Penyebab Kerusakan Otak yang Wajib Diwaspadai, Bisa karena Faktor Lingkungan
Merdeka.com - Otak merupakan organ vital bagi tubuh. Otak menjadi tempat kendali sistem saraf yang terlindungi oleh tengkorak. Meski sudah terlindungi, namun tidak menutup kemungkinan jika otak mengalami kerusakan.
Kerusakan otak sendiri adalah keadaan darurat medis. Ketika seseorang mengalami kerusakan otak, akan mengakibatkan gangguan pada banyak hal, termasuk fungsi kognitif, motorik, hingga emosional.
Beberapa gejala yang sering dikaitkan dengan kerusakan otak antara lain adalah gangguan keseimbangan, penglihatan kabur, sakit kepala, sulit bicara, sulit mengingat, hingga kejang.
-
Siapa yang rentan gangguan otak? Orang yang kurang aktif bergerak atau jarang berolahraga lebih berisiko mengalami gangguan otak, seperti demensia.
-
Bagaimana dampak stroke terhadap otak? 'Stroke menyebabkan terputusnya asupan oksigen dan nutrisi ke jaringan otak, sehingga jaringan otak menjadi rusak,' katanya.
-
Bagaimana gejala kerusakan saraf motorik? Gejala kerusakan saraf motorik adalah sebagai berikut: Otot melemah. Kram, otot berkedut atau kejang. Mobilitas berkurang. Kerusakan saraf motorik dapat menyebabkan kesulitan berjalan atau menggerakkan anggota tubuh. Atrofi otot. Seiring waktu, kerusakan saraf motorik dapat menyebabkan penipisan dan pemborosan otot. Kelumpuhan. Kerusakan saraf yang parah dapat mengakibatkan hilangnya kemampuan untuk menggerakkan otot tertentu.
-
Apa dampak kesehatan mental yang buruk terhadap tubuh? Gangguan kesehatan mental yang tidak diobati atau dikelola dengan baik dapat meningkatkan risiko penyakit fisik yang membahayakan diri seseorang seperti penyakit jantung, diabetes, obesitas, dan gangguan tidur atau insomnia.
-
Bagaimana benturan kepala bisa mempengaruhi otak? Penelitian menunjukkan bahwa individu yang mengalami cedera kepala yang parah berisiko mengalami gangguan kognitif jangka panjang, seperti kesulitan dalam mengingat, berkonsentrasi, dan memecahkan masalah.
-
Apa dampak gaya hidup tidak sehat terhadap otak? Gaya hidup yang tidak sehat, seperti konsumsi rokok dan vape, serta kebiasaan begadang, dapat secara signifikan meningkatkan risiko terjadinya demensia.
Selain gejala-gejalanya, penting juga untuk memperhatikan apa saja yang dapat menjadi penyebab kerusakan otak. Beberapa di antaranya akan kami sampaikan dalam artikel berikut ini.
Cedera Kepala
Penyebab kerusakan otak yang pertama adalah cedera otak. Cedera kepala serius atau trauma pada kepala bisa memengaruhi fungsi otak dan merusak struktur otak.
Cedera kepala dapat terjadi karena kecelakaan mobil, olahraga, atau pekerjaan yang berbahaya. Cedera kepala yang parah bisa memicu pendarahan otak, pembengkakan otak, atau kematian sel-sel otak, sehingga memengaruhi kemampuan otak dalam mengatur fungsi-fungsi tubuh.
Penyakit
Penyebab kerusakan otak yang kedua yaitu penyakit serius. Beberapa penyakit seperti stroke, penyakit Alzheimer, Parkinson, epilepsi, infeksi otak, dan tumor otak dapat menyebabkan kerusakan otak. Stroke terjadi ketika pasokan darah ke otak terganggu, sehingga sel-sel otak mati dan tidak bisa dipulihkan.
Penyakit Alzheimer dan Parkinson merupakan jenis penyakit neurodegeneratif yang menyebabkan sel-sel otak mati secara bertahap, sehingga memengaruhi kemampuan otak dalam mengontrol gerakan, memori, dan kemampuan kognitif lainnya. Sementara itu, epilepsi dan infeksi otak dapat memengaruhi fungsi otak dan memicu kerusakan otak jika tidak segera ditangani.
Keracunan
©2018 Merdeka.com/Free Images
Penyebab kerusakan otak yang ketiga bisa karena keracunan. Paparan bahan kimia atau zat beracun seperti timbal, merkuri, karbon monoksida, atau alkohol dapat merusak otak. Beberapa zat beracun ini dapat memicu kerusakan sel-sel otak dan sistem saraf, mengganggu fungsi kognitif dan memicu kelainan psikologis.
Gangguan Genetik
Penyebab kerusakan otak yang keempat yakni karena gangguan genetik. Beberapa jenis gangguan genetik seperti down sindrom, Huntington, dan gangguan metabolisme dapat mempengaruhi perkembangan dan fungsi otak.
Pada kasus down sindrom, terdapat kelebihan kromosom yang menyebabkan kelainan perkembangan otak dan fungsi kognitif, sementara pada kasus Huntington, gangguan genetik menyebabkan kerusakan otak secara bertahap dan gejala-gejala neurologis.
Faktor Lingkungan
Penyebab kerusakan otak yang kelima yaitu faktor lingkungan. Paparan radiasi, polusi udara, dan makanan yang tidak sehat dapat merusak otak. Paparan radiasi dan polusi udara dapat merusak sel-sel otak dan sistem saraf, sementara makanan yang tidak sehat dapat memicu peradangan otak dan mempengaruhi fungsi kognitif.
Trauma Emosional
Trauma emosional seperti stres kronis atau kecemasan bisa memengaruhi fungsi otak dan memicu kerusakan otak dalam jangka panjang. Stres kronis atau kecemasan dapat memicu peradangan otak, mengganggu sistem saraf, dan mempengaruhi kemampuan kognitif.
Gaya Hidup yang Tidak Sehat
Penyebab kerusakan otak yang terakhir dikarenakan gaya hidup yang tidak sehat. Gaya hidup yang tidak sehat seperti merokok, kurang tidur, dan kebiasaan makan yang buruk dapat memicu kerusakan otak secara perlahan dalam jangka waktu yang lama.
Merokok, misalnya, dapat memengaruhi aliran darah ke otak dan meningkatkan risiko stroke. Kurang tidur dapat mempengaruhi kemampuan otak untuk memproses informasi dan memori, sementara kebiasaan makan yang buruk dapat memicu peradangan otak dan meningkatkan risiko penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer. (mdk/ank)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tidak hanya faktor genetik yang berperan, gaya hidup dan pilihan sehari-hari kita juga memiliki dampak besar terhadap kesehatan otak.
Baca SelengkapnyaSetiap orang pasti pernah merasakan perasaan sedikit kosong, tercerai-berai hingga kehilangan fokus.
Baca SelengkapnyaSebagian besar orang masih belum mengenal bagaimana tanda-tanda dan gejala tumor otak. Yuk, simak penjelasannya!
Baca SelengkapnyaDi balik rasa manis yang menggugah selera, tersembunyi dampak yang jauh lebih pahit bagi kesehatan mental kita.
Baca SelengkapnyaKondisi polusi udara tinggi beberapa waktu ini bisa menimbulkan dampak jangka panjang bagi tubuh.
Baca SelengkapnyaKebiasaan yang dapat mengganggu kesehatan otak adalah kebiasaan yang dapat merusak sel-sel otak, menghambat aliran darah dan oksigen ke otak.
Baca SelengkapnyaPenggunaan gawai merupakan hal yang tidak bisa kita hindari namun bisa memicu munculnya adiksi yang berdampak buruk pada seseorang.
Baca SelengkapnyaMeskipun gejalanya sering kali mirip dengan penyakit lain yang lebih umum, penting untuk mengetahui tanda-tanda spesifik yang mungkin mengindikasikan tumor otak
Baca SelengkapnyaBerbagai hal yang kita lakukan sehari-hari bisa berdampak pada kondisi kesehatan kita termasuk pada kondisi otak.
Baca SelengkapnyaPeningkatan atau penurunan yang terjadi pada salah satu dari dua hal ini, dapat menyebabkan peningkatan atau penurunan pada yang lain.
Baca SelengkapnyaGangguan psikosis merujuk pada kondisi mental yang melibatkan hilangnya kontak dengan realitas.
Baca SelengkapnyaGegar otak terjadi ketika kepala mengalami benturan atau goncangan yang keras.
Baca Selengkapnya