Melihat Pemrosesan Kopi di Banceuy, Cita Rasa Tak Berubah Sejak 1930
Merdeka.com - Berburu kopi menjadi aktivitas menarik yang bisa Anda lakukan saat berkunjung ke Kota Bandung. Di Jalan Banceuy nomor 51, terdapat sebuah industri kopi yang melegenda sejak 92 tahun silam.
Diprakarsai oleh Tan Houw Sian pada 1930, di sini masyarakat bisa mendapatkan kopi otentik robusta dan arabika dengan proses produksi yang dilakukan secara manual. Hal ini membuat produk yang bernama Kopi Aroma itu tetap terjaga kualitasnya.
Widyapratama (70), selaku generasi kedua pengelola pabrik kopi aroma di Banceuy mengatakan jika proses produksi di tempatnya tidak banyak berubah sejak hampir satu abad silam. Bahkan mesin-mesin berukuran besar masih digunakan untuk memasak kopi.
-
Bagaimana proses sangrai kopi di pabrik tersebut? Pada masa jayanya, pabrik kopi itu mampu menyangrai kopi hingga 10 ton per hari. Sekali proses sangrai waktu yang dibutuhkan sekitar 20 menit.
-
Dimana letak kebun kopi tertua? Salah satu kebun kopi tertua di Indonesia ada di Kabupaten Blitar, Jawa Timur, namanya De Karanganjar Koffieplantage.
-
Bagaimana proses fermentasi kopi? Proses mengolah kopi wine dimulai dari pemetikan biji kopi yang telah matang, lalu diproses melalui salah satu metode pengolahan pasca panen, yakni metode kering atau metode basah.
-
Siapa pemilik pertama pabrik kopi di Semarang? Pemilik pertamanya adalah Tan Tiong Ie.
-
Bagaimana Kopi Besemah diproses? Salah satu kunci kenikmatan dari biji Kopi Besemah ini adalah proses penggorengan atau roasting yang masih menggunakan metode tradisional.
-
Siapa pemilik kebun kopi sekarang? Saat ini, Perkebunan De Karanganjar dipimpin oleh cucu pertama Denny Roeshadi yang bernama Wima Brahmantya.
“Kalau di sini kopinya ada dua macam, robusta dan arabika. Hanya datangnya dari tempat yang berbeda, seperti arabika dari Aceh, Medan, Toraja sampai Flores. Kalau robusta itu dari Bengkulu, Lampung sampai Jawa Tengah” jelas Widya ramah, mengutip YouTube Erlangga Inspirasi Channel.
Digiling Pakai Mesin Buatan Jerman yang Dibakar Api
©2022 YouTube Erlangga Inspirasi Channel/Merdeka.com
Proses roasting atau penggarangan kopi di pabrik aroma disebut Widya masih terus dipertahankan sejak dulu. Di sebuah gudang, proses itu dilangsungkan menggunakan mesin bulat yang diputar berulang ulang.
Mesin itu, kata Widya, merupakan alat roasting tradisional buatan Jerman yang sudah ada sejak pabrik itu berdiri di tahun 1930. Ini yang kemudian membuat kopi aroma menjadi khas dan berbeda karena proses pemasakannya yang sempurna.
Saat digiling, kopi akan terus dipanaskan menggunakan arang dan api sehingga warnanya berubah menjadi cokelat.
“Pada saat dipetik ini warnanya hijau (greenbean), kemudian setelah digarang warnanya berubah jadi cokelat, digarangnya selama dua jam,” jelasnya.
Memakan Proses yang Panjang
©2022 YouTube Erlangga Inspirasi Channel/Merdeka.com
Sebelum melakukan penggilingan, kopi produksi pabrik aroma ternyata sudah melalui waktu yang panjang. Setelah dipetik dari pohon, kopi kemudian dijemur di bawah sinar matahari.
Kemudian untuk dua jenis kopi tadi, akan langsung disimpan di dalam gudang dengan waktu yang cukup lama. Untuk kopi arabika didiamkan selama delapan tahun, sedang robusta selama lima tahun.
Penyimpanan selama bertahun-tahun sendiri dimaksud agar kadar asam dan kafein dari kopi tersebut berkurang. Untuk arabika kemasan 250 gram, dijual di kisaran Rp40.000 sampai Rp80.000. Sedangkan untuk robusta, harganya Rp27.000 sampai Rp55.000 dengan berat kemasan sama.
“Ini memang untuk mengurangi kadar asam dan kafein, walaupun nantinya timbangan akan berkurang karena susut,” terangnya
Hasilkan Kopi yang Sehat
Lebih lanjut, Widya mengatakan bahwa semua jenis kopi pada dasarnya baik. Satu hal yang paling utama adalah kopi dipetik dalam keadaan merah dengan biji yang hijau.
Kopi di sini memiliki kadar keasaman yang rendah, sehingga saat aman bagi lambung para penikmatnya. Hal ini karena kopi sudah mengalami proses penyusutan acidity atau pengurangan kadar asam usai disimpan bertahun-tahun.
Kopi arabika dengan tingkat keasaman dan kafein rendah baik bagi penderita jantung dan darah tinggi. Sedangkan robusta sangat baik bagi penderita darah rendah serta penyakit diabetes.
“Memproduksi itu melatih kesabaran diri sendiri, step-stepnya harus betul” katanya lagi.
Toko dan pabrik ini sehari-hari buka mulai Senin sampai Sabtu pukul 08.30 hingga 14.30 WIB.
Rahasia Nikmatnya Kopi Aroma
©2022 laman kopi aroma/Merdeka.com
Pak Widya menambahkan, untuk rahasia kenikmatan produk kopi aroma terletak dari pemrosesannya yang memakan waktu lama. Kemudian ia juga mengaku tidak pernah mengganti mesin-mesin giling Jerman tersebut lantaran akan berpengaruh terhadap rasa.
“Kalau mesinnya diganti, rasanya akan berubah” katanya lagi.
Proses maintenance pun menjadi perhatiannya, dan terbilang tidak sulit karena hanya perlu mengganti karet untuk menggiling kopi.
Para pembeli kopi aroma sendiri bermacam-macam, mulai dari tokoh, pejabat, hingga para artis. Namun Widya mengaku tidak membeda-bedakan siapa yang membeli.
“Saya cuma ingin orang bisa menikmati apa yang telah dirintis oleh orang tua saya," terangnya.
Widya sendiri sehari-harinya juga menjadi dosen di Fakultas Ekonomi Unpad. Ia pun ingin menawarkan kopi dengan kualitas yang otentik, sehingga bisa dirasakan betul oleh para penikmatnya
"Yang penting kami bisa hidup, dan apa yang didapat menjadi berguna dan barokah," tutur pria sederhana ini. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bangunan itu mulai digunakan untuk penggorengan maupun penggulingan kopi pada tahun 1928
Baca SelengkapnyaBentuk bangnan dan mesin-mesin di sana merupakan peninggalan zaman Belanda.
Baca SelengkapnyaKopi Van Dillem yang berlokasi di Agrowisata Dilem Wilis, Trenggalek ini merupakan peninggalan kolonial Belanda yang sudah ada sejak tahun 1928.
Baca SelengkapnyaPotret pabrik kopi yang pernah jadi eksportir terbesar di dunia ternyata ada di Semarang.
Baca SelengkapnyaIni jadi kedai kopi pertama di Jakarta sejak 1878, bertahan selama 145 tahun.
Baca SelengkapnyaJika dilihat sejarahnya, kopi Lebak sudah mulai ada sejak tahun 1834. Ketika itu, pemerintah Belanda membudidayakannya secara masif di wilayah Rangkasbitung.
Baca SelengkapnyaWarung makan ini tetap menjaga cita rasa yang sama sejak berdirinya di tahun 1920.
Baca SelengkapnyaSebuah pabrik mie dan pangsit di Bogor berdiri sudah kurang lebih 87 tahun.
Baca SelengkapnyaPada era Hindia Belanda, pabrik ini menjadi andalan pemerintah waktu itu untuk menyuplai kebutuhan tembakau dunia.
Baca SelengkapnyaBentuk bangunannya diketahui masih sama dari sejak pertama didirikan pada 1934.
Baca SelengkapnyaDulunya jenis kopi ini menjadi favorit Ratu Belanda yang diproduksi khusus dari biji kopi terbaik.
Baca SelengkapnyaSalah satu kebun kopi tertua di Indonesia ada di Kabupaten Blitar, Jawa Timur, namanya De Karanganjar Koffieplantage.
Baca Selengkapnya