utama, dari obor yang sebelumnya diarak oleh perwakilan atlet.
Menariknya, api dari pawai obor tersebut diambil langsung dari sumber api abadi yang berada di Desa Majakerta, Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu.
Melansir laman historia, api obor Asian Games di tahun 1962 pertama kali diarak usai disulut oleh pesepakbola asal Indonesia bernama Witarsa. Kemudian obor diserahkan kepada pelari pengganti setelah Witarsa membawa obor sejauh 500 meter dari Majakerta.
Diinisiasi oleh Kolonel Latip
Pengambilan api obor Asian Games sudah mulai berlangsung sejak siang hari pada 9 Agustus 1962. Saat itu wilayah Indramayu yang berdekatan dengan Desa Majakerta telah penuh sesak oleh sejumlah tokoh masyarakat, pejabat daerah, perwakilan Komando Gerakan Olahraga (Kogor), perwakilan OC panita, insan pers hingga masyarakat sekitar.
Disebutkan api obor dari sumber gas di Desa Majakerta itu mulai diarak sekitar pukul 15.40 WIB untuk dibawa terlebih dahulu ke wilayah Jatibarang.
Sebelumnya diketahui, pemilihan api abadi dari gas alam di Desa Majakerta diinisiasi oleh perwakilan Organizing Committee, Kolonel Latip menjelang hari pelaksanaan.
Bermula dari Kawasan Hutan Belantara
Melansir laman indramayutradisi.com, Desa Majakerta sebelumnya merupakan sebuah wilayah belantara sebagai lokasi istirahat dari para nelayan pesisir Pantura Jawa Barat ketika melaut.
Saat itu, para nelayan berupaya mendirikan pemukiman baru dengan mendatangi dan membuka kawasan hutan itu beberapa saat kemudian dengan menamainya sebagai Kampung Sepat Jajar. Penamaannya sendiri konon berasal dari banyaknya pohon yang berdiri rapi, berjajar.
Namun di tahun 1847, Bupati Indramayu saat itu R. Ranggakertanegara beserta rombongannya berkunjung ke sana. Kemudian Ranggakertanegara pun mengoreksi nama kampung dan mengubahnya menjadi Majakerta. Hal itu dikarenakan pohon besar yang ada di sana bukan pohon Sepat, melainkan pohon Maja.
Asal Usul Penemuan Api Abadi di Majakerta
Asal usul terkait api abadi di Majakerta sebenarnya bermula dari kesalahan teknis pengeboran oleh perusahaan minyak Belanda bernama Bataafsche Petroleum Maatschappiij tahun 1820.
Ketika itu perusahaan tambang tersebut tengah berupaya mencari sumber air untuk warga setempat, namun yang keluar justru semburan gas yang bercampur dengan api yang cukup besar. Hingga sekarang kawasan tersebut sudah dijadikan eksplorasi minyak oleh PT Pertamina Balongan sejak 1995.
Sayangnya banyak yang belum mengetahui kejadian monumental tersebut, bahkan hingga terlupakan di masa sekarang. Diketahui mayoritas masyarakat Majakerta merupakan para petani ikan di pantai Utara, Jawa Barat.
Obor Asian Games dari Majakerta Diarak Sejauh 400 KM
©2021 Kanal Youtube Victorio Kaisar /editorial Merdeka.com
Obor Asian Games dari Desa Majakerta diketahui telah diarak sejauh 470 kilometer oleh para atlet dengan melewati rute Indramayu, Jatibarang, Bandung, Sukabumi, Bogor hingga Jakarta.
Disebutkan hal tersebut merupakan momen yang menyentuh semangat nasionalisme, di masa pasca kemerdekaan. Obor sendiri saat tiba di Jakarta turut disambut riuh masyarakat yang hadir dengan meneriakkan "Hidup Asian Games" secara berulang-ulang. Melansir laman jabarprov.go.id, kepopuleran Desa Majakerta setidaknya berlangsung hingga tahun 1977 di mana sumber apinya juga diambil untuk sumber obor PON IX di Jakarta.
(mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Soekarno mencanangkan proyek mercusuar yaitu pembangunan ibu kota negara supaya Indonesia makin diperhatikan oleh pihak luar negeri.
Baca SelengkapnyaPembangunan kawasan GBK bermula pada saat ASEAN Games III 1957 di Tokyo, Indonesia ditunjukan untuk menjadi penyelenggaraan Asian games IV pada tahun 1962.
Baca Selengkapnya5 Agustus menandai beberapa peristiwa penting dalam sejarah Indonesia.
Baca SelengkapnyaDesa Segoroyoso telah ada sejak era Kerajaan Mataram Islam
Baca SelengkapnyaSoekarno menciptakan jembatan tersebut karena terinspirasi oleh sebuah daun dengan nama sama. Dari daun itu, ia melihat pola kesamaan yang ada di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPenduduk desa di sini 90% adalah orang Sunda dan pendukung setia Persib.
Baca SelengkapnyaPenetapan hari lahir itu didasarkan pada pembentukan daerah itu menjadi kabupaten oleh Sultan Hadiwijaya
Baca SelengkapnyaPenghargaan merdeka.com kepada Pemda yang sukses mengembangkan desa wisata.
Baca SelengkapnyaMenpora Dito menyambut baik rencana penyelenggaraan SEA Deaf Games di Indonesia.
Baca SelengkapnyaBanyak orang Minahasa yang melakukan perantauan. Hal ini terjadi karena para pemuda Minahasa mulai menyadari bahwa dunia itu luas.
Baca SelengkapnyaDesa yang satu ini merupakan ikon dari Kabupaten Ogan Ilir yang sudah menyabet penghargaan kategori Kampung Ekowisata.
Baca SelengkapnyaRupanya perkebunan tertua yang ada di Indonesia terletak di kaki Gunung Kerinci, Kecamatan Kayu Aro, Provinsi Jambi.
Baca Selengkapnya