Jelang Iduladha, Penyakit LSD Mulai Serang Hewan Ternak Sapi di Sumedang
Merdeka.com - Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskanak) Kabupaten Sumedang, Jawa Barat mengatakan bahwa penyakit Lumpy Skin Disease atau LSD mulai menyerang hewan sapi di wilayahnya. Para peternak diminta waspada, terlebih sebentar lagi akan masuk musim penjualan untuk hari raya Iduladha.
Tim Kesehatan hewan (keswan) Diskanak Sumedang, Lia Indrawati mengatakan jika saat ini penyakit benjolan pada kulit sapi itu sudah ditemukan di hampir seluruh kecamatan di kota tahu itu.
"Penyakit ini disebabkan oleh virus dengan vektornya serangga dan gejalanya ada benjolan di bagian kulit sapi dan biasanya bagian pertama yang diserang adalah bagian leher," kata dia, Jumat (26/5).
-
Apa saja jenis kanker yang umum di Sumut? Berdasarkan data Globocan 2020, ada sebanyak 396.914 kasus baru yang didominasi oleh kanker payudara, kanker rahim, kanker paru, kanker kolorektal, dan kanker lever.
-
Dimana sop tulang sapi banyak ditemukan? Dilansir dari laman Cookpad dan Fimela, berikut ini adalah kumpulan resep sop tulang sapi gurih nan lezat yang dapat Anda ikuti salah satunya.
-
Siapa yang beternak sapi di Jakarta? Hidup di perkotaan padat seperti Jakarta, hampir mustahil rasanya merintis usaha peternakan. Namun, hal yang tidak mungkin itu justru bisa dimentahkan oleh Abdul Latif.
-
Dendeng sapi apa yang terkenal? Dendeng sapi sendiri merupakan olahan daging sapi yang diolah dengan cita rasa unik.
-
Mengapa tulang sapi ditemukan di distrik kerajinan? Tulang-tulang ini merupakan sisa-sisa dari sebuah tempat pemotongan daging terdekat, dan menunjukkan tanda-tanda pemotongan daging yang dilakukan oleh para penduduk kuno di daerah ini.
-
Hewan endemik apa yang ada di Sumatra? Harimau Sumatra adalah subspesies harimau Asia yang hanya ditemukan di Sumatra, sebuah provinsi di barat daya Indonesia.
Sapi Terserang LSD di Sumedang
Hewan ternak sapi di Sumedang ©2023 Dokumentasi Pemkab Sumedang/ Merdeka.com
Menurut Lia, saat ini sapi-sapi yang terserang LSD di wilayah Sumedang memiliki gejala benjol-benjol di kulitnya. Sayangnya upaya penanganan belum maksimal lantaran tidak ada sapi yang divaksin karena ketersediaannya terbatas.
Sebagai upaya penanganan, tim dari Diskanak akan memberikan sosialisasi kepada masyarakat dan para peternak agar lebih berhati-hati dan memperhatikan kondisi kebersihan kandang.
"Karena vaksin LSD ini masih terbatas maka untuk mencegah serangan LSD, peternak diimbau untuk memperhatikan kesehatan kandang," terang Lia.
Sapi Terkena LSD Tak Boleh Dijadikan Hewan Kurban
Lia memberikan imbauan kepada para peternak dan masyarakat agar tidak menjadikan sapi terserang LSD sebagai hewan kurban. Hal ini karena daging yang terkontaminasi penyakit tersebut tak layak konsumsi.
"Dari informasi yang kami terima berdasarkan fatwa MUI sapi yang terserang LSD tak dapat dijadikan hewan kurban karena untuk hewan kurban harus sapi yang sehat," kata Lia
Masyarakat kemudian diminta cermat dalam membeli dan memperhatikan kesehatan hewan sapi untuk dikurbankan di hari Iduladha.
"Masyarakat harus cermat dalam mencari hewan untuk kurban dan pedagang juga tidak asal beli dan jual tetapi harus memperhatikan kesehatan hewannya karena dikhawatirkan terkena LSD," jelas Lia.
Batasi lalu lintas hewan
Munculnya LSD ini jelas merugikan para peternak yang mencari keuntungan dari menjual hewan sapi kurban. Berbeda dengan virus PMK yang dagingnya masih bisa dikonsumsi, sapi yang terkena LSD tidak demikian.
"Kalaupun mau konsumsi peternak harus membuang bagian daging yang terkena benjolan tersebut dan ini harus dikerjakan secara cermat dan teliti," beber Lia dikutip dari laman resmi Pemkab Sumedang.
Pihaknya juga akan membatasi lalu lintas hewan ternak yang masuk ke wilayah Sumedang, sebagai pencegahan tambahan. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kepada peternak, apabila ada ternak yang muncul gejala LSD, diimbau untuk segera dilakukan vaksinasi.
Baca SelengkapnyaPemprov Jateng menemukan hewan kurban terserang penyakit diare dan cacar.
Baca SelengkapnyaMeski sudah berulang kali menjadi sorotan, masih ada saja sapi-sapi yang digembalakan di Tempat Pembuangan Akhir Putri Cempo Solo.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga harus memastikan lapak tersebut memiliki surat - surat yang lengkap, surat pernyataan kesehatan yang legal.
Baca SelengkapnyaTotal ada 13 sapi milik warga yang mati secara mendadak.
Baca SelengkapnyaHasil tracking Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Jateng tidak ditemukan kasus penularan dari hewan ke manusia yang terjadi di Wonogiri.
Baca SelengkapnyaKasus Leptospirosis ditemukan di Kabupaten Sleman, DIY.
Baca SelengkapnyaKejadian hewan kurban kaburi ni direkam warga dan tersebar luas di media sosial. Berikut deretan momennya.
Baca SelengkapnyaMasuknya virus flu babi ke Sulut karena ada unsur kelalaian manusia yang membawa ternak babi masuk ke Sulut melalui jalan tikus.
Baca Selengkapnyasituasi penyakit hewan terkini mengindikasikan peningkatan jumlah ternak babi yang sakit dan mati di Kecamatan tersebut.
Baca SelengkapnyaKambing ras Etawa Senduro, Kali Gesing dan Jawa Randu banyak diburu pedagang bahkan sampai langsung ke lokasi peternakan.
Baca Selengkapnya