Dibuat Pakai Kayu, Intip Uniknya Masjid Kuno Baitul Arsy di Pandeglang
Merdeka.com - Provinsi Banten memiliki banyak masjid kuno yang masih dilestarikan hingga sekarang. Salah satu yang memiliki daya tarik kuat adalah Masjid Jami Baitul Arsy di wilayah Pasirangin, Kabupaten Pandeglang. Uniknya, seluruh konstruksi bangunan dibuat menggunakan kayu yang masih dipertahankan.
Secara tampilan, bentuk bangunan masih berbentuk lawasan. Struktur panggung menjadi gaya paling mencolok dari bangunan tersebut, dan merupakan ciri dari struktur Sunda yang sudah ada sejak zaman nenek moyang.
Menurut penuturan masyarakat setempat, masjid ini memang mempertahankan bentuk awal bangunannya sebagai warisan para pendahulu. Konon juga, usia Masjid Jami Baitul Arsy kini sudah memasuki 200 tahun dan dibangun oleh ulama kharismatik di masanya bernama Syekh Karan.
-
Dimana masjid tertua ini berada? Tim Arkeolog Israel menemukan sebuah masjid kuno langka di Kota Rahat, Badui Negev, Israel.
-
Apa yang unik dari masjid tertua ini? 'Yang unik di masjid ini adalah berkembangnya keramik abad ke-7 di situs tersebut, menjadikannya salah satu masjid paling awal di dunia.'
-
Siapa yang menemukan masjid tertua ini? Tim Arkeolog Israel menemukan sebuah masjid kuno langka di Kota Rahat, Badui Negev, Israel.
-
Dimana masjid bersejarah itu berada? Situs ini merupakan sebuah masjid yang dibangun dari tanah dan batu oleh dinasti abad pertengahan yang berkuasa di Afrika Utara dan Spanyol.
-
Siapa yang membangun masjid itu? Situs ini merupakan sebuah masjid yang dibangun dari tanah dan batu oleh dinasti abad pertengahan yang berkuasa di Afrika Utara dan Spanyol.
-
Bagaimana Masjid Agung Banten bertahan sampai sekarang? Mereka kompak mendesain dan mengerjakan Masjid Agung Banten sehingga mampu bertahan hingga sekarang.
Dipenuhi Tiang-Tiang Kayu
Masjid Kuno Baitul Arsy di Pandeglang ©2023 YouTube DMI Banten TV Channel/ Merdeka.com
Masjid Baitul Arsy memiliki tampilan yang menakjubkan. Di bagian dalamnya memiliki puluhan tiang kayu penyangga atap dan dinding. Walau bukan terbuat dari tembok, kondisinya sangat kokoh dan kuat.
Secara keseluruhan, bangunan panggung masjid cukup besar ini memiliki ukura 12 meter kali 8 meter. Bangunannya menghadap ke arah Gunung Karang, dengan tiga buah pintu utama. Karpet di dalamnya juga terpasang sempurna sehingga membuat jemaah nyaman dalam beribadah.
Untuk bagian kubah juga terbuat dari kayu besar, dan menyesuaikan dengan bentuk bangunan yang melemar. Saat jam-jam salat, masjid ini dipenuhi umat muslim dari berbagai daerah, termasuk untuk menikmati suasananya yang teduh dan kental dengan nuansa sejarah.
Terdapat Bekas Peluru Tentara Belanda
Masjid Kuno Baitul Arsy di Pandeglang ©2023 YouTube DMI Banten TV Channel/ Merdeka.com
Keberadaannya yang sudah lama membuat Masjid Baitul Arsy turut menjadi saksi kekejaman tentara Belanda. Di masa silam, para pejuang setempat memanfaatkan bangunan masjid untuk menyusun strategi perlawanan terhadap para penjajah.
Lama kelamaan aktivitas pejuang dan masyarakat anti kolonial tercium oleh para tentara Belanda. Mereka lantas ditembaki di dalam masjid oleh penjajah. Bahkan, salah satu dindingnya menjadi saksi kejamnya penembakan tersebut usai ditemukan sisa lubang bekas peluru yang diduga milik tentara Belanda.
Secara posisi, bangunan masjid terletak di tengah-tengah pemukiman padat penduduk. Banyak warga sekitar yang menamai rumah ibadah tersebut dengan sebutan Masjid Pasir Angin Baitul Arsy. Ini karena letak administrasi di Dusun Pasirangin.
Dulunya, masjid ini juga menjadi pusat dakwah dan kerap dikunjungi oleh kerabat kerajaan Kasultanan Banten. Bahkan, para wali pun pernah singgah di masjid tersebut.
Terdapat Bedug dan Ketongan Ikonik
Masjid Kuno Baitul Arsy di Pandeglang ©2023 YouTube DMI Banten TV Channel/ Merdeka.com
Saat berjalan ke sisi samping masjid, terdapat sebuah ikon bedug dan kentongan yang diperkirakan berusia mirip-mirip dengan bangunan utama masjid. Ini terlihat dari kondisinya yang mulai usang namun tetap dijaga kondisinya.
Sehari-harinya, bedug masih dibuka oleh anggota DKM di waktu menjelang azan. Bedug dan kentongan menjadi nilai unik lain dari Masjid Baitul Arsy.
Keunikan lain juga tampak dari atapnya yang berbentuk tumpeng dengan tiga susunan struktur. Masjid Baitul Arsy Pasirangin, cocok menjadi salah satu destinasi sejarah dan kebudayaan Islam yang dulu berjaya di Provinsi Banten. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gubernur hingga perusahaan swasta menyerahkan hewan kurban di masjid ini
Baca SelengkapnyaKonon, di titik inilah peradaban Islam pertama kali muncul dan diterima oleh seluruh lapisan masyarakat setempat.
Baca SelengkapnyaMasjid ini memiliki gaya arsitektur Arab yang dipadu dengan Jawa.
Baca SelengkapnyaMasjid ini dibangun diatas ukuran 13,1 m × 13,1 m yang terdiri dari 14 pintu jendela, 2 pintu besar, 8 tiang penyangga dan 1 tiang utama
Baca SelengkapnyaPada awal pendiriannya, masjid ini hanya diperuntukkan keluarga keraton.
Baca SelengkapnyaBangunan yang hampir seluruh bagiannya menggunakan kayu itu menjadi bagian dari sejarah masuknya Islam di Sumbar yang berlangsung sejak ratusan tahun.
Baca SelengkapnyaSaat ini masjid tersebut hanya tersisa ruang mahrab, pondasi, dan menara yang sudah tidak utuh.
Baca SelengkapnyaMasjid lawas ini punya desain bangunan yang unik dan terdapat makam kuno.
Baca SelengkapnyaKeberadaan masjid yang berada di Provinsi Bengkulu ini tak lepas dari peran Bung Karno pada masa pengasingannya.
Baca SelengkapnyaBanyak penutur sejarah yang menyebut bahwa masjid ini dibangun pada tahun 1755,
Baca SelengkapnyaMasjid ini jadi sisa peninggalan Kesultanan Banten yang masih tersisa.
Baca SelengkapnyaBegini sejarah Masjid Ats Tsauroh Serang yang bergaya pendopo kuno
Baca Selengkapnya