Mengunjungi Vihara Dharma Rakhita Cirebon, Klenteng yang Kayunya dari Tiang Masjid
Merdeka.com - Vihara Dharma Rakhita yang terletak di Kecamatan Jamblang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, menawarkan pesona yang tak biasa. Bangunan berusia ratusan tahun ini menjadi tempat warga Tionghoa sekitar melaksanakan ibadah terutama saat Imlek.
Terlihat bangunan asli berhiaskan lampion serta altar ibadah masih kokoh saat disambangi Merdeka.com pada Jumat (28/1). Penjaga Vihara Dharma Rakhita, Slamet (58), mengatakan bahwa tempat ibadah yang juga dikenal sebagai Klenteng Jamblang ini sudah berdiri sejak tahun 1500-an masehi.
"Katanya sih begitu udah lama berdiri, saya juga di sini cuma menjaga sudah 46 tahun bersama ibu," terangnya saat dikonfirmasi.
-
Kenapa Vihara Buddhayana menarik dikunjungi? Uniknya, vihara ini sudah berusia lebih dari 250 tahun dan menjadi salah satu vihara terbesar dan tertua di Pulau Belitung.
-
Kapan situs keagamaan itu dibangun? 'Menurut penilaian pertama yang kami buat, tempat suci ini berasal dari abad ke-8 hingga ke-7 SM, yaitu Periode Frigia Tengah,' kata Polat.
-
Apa yang unik dari masjid tertua ini? 'Yang unik di masjid ini adalah berkembangnya keramik abad ke-7 di situs tersebut, menjadikannya salah satu masjid paling awal di dunia.'
-
Dimana gereja tertua di Indramayu berada? Walau berusia 165 tahun, kondisi bangunan gereja masih tampak kokoh. Desain khas Eropa abad pertengahan tampak jelas, mulai dari lengkungan pintu masuk sampai dinding depan yang menjulang tinggi. Secara keseluruhan, kesan kuno dari bangunan gereja ini benar-benar terasa.
-
Apa keunikan Vihara Hemadhiro Mettavati? Selain mengadopsi budaya Thailand, di vihara ini jua terdapat musala yang diperuntukkan bagi pengunjung Muslim.
-
Dimana masjid bersejarah itu berada? Situs ini merupakan sebuah masjid yang dibangun dari tanah dan batu oleh dinasti abad pertengahan yang berkuasa di Afrika Utara dan Spanyol.
Menggunakan Tiang Kayu dari Masjid di Keraton Kasepuhan
Tiang kayu (paling atas) yang berasal dari Masjid Agung Sang Cipta Rasa Keraton Kasepuhan Cirebon
Salah satu keunikan dari Klenteng Jamblang terletak pada arsitekturnya, di mana salah satu rangka atap menggunakan kayu dari tiang yang berasal dari Masjid Agung Sang Cipta Rasa, Keraton Kasepuhan Kota Cirebon.
Berdasarkan sejarah, dahulunya tiang tersebut digunakan untuk melengkapi pembangunan Masjid Sang Cipta Rasa pada tahun 1480-an. Kemudian sejumlah komunitas Tionghoa dari Jamblang berupaya sowan ke sana, dan salah satu kayu untuk bangunan masjid diserahkan sebagai bahan pendirian klenteng.
"Kayunya ada di atas, jadi cuma satu batang aja untuk suhunan (struktur) menopang atap," lanjut pria yang karib disapa Dede itu.
Sepi Selama Pandemi
Slamet, penjaga Vihara Dharma Rakhita, Jamblang, Kabupaten Cirebon
©2022 Nurul Diva Kautsar/Merdeka.com
Diberlakukannya pembatasan sosial di tengah pandemi Covid-19 membuat Vihara Dharma Rakhita atau Klenteng Jamblang menjadi sepi dari kunjungan. Sebelum PSBB, kata Slamet, jemaah dari luar kota seperti Sukabumi, Jakarta, hingga Bandung kerap mengunjungi lokasi ini untuk beribadah.
Biasanya usai berdoa, mereka akan kembali melanjutkan ke klenteng lain sampai wilayah Kota Cirebon. Terakhir kunjungan sendiri terjadi pada tahun 2021 lalu, di mana umat dari Jepara memberikan kalender.
"Sekarang sepi, biasanya ada kunjungan dari Sukabumi, Bandung dan Jakarta. Setelah dari sini umat langsung mengadakan pertemuan di Klenteng Talang, daerah pelabuhan Cirebon," tutur Slamet.
Persiapan Jelang Imlek
©2022 Nurul Diva Kautsar/Merdeka.com
Menjelang perayaan Imlek pekan depan, sejumlah persiapan turut dilakukan di vihara tersebut seperti pembersihan abu (ayak abu), hingga pembersihan patung pada 17 Januari 2022 lalu.
"Persiapannya paling ini ayak abu tanggal 17, pembersihan patung-patung, terus acara Cap Go Meh setengah bulan setelah Imlek," tambah Slamet.
Klenteng Jamblang sendiri menjadi salah satu peninggalan sejarah yang identik dengan Kecamatan Jamblang.
Keberadaannya tak bisa dilepaskan dari majunya peradaban kota tua pecinan Jamblang di masa lampau, saat lokasi tersebut menjadi pusat perekonomian di barat Kota Cirebon. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masjid Kedung Menjangan juga dikenal sebagai masjid merah, selalui Masjid Sang Cipta Rasa yang sudah lebih dulu ada.
Baca SelengkapnyaVihara ini jadi salah satu bangunan cagar budaya di Kota Bandung.
Baca SelengkapnyaBahkan, beberapa tempat wisata khas Tionghoa tersebut menggratiskan tarif masuk bagi pengunjung.
Baca SelengkapnyaNamanya Gereja Kristen Pasundan yang sudah berdiri sejak tahun 1788.
Baca SelengkapnyaSaat ini Klenteng Sian Djin Ku Poh telah diresmikan sebagai salah satu destinasi wisata sejarah yang bebas dikunjungi.
Baca SelengkapnyaPembangunannya diinisiasi oleh seorang pendatang Tionghoa di Cirebon yakni Tan Sam Chai atau H. Moh. Syafei.
Baca SelengkapnyaKlenteng ini jadi salah satu simbol toleransi di Kota Tangerang
Baca SelengkapnyaMasjid ini menjadi tempat beribadah umat muslim pertama di Cirebon. Inisiator pembangunan adalah Pangeran Cakrabuana, putra Raja Pajajaran.
Baca SelengkapnyaSelain mengadopsi budaya Thailand, di vihara ini jua terdapat masjid yang diperuntukkan bagi pengunjung Muslim.
Baca SelengkapnyaMasjid kuno ini jadi salah satu wisata religi yang menarik untuk dikunjungi saat di Cirebon
Baca SelengkapnyaRumah Joglo ini jadi ikon Desa Wisata Tanjung di Kabupaten Sleman DIY.
Baca SelengkapnyaDi sela perhelatan Piala Dunia U-17 di Surabaya, ada baiknya pengunjung mendatangi Masjid Cheng Ho yang unik bernuasa Tionghoa.
Baca Selengkapnya