Mengintip Keunikan Terompet Pencak Khas Sunda, Dulu Dipakai untuk Sebarkan Agama
Merdeka.com - Hari itu Wawan Gunawan, membunyikan terompet pencak yang merupakan alat musik tradisional asal Sunda. Selama ini, pria berambut panjang 56 tahun itu memang menjadi perajin terompet pencak. Kecintaannya terhadap budaya Sunda membuat Wawan bertekad untuk melestarikannya.
Ia menyambut hangat wartawan yang menyambangi kediaman sekaligus rumah produksi terompet pencak di Kelurahan Pasir Impun, Gang RW04, Kecamatan Mandalajati, Kota Bandung, Jawa Barat.
Wawan menceritakan bahwa terompet buatannya memiliki beberapa jenis, sesuai kebutuhannya untuk mengiringi kesenian tradisional. Harganya cukup terjangkau dengan ukiran kayu yang khas.
-
Apa ciri khas musik tradisional? Musik tradisional adalah musik yang berkembang secara turun-temurun pada suatu daerah. Jenis musik ini hidup pada masyarakat secara turun-temurun di Indonesia dan dipertahankan sebagai sarana hiburan.
-
Apa itu Tari Topeng Wuwung Kawangi? Daya tarik genteng tersebut kemudian dikembangkan menjadi sebuah seni tari bernama topeng Wuwung Kawangi.
-
Kenapa Tari Topeng Wuwung Kawangi diciptakan? Dari sana, Aceng Hidayat dan Ayu Asmiati mencoba mewadahi rasa resah tersebut melalui gerakan dari seni tari.
-
Alat musik tradisional apa yang digunakan dalam tradisi Balia? Dalam tradisi Balia tidak boleh ketinggalan dengan alunan musik tradisional diiringi dengan instrumen yang unik dan kedudukannya begitu penting. Alat musik tradisional yang dimaksud adalah Lalove.
-
Kenapa Wayang Bambu populer di Bogor? Sayangnya banyak yang belum mengetahui uniknya pertunjukan tersebut, padahal Wayang Bambu membawa pesan kehidupan yang relevan, terutama di kalangan anak muda milenial.
-
Bagaimana Oo Supardi membuat Terompet Sunda? “Awalnya ini nggak kebeli, terus saya cari kayu ke hutan. Saya perhatiin itu tukang terompet, lalu saya ukur-ukur kayunya pakai tangan karena nggak ada meteran,“ kata Oo, seraya mengenang awal proses merintis usahanya, mengutip YouTube SCTV Banten, Jumat (4/8).
Memulai Usahanya di Tahun 2007
Wawan Gunawan tengah memainkan terompet pencak ©2022 Dokumentasi Pemkot Bandung/Merdeka.com
Diungkapkan Wawan melalui laman laman Pemkot Bandung, dirinya mulai merintis pembuatan terompet pencak sejak 2007 silam. Ihwal dirinya memilih terjun ke dunia terompet lantaran begitu menggemari musik tradisional Sunda, yang banyak menggunakan alunan nada ini.
Untuk membuat alat musik tersebut setidaknya dibutuhkan sejumlah bahan, seperti kayu, batok kelapa, alat ukir, daun kelapa dan yang lainnya.
Pembuatannya diawali dengan membuat pola, memotong kayu, mengukir hiasan merekatkannya sampai terompet bisa dimainkan. Di sela-sela ini, Wawan menunjukkan kebolehannya meniup terompet pencak dengan lihai.
Keunikan Terompet Pencak
Terompet pencak sendiri berbeda dengan terompet yang selama ini ditemui. Ukurannya tidak terlalu besar, dan cenderung mirip suling. Suaranya pun nyaring dan bernada tinggi. Kemudian dari bentuknya juga terdapat penutup mulut yang sekilas mirip kumis.
Dulunya, terompet pencak digunakan untuk membantu menyebarkan agama. Alat ini digunakan untuk mengiringi kesenian rakyat, seperti reak, dogdog hingga kuda renggong.
"Awalnya untuk dogdog, nyebarkeun (menyebarkan) agama dengan dogdog (kesenian mirip barongan di Jawa)," terang dia
Kemudian, keunikan lainnya adalah terdapatnya dua jenis terompet dengan dua nada yang berbeda, yakni diatonis untuk pencak silat, sisingaan, kuda renggong dan reak serta pentatonis.
"Ada empat bagian dari terompet pencak, mulai Corong, suling, empet (dari daun kelapa) sumber suara dan kumis (dari batok kelapa/peralon)," kata dia
Dijual Menggunakan Facebook
Saat ini, terompetnya kerap ia jual ke berbagai daerah, termasuk ke luar Jawa Barat yang banyak dicari oleh para penyuka budaya Sunda. Harganya tergantung jenis, mulai dari Rp150 ribu sampai Rp250 ribu.
Kemudian Wawan juga menjualnya baik secara online di media sosial Facebook hingga offline di rumahnya. Banyak dari para peminat datang langsung untuk melihat proses pembuatan terompet pencak.
(mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menjelang perayaan Tahun Baru 2024, penjual terompet musiman mulai marak di sejumlah kawasan Ibu kota.
Baca SelengkapnyaAlat musik yang satu ini masuk dalam kategori alat musik tiup.
Baca SelengkapnyaSebuah gamelan peninggalan Sunan Kalijaga tersimpan di museum dengan bentuk yang unik dan terbuat dari kayu jati.
Baca SelengkapnyaLonceng zaman Hindu Buddha ini punya fungsi penting yang hingga kini masih digunakan.
Baca SelengkapnyaAlat musik Serdam awalnya kurang diminati karena suaranya dianggap mengganggu masyarakat.
Baca SelengkapnyaSesuai namanya, Wayang Bambu terbuat dari bambu yang dibentuk menyerupai sosok Wayang Golek yang sudah populer di tanah Pasundan.
Baca SelengkapnyaKeteng-keteng ini terbilang ini, karena memunculkan suara beragam mulai dari kendang, gong bahkan drum yang di zaman itu belum ada.
Baca SelengkapnyaDidi Sahruwijaya jadi maestro kendang asal Kabupaten Kuningan yang kesohor.
Baca SelengkapnyaTopeng Jawa memiliki berbagai makna dan fungsi tergantung pada jenisnya.
Baca SelengkapnyaKromong sendiri adalah sejenis alat musik kelintang berbahan dasar perunggu yang berfungsi sebagai media komunikasi.
Baca SelengkapnyaPendengar kesenian ini konon bisa hilang kesadaran dan ikut menari.
Baca SelengkapnyaSetiap pertunjukan Bangpret terbilang sakral, bahkan kabarnya bisa menyebabkan kesurupan bagi pemainnya.
Baca Selengkapnya