Mengenal Tari Topeng Cisalak asal Depok, Gabungkan Seni Teater hingga Komedi
Merdeka.com - Nama Tari Topeng Cisalak sepertinya masih terbilang asing, dibanding kesenian serupa asal Cirebon, Jawa Barat. Namun, kesenian ini ternyata cukup populer bagi masyarakat di pinggir ibu kota karena merupakan kebudayaan khas Depok.
Dalam pementasannya, tari ini memiliki banyak gerakan dengan penggabungan antara tangan, kaki serta pinggul. Latar tempat pementasan kemudian dibuat dengan banyak hiasan, sehingga mirip dengan pertunjukan teater dengan sedikit unsur komedi.
Seperangkat alat musik gambang kromong seperti gedang, suling, gong, kecrek dan tehyan menjadi ciri khas kuat dari tarian ini. Penari secara perlahan mengikuti lantunan musik tradisional Betawi, dan menari secara santai di atas panggung.
-
Kapan tembikar tersebut dibuat? Sebuah studi baru di Quaternary Science Review membantah keyakinan lama bahwa suku Aborigin Australia tidak membuat tembikar. Para peneliti di Pusat Keunggulan Dewan Penelitian Australia untuk Keanekaragaman Hayati dan Warisan Australia bermitra dengan komunitas Aborigin Dingaal dan Ngurrumungu untuk pertama kalinya melakukan penggalian di Jiigurru (Pulau Kadal). Meskipun situs tersebut hanya berukuran kurang dari 1 meter, 82 pecahan tembikar yang digali selama dua tahun memiliki dampak yang luas.
-
Kapan pedang tersebut diperkirakan dibuat? Dikutip dari Ancient Origins, pedang ini berusia sekitar 1.000 tahun.
-
Kapan Tari Tabut ditampilkan? Ritual ini rutin dilakukan setiap tahunnya pada bulan Muharam yang diselenggarakan oleh pemerintah setempat.
-
Apa yang dirayakan dalam acara tersebut? Acara ini merupakan bentuk syukur Syifa atas kelahiran anak keduanya ke dunia.
-
Apa yang diibaratkan seperti selembar kertas kosong dalam kata-kata bijak lucu? "Hidup ini seperti selembar kertas kosong, kamu bisa menggambar apapun di atasnya, asalkan sudah likuid."
Sampai sekarang, kesenian Tari Topeng Cisalak masih tetap eksis dan banyak dipentaskan di acara-acara tradisional setempat.
Gabungkan Musik, Tari, Lawak dan Lakon
©2023 Instagram @budayajabar/ Merdeka.com
Mengutip jurnal yang diterbitkan ISI Yogyakarta, Senin (20/2) kesenian ini terdiri dari penggabungan antara musik, tari, lawak dengan lakon. Unsur geraknya dikombinasikan dengan seni Bali dan Cirebon, serta musik Betawi - Tionghoa dari alat musik tehyan.
Penarinya tidak banyak melakukan gerakan dan tidak selincah Tari Topeng Cirebon, namun tetap membawa penokohan yang kuat.
Dalam beberapa kesempatan, tarian topeng Betawi ini dilakukan oleh lima sampai delapan orang, tergantung jumlah anggota dan ketersediaan tempat. Penari juga biasanya melakukan interaksi dengan para penonton saat menggunakan topeng.
Gunakan Topeng Putih
Saat menari tarian ini, penari mula-mula akan memasang posisi berdiri. Kemudian saat alunan musik gambang mulai dibunyikan, mereka langsung membelakangi penonton sembari menggerakkan pinggul.
Di saat yang bersamaan, mereka memakai topeng berwarna putih yang disimpan di belakang wajah, dan kemudian dikenakan saat waktu yang sepakati. Di saat yang bersamaan, tarian ini juga memicu gelak tawa karena beberapa lakon yang melakukan tarian lucu.
Adapun topeng yang digunakan memiliki warna putih, di mana sebagai bentuk penggambaran yang lemah lembut. Untuk melaksanakannya, diperlukan tiga step tarian dengan masing-masing iramanya berbeda.
Gunakan Topeng Panji
Selanjutnya, penari menggunakan topeng panji setelah penggunaan topeng putih selesai. Irama gerakan tari yang semula gemulai, mulai menaikkan intensitasnya seiring irama musik yang meningkat.
Terakhir, topeng panji tersebut lalu diganti dengan topeng berwarna merah muda, dan biasa dikenal sebagai topeng sanggah.
Sebelumnya Tari Topeng Cisalak sudah eksis sejak tahun 1920-an, dengan nama awal Tari Topeng Kinang. Kemudian banyak masyarakat yang menggemari kesenian itu terutama di wilayah Kampung Cisalak, Kelurahan Cisalak Pasar, Kota Depok, Jawa Barat. Kesenian ini juga telah dikategorikan sebagai warisan budaya tak beda (WBTB)dari Kemdikbud pada 1 Januari 2011 lalu.
(mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut potret Titiek Soeharto tak gengsi masak ke dapur warung bantu pegawai.
Baca SelengkapnyaMasih ingat dengan pelawak Unang Bagito? Begini kabar terbarunya.
Baca SelengkapnyaDalam waktu singkat, isi gunungan tumpeng habis diserbu masyarakat yang tampak sangat antusias.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bersama anak dan cucu, dia bertolak ke Depok sembari bernostalgia di kediaman pribadinya.
Baca SelengkapnyaAcara ini serentak dilakukan sejajaran Polda Riau.
Baca SelengkapnyaSebuah kesenian tradisional dari Lampung ini pada umumnya kerap ditampilkan ketika pembukaan suatu acara baik formal maupun non formal.
Baca SelengkapnyaBergelar 'Datuk Mangku Adat' putra asal Kabupaten Banjar ini cukup berpengalaman dalam bidang kesenian di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPotret Baim Wong saat diarak oleh warga untuk menghadiri suatu acara di Grobogan. Baim Wong tampak bersama Joko Suranto.
Baca SelengkapnyaAcara buka bersama anak yatim ini sudah direncanakan sejak pekan lalu.
Baca Selengkapnya