Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sejarah 27 September 1950: Indonesia Resmi Menjadi Anggota PBB ke-60

Sejarah 27 September 1950: Indonesia Resmi Menjadi Anggota PBB ke-60 Bendera PBB. ©2016 google

Merdeka.com - Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB merupakan organisasi internasional yang paling besar selama ini dalam sejarah pertumbuhan kerjasama semua bangsa di dunia di dalam berbagai sektor kehidupan internasional. Maka dari itu salah satu fungsi PBB adalah untuk menyelesaikan kasus-kasus internasional yang terjadi.

Indonesia bergabung dengan PBB pada tanggal 27 September 1950 sebagai anggota ke-60. Dengan demikian, secara tidak langsung kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 telah diakui oleh negara-negara lain yang juga berada di PBB dan memiliki kedudukan yang sama dengan 59 negara anggota lainnya.

Berikut ini informasi lengkap mengenai sejarah 27 September 1950, di mana Indonesia telah resmi menjadi anggota PBB ke-60 telah dirangkum melalui Liputan6.com dan repository.umy. ac.id:

Indonesia Menjadi Anggota ke-60 PBB

Pada tahun 1945, saat kemerdekaan Indonesia diumumkan, Indonesia masih dalam kondisi belum stabil baik dari segi politik, ekonomi, dan keamanan. Dalam keadaan yang baru saja merdeka, Indonesia membutuhkan bantuan dari negara lain untuk memenuhi kebutuhan yang tidak dapat diperoleh dari dalam negeri sendiri dan juga mencapai kepentingan nasionalnya.

Selain untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai kepentingan nasionalnya. Tujuan lain Indonesia bergabung dengan organisasi seperti PBB ataupun kerja sama lainnya adalah untuk menunjukkan keberadaannya di dunia internasional serta diakui sebagai negara merdeka. Indonesia bergabung dengan PBB pada tanggal 27 September 1950 sebagai anggota ke-60.

Kekecewaan dan Keluarnya Indonesia dari Anggota PBB

Lima belas tahun setelah bergabung dengan PBB, Indonesia melalui surat resmi menteri luar negeri, Dr. Soebandrio, tanggal 20 Januari 1965, menyatakan bahwa Indonesia keluar dari PBB sejak 1 Januari 1965. Keputusan ini dilatarbelakangi oleh terpilihnya Malaysia sebagai anggota tidak tetap DK PBB dan juga merupakan puncak kekecewaan Indonesia terhadap PBB.

menlu ri bertemu sekjen pbb

Kemlu RI/Suwandy

Sebelumnya, pada tanggal 31 Desember 1964, Presiden Soekarno telah menyatakan ketidakpuasannya terhadap PBB dan mengancam akan keluar dari PBB apabila PBB menerima Malaysia sebagai anggota tidak tetap DK. Ketidaksetujuan dan penentangan Indonesia terhadap pencalonan Malaysia sebagai anggota tidak tetap DK bukan tidak beralasan, hal tersebut disebabkan karena saat itu Indonesia dan Malaysia sedang dalam keadaan bersitegang satu sama lain.

Konflik antar Indonesia dan Malaysia dimulai sejak Inggris memprakarsai pembentukan Federasi Malaysia. Presiden Soekarno yang anti barat menganggap sebagai suatu ancaman bagi revolusi Indonesia dan merupakan langkah kolonialisme dan Imperialisme Inggris.

Sehingga diterimanya Malaysia sebagai anggota tidak tetap DK PBB sama halnya dengan memberikan pengakuan terhadap Federasi Malaysia yang Indonesia anggap sebagai boneka Inggris dan akan membahayakan Indonesia.

Indonesia Masuk Kembali menjadi Anggota

Setelah Indonesia memutuskan untuk keluar dari keanggotaan PBB, Indonesia menjadi terasingkan dari pergaulan negara-negara dunia. Keluarnya Indonesia dari keanggotaan PBB membuat ruang gerak Indonesia menjadi sempit. Ini membuat Indonesia tidak dapat memenuhi kebutuhan dan kepentingan nasionalnya yang dapat tidak dapat dipenuhi sendiri, melainkan membutuhkan bantuan asing atau negara lain dalam pemenuhannya.

Oleh karena itu, setelah pergantian kepemimpinan dari Presiden Soekarno ke Presiden Soeharto, Indonesia mengubah sikap terhadap PBB.

Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto, Indonesia menyatakan keinginannya untuk kembali menjadi anggota PBB. Dalam sidang pada 3 Juni 1966, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mendesak pemerintah untuk mengusahakan agar Indonesia kembali menjadi anggota PBB (Pujiastuti, Tamtomo, & Suparno, 2007).

Kemudian, keinginan Indonesia kembali menjadi anggota PBB disampaikan lewat pesan kepada Sekretaris Jenderal PBB pada tanggal 19 September 1966. Keinginan Indonesia itu disambut hangat pada Majelis Umum PBB pada 28 September 1966 Indonesia kembali menjadi anggota PBB untuk melanjutkan kerjasama penuh dengan PBB. (mdk/nof)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jejak Prestasi Menlu Retno Marsudi, Indonesia Jadi Anggota Dewan Keamanan PBB
Jejak Prestasi Menlu Retno Marsudi, Indonesia Jadi Anggota Dewan Keamanan PBB

Dalam perannya selama dua periode mnjabat menteri luar negeri, Retno Marsudi memapu membawa Indonesia menjadi anggota Dewan Keamanan PBB.

Baca Selengkapnya
Helm PBB dan Simbol Bapak Perdamaian Dunia untuk SBY
Helm PBB dan Simbol Bapak Perdamaian Dunia untuk SBY

Presiden keenam, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada masa pemerintahannya mendapatkan helm dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Baca Selengkapnya
Pesan Tegas Prabowo ke Sekjen PBB soal Palestina: Kami Siap Beri Kekuatan Pasukan Perdamaian!
Pesan Tegas Prabowo ke Sekjen PBB soal Palestina: Kami Siap Beri Kekuatan Pasukan Perdamaian!

Presiden Prabowo Subianto melakukan pertemuan dengan Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) António Guterres. Sejumlah isu strategis dibahas.

Baca Selengkapnya
Pembubaran BPUPKI 7 Agustus 1945, Berikut Sejarah dan Alasan Penghentiannya
Pembubaran BPUPKI 7 Agustus 1945, Berikut Sejarah dan Alasan Penghentiannya

BPUPKI dibentuk pada 29 April 1945 dan diakhiri pada 7 Agustus 1945.

Baca Selengkapnya
23 Agustus Hari Peringatan Konferensi Meja Bundar, Ketahui Latar Belakang hingga Dampaknya
23 Agustus Hari Peringatan Konferensi Meja Bundar, Ketahui Latar Belakang hingga Dampaknya

23 Agustus diperingati Hari Konferensi Meja Bundar yang menjadi sejarah penting kekuatan diplomasi Indonesia.

Baca Selengkapnya
Sekjen PBB Puji Kepiawaian Diplomasi Jokowi: Kepemimpinan Anda Luar Biasa di ASEAN
Sekjen PBB Puji Kepiawaian Diplomasi Jokowi: Kepemimpinan Anda Luar Biasa di ASEAN

Menurutnya, diplomasi yang dilakukan Indonesia sangat terampil dengan keteguhan pada prinsip termasuk pada piagam PBB.

Baca Selengkapnya
Indonesia Resmi jadi Anggota Penuh BRICS, Ini Penjelasan Lengkap Kemlu
Indonesia Resmi jadi Anggota Penuh BRICS, Ini Penjelasan Lengkap Kemlu

Indonesia menyatakan akan bergabung sebagai anggota penuh BRICS.

Baca Selengkapnya
Jokowi soal Bahasa Indonesia Jadi Bahasa Resmi di UNESCO: Kebanggaan Bagi Kita
Jokowi soal Bahasa Indonesia Jadi Bahasa Resmi di UNESCO: Kebanggaan Bagi Kita

Bahasa Indonesia menjadi bahasa ke-10 yang diakui sebagai bahasa resmi Konferensi Umum UNESCO.

Baca Selengkapnya
Sejarah Panjang Hubungan Baik RI-Afrika Dibahas Puan Maharani dalam Pembukaan IAPF di Bali
Sejarah Panjang Hubungan Baik RI-Afrika Dibahas Puan Maharani dalam Pembukaan IAPF di Bali

Dalam forum tersebut, Puan mengungkapkan Indonesia dan negara-negara Afrika memulai babak dan lembaran baru.

Baca Selengkapnya
Sudah Ada Sejak Zaman Belanda, Begini Profil dan Tugas Badan Pusat Statistik (BPS)
Sudah Ada Sejak Zaman Belanda, Begini Profil dan Tugas Badan Pusat Statistik (BPS)

Bertugas menghimpun data statistik Indonesia, cari tahu sejarah BPS yuk!

Baca Selengkapnya
Gabung jadi Anggota BRICS, Apa Untungnya bagi Ekonomi Indonesia?
Gabung jadi Anggota BRICS, Apa Untungnya bagi Ekonomi Indonesia?

Wakil Ketua Komisi I DPR RI Ahmad Heryawan menyebut pengaruh Indonesia akan makin besar dengan bergabung sebagai anggota BRICS

Baca Selengkapnya
Lepas 140 Personel Satgas FPU 5 Minusca ke Afrika Tengah, Ini Pesan Jenderal Sigit
Lepas 140 Personel Satgas FPU 5 Minusca ke Afrika Tengah, Ini Pesan Jenderal Sigit

Sejak tahun 1989 Polri telah mengirimkan 3.984 personel pada 21 misi di 19 negara.

Baca Selengkapnya