Mitos Makan Beras Mentah yang Dianggap Lebih Bergizi, Begini Penjelasannya
Beras mentah memang menyimpan komponen nutrisi asli yang belum terpengaruh oleh panas, namun hal ini tidak serta-merta menjadikannya pilihan yang lebih sehat.
Mitos makan beras mentah berkaitan dengan kandungan nutrisi di dalamnya. Tapi, mereka yang percaya mungkin melupakan makhluk lain yang tertinggal di sana.
Mitos Makan Beras Mentah yang Dianggap Lebih Bergizi, Begini Penjelasannya
Dalam masyarakat, beredar berbagai mitos seputar konsumsi beras mentah yang dianggap memiliki kandungan gizi lebih tinggi dibandingkan beras yang telah dimasak. Keyakinan ini telah lama hidup dalam tradisi kuliner beberapa daerah, seringkali dikaitkan dengan kepercayaan bahwa proses memasak dapat mengurangi nilai nutrisi yang terkandung dalam beras.
Namun, apakah benar beras mentah lebih bergizi, atau justru membawa risiko kesehatan yang tidak terduga?
Meski pendapat ini sering kita dengar masyarakat, namun bukan berarti kita bisa menerimanya begitu saja. Apalagi jika penelitian ilmiah dan pandangan medis modern menawarkan perspektif yang berbeda.
Beras mentah memang menyimpan komponen nutrisi asli yang belum terpengaruh oleh panas, namun hal ini tidak serta-merta menjadikannya pilihan yang lebih sehat. Karena selain nutrisi, beras mentah juga menyembunyikan hal lain yang berdampak negatif untuk tubuh.
Artikel ini akan mengupas tentang mitos makan beras mentah, dan mengulas tentang sejumlah mitos yang berkaitan dengan beras lainnya.
-
Apa mitosnya tentang makanan pedas? Mitos yang beredar menyatakan bahwa ibu hamil sebaiknya tidak memakan makanan pedas karena dapat menyebabkan kontraksi lebih cepat memang cukup umum ditemui.
-
Kenapa beras merah pilihan sehat? Beras merah atau brown rice merupakan pilihan sehat karena kandungan serat dan proteinnya yang tinggi. Selain itu, beras ini kaya akan antioksidan yang baik untuk kesehatan.
-
Kenapa beras merah lebih baik daripada beras putih? Beras merah kaya akan serat pangan, vitamin, mineral, dan antioksidan, dibandingkan dengan beras putih yang telah diolah.
-
Siapa yang menyebarkan mitos nasi basi? Ini memang telah menjadi cerita lama yang turun-temurun di masyarakat Indonesia.
-
Kenapa beras pulen lebih disukai? Saata disajikan dengan hidangan lauk, nasi yang pulen lebih diunggulkan karena lebih mudah untuk dicampur dengan lauk dan tidak akan berserakan.
-
Apa arti dari mitos masak keasinan? Mitos masak keasinan adalah sebuah percayaan yang beredar di masyarakat bahwa jika seseorang memasak dan hasilnya malah keasinan, maka itu adalah tanda bahwa orang yang memasak tersebut ingin segera menikah.
Mitos Makan Beras Mentah
Mitos yang beredar mengenai makan beras mentah seringkali menyatakan bahwa beras mentah lebih bergizi dibandingkan dengan nasi yang sudah matang. Namun, faktanya, makan beras mentah atau setengah matang tidak dianjurkan karena dapat meningkatkan risiko keracunan makanan.
Beras mentah dapat mengandung bakteri berbahaya seperti Bacillus cereus (B. cereus), yang hampir ada pada setengah dari sampel beras komersial. Bakteri ini bisa menyebabkan gejala berbahaya seperti mual, muntah, kram perut, atau diare. Selain itu, beras mentah juga mengandung spora bakteri lain, termasuk Staphylococcus aureus, Salmonella, dan Clostridium perfringens.
merdeka.com
Untuk mengurangi risiko keracunan makanan, penting untuk memasak nasi dengan matang. Sebelum dimasak, beras harus dicuci bersih dengan air mengalir untuk menghilangkan kotoran.
Kemudian, masak nasi dengan air secukupnya dan biarkan mendidih setidaknya selama 10 menit. Mengonsumsi nasi saat masih panas juga dapat mengurangi risiko keracunan makanan.
Jadi, meskipun ada kepercayaan bahwa makan beras mentah lebih bergizi, sebaiknya kita mengikuti saran medis untuk selalu memasak nasi hingga matang sebelum dikonsumsi demi kesehatan kita.
Bagaimana Jika Ngidam Makan Beras?
Mitos ngidam makan beras saat hamil seringkali menjadi perbincangan. Namun, penting untuk memahami risiko dan fakta terkait dengan ngidam selama kehamilan.
- Ibu hamil sering kali mengidam makanan tertentu, termasuk beras mentah. Namun, mengonsumsi beras mentah atau setengah matang dapat meningkatkan risiko keracunan makanan.
- Beras mentah mengandung bakteri berbahaya seperti Bacillus cereus, yang dapat menyebabkan gejala seperti mual, muntah, dan kram perut.
- Selain itu, ada risiko infeksi dari parasit dan racun yang ada di beras mentah.
Penyebab Keracunan Makanan Akibat Makan Beras Mentah:
- Kontaminasi bakteri seperti Salmonella, E. coli, atau Staphylococcus aureus dapat menyebabkan keracunan makanan.
- Penyimpanan yang tidak tepat juga berkontribusi. Kandungan air beras yang tinggi dapat menjadi tempat berkembang biaknya bakteri.
- Penting untuk mengikuti panduan penyimpanan yang tepat untuk mengurangi risiko keracunan makanan.
Risiko yang Perlu Diwaspadai Bila Makan Beras Mentah:
- Sakit perut, kram, dan diare adalah beberapa tanda yang harus diwaspadai.
- Kontaminasi bakteri juga berisiko terhadap gangguan pada janin.
- Mengonsumsi beras yang sudah dimasak dengan matang lebih aman untuk kesehatan ibu hamil dan janin.
Mitos yang Berkaitan dengan Beras
- Semua Beras Sama:
Mitos: Orang sering berpikir semua beras sama.
Fakta: Ada berbagai jenis beras, seperti beras putih, beras cokelat, dan beras merah, yang memiliki perbedaan warna, rasa, dan kandungan nutrisi.
- Beras Putih Tidak Sehat:
Mitos: Beras putih dianggap tidak sehat oleh beberapa orang.
Fakta: Meskipun beras putih telah melalui proses penggilingan yang menghilangkan kulit dan sejumlah serat, ia tetap menjadi sumber karbohidrat yang baik.
- Beras Basmati dan Beras Jasmin Lebih Tinggi Glikemik:
Mitos: Ada anggapan bahwa beras basmati dan beras jasmin memiliki indeks glikemik yang tinggi.
Fakta: Kedua jenis beras ini sebenarnya memiliki indeks glikemik yang lebih rendah dibandingkan dengan beberapa jenis beras putih lainnya.
- Beras Cokelat Selalu Lebih Sehat:
Mitos: Banyak yang percaya bahwa beras cokelat selalu lebih sehat daripada jenis beras lainnya.
Fakta: Beras cokelat memang mengandung lebih banyak serat dan nutrisi, tetapi beras putih juga dapat menjadi bagian dari pola makan yang sehat.
- Membuat Gemuk:
Mitos: Konsumsi beras sering kali dikaitkan dengan kenaikan berat badan.
Fakta: Beras tidak akan menyebabkan kenaikan berat badan jika dikonsumsi dalam porsi yang sesuai dengan kebutuhan energi harian.
- Semua Beras Mengandung Gluten:
Mitos: Beberapa orang berpikir bahwa semua beras mengandung gluten.
Fakta: Beras adalah sumber karbohidrat tanpa gluten dan cocok untuk orang yang sensitif terhadap gluten atau memiliki celiac disease.
- Beras Merah Tidak Enak:
Mitos: Beberapa orang beranggapan bahwa beras merah tidak enak.
Fakta: Beras merah memiliki rasa yang khas dan kandungan nutrisi yang tinggi, dan banyak orang menikmati kelezatan rasa alaminya.
- Makan Nasi Malam Hari Membuat Gemuk:
Mitos: Makan nasi di malam hari sering dianggap dapat menyebabkan kenaikan berat badan.
Fakta: Kenaikan berat badan lebih dipengaruhi oleh jumlah kalori total yang dikonsumsi dan kegiatan fisik daripada waktu makan nasi.