Mengenal Tradisi Neundeun Omong, Langkah Awal Prosesi Pernikahan Adat Sunda
Merdeka.com - Masyarakat Sunda memiliki tradisi jelang pernikahan bernama neundeun omong. Acara ini menjadi awal dari prosesi pernikahan adat setempat. Di beberapa daerah Jawa Barat, neundeun omong masih dijalankan oleh kedua pihak keluarga pasangan yang akan menikah.
Dikutip dari laman Budaya Kuring, Selasa (6/6) neundeun diartikan menyimpan atau menitip, sedangkan omong adalah pesan secara verbal. Bisa disimpulkan neundeun omong merupakan tradisi lisan Sunda sebagai langkah untuk memastikan kesiapan dan mengucap janji ke jenjang yang lebih serius.
Tradisi ini dijalankan dengan mengajukan beberapa pertanyaan oleh keluarga laki-laki ke pihak perempuan. Tradisi ini dilakukan untuk memastikan jika kedua calon tidak terikat dalam hubungan lain. Neundeun omong biasanya dilakukan saat pertemuan pertama dari kedua pihak.
-
Apa yang terjadi dengan pernikahan di Indonesia? Dalam sepuluh tahun terakhir, Indonesia telah menyaksikan penurunan tajam dalam jumlah pernikahan.
-
Apa yang dirayakan di momen pernikahan? Pernikahan merupakan momen yang ditunggu-tunggu setiap pasangan.
-
Apa yang dirayakan di pernikahan? Pernikahan bukan hanya sekadar perayaan pesta yang mewah. Namun, pernikahan adalah pengikat janji suci dua orang untuk bersama-sama membangun rumah tangga yang harmonis.
-
Bagaimana tradisi lamaran berkembang? Sekitar tahun 1930-an, prosesi laki-laki melamar kekasihnya banyak dilakukan oleh masyarakat Eropa yang kemudian berkembang ke daerah lain.
-
Bagaimana ungkapan sungkeman dalam pernikahan? Dalam kata-kata sungkeman pernikahan Islami, terdapat ungkapan terima kasih yang mendalam kepada orang tua, keluarga, dan juga kerabat yang telah hadir dalam acara pernikahan.
-
Dimana siger digunakan dalam pernikahan adat Sunda? Siger menjadi benda yang wajib ada dalam pernikahan adat Sunda.
Pertanyaan Seputar Kesiapan Menikah
©2015 Merdeka.com/shutterstock/Juliya_strekoza
Dilansir dari berbagai sumber, tradisi neundeun omong diawali dengan pertemuan kedua pihak keluarga dalam suasana yang santai.
Sembari berkumpul, beberapa pertanyaan akan diajukan oleh wali yang mewakili pihak laki-laki seperti apakah calon perempuan sudah terikat dengan hubungan lain atau belum, lalu seberapa siap akan berkomitmen sampai merencanakan langkah selanjutnya.
Biasanya pertanyaan yang diajukan bersifat menyelidik untuk memastikan kedua calon mempelai benar-benar siap untuk menikah.
Kedua Orang Tua akan Bersepakat
Setelah jawaban pasti sudah didapat oleh pihak laki-laki, kedua belah pihak lantas bersepakat untuk menentukan langkah selanjutnya yakni lamaran. Tanggal dan acara pendukung akan turut dibahas sampai disepakati kesesuaiannya.
Setelahnya orang tua dari pihak laki-laki bisa kembali ke rumah untuk mempersiapkan acara lamaran berikutnya.
Tradisi ini juga terdapat versi lain, yakni hanya dilakukan oleh pihak keluarga kedua calon mempelai. Ini akan memunculkan kejujuran sehingga bisa dipertimbangkan untuk melanjutkan ke pernikahan.
Agar suasana tetap cair, neundeun omong juga diselipkan candaan dan gurauan dari masing-masing wali calon mempelai.
Bisa Dilakukan dengan Cara Berbalas Barang Pemberian
Neundeun omong juga bisa dilakukan dengan cara saling memberi barang.
Biasanya orang tua dari pihak mempelai laki-laki akan memberikan beberapa benda kesukaan, seperti rokok cerutu. Jika pihak keluarga calon mempelai perempuan menerima pinangan itu, mereka akan kembali mengirimkan barang berupa benih labu siam.
Itu bentuk lain dari neundeun omong, yang berarti keduanya sudah menyampaikan dan menerima maksud lamaran tersebut.
(mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tradisi ini sebagai simbol penghormatan serta media untuk mempererat silaturahmi antar keluarga mempelai.
Baca SelengkapnyaSeorang pengantin wanita digendong saat akan ijab kabul pernikahan.
Baca SelengkapnyaMomen pernikahan bagi masyarakat Lampung adalah hal yang sakral dan salah satu unsur kehidupan yang begitu penting.
Baca SelengkapnyaKedua kuda yang membawa pasangan pengantin biasanya akan mengikuti irama musik tanjidor atau gamelan ajeng yang khas.
Baca SelengkapnyaDalam prosesi ini, masing-masing pengantin diajarkan untuk menjaga egonya saat mengarungi bahtera rumah tangga
Baca SelengkapnyaPepongoten merupakan tradisi lisan yang lahir dan berkembang di masyarakat Gayo, Aceh.
Baca SelengkapnyaSumando dimaknai oleh masyarakat Tapanuli Tengah sebagai sebuah kesatuan, yakni pertambahan atau percampuran antara satu keluarga dengan keluarga lainnya.
Baca SelengkapnyaMeski demikian, ada dapurnya yang memiliki kemiripan dengan adat istiadat di tanah air.
Baca SelengkapnyaSaat pelaksanaan acara ini berlangsung, keluarga mempelai wanita akan menyiapkan kue-kue tradisional Aceh.
Baca SelengkapnyaMandi Besimbur merupakan ritual adat mandi yang dilakukan oleh kedua mempelai yang baru saja melangsungkan pernikahan.
Baca SelengkapnyaTradisi pernikahan unik di daerah Pariaman ini memiliki budaya yang berbeda dari wilayah lainnya terutama di Sumatra Barat.
Baca SelengkapnyaKampung di Bojonegoro punya tradisi unik yaitu wanita melamar pria lebih dulu sebelum menikah.
Baca Selengkapnya