Kisah Sukses Wanita Asal Tangerang, Dulu Jualan Keliling Kini Punya 3 Toko
Merdeka.com - Omzet ratusan juta menjadi pemasukan tetap dari Novisa Fajarini, perempuan 32 tahun asal Kota Tangerang yang sukses berbisnis sprei hingga memiliki tiga cabang. Sebelumnya ia mengawali usaha tersebut dengan berjualan keliling dan penuh tantangan.
Kesuksesannya memang tidak dibangun dengan instan. Kegigihan dan tekad yang kuat menjadi pelecut Novisa untuk terus fokus di penjualan sprei. Ia juga memperhatikan detail serta kualitas dari produk agar bisa menjaring banyak konsumen untuk membeli produknya.
Kini, ratusan paket sprei telah mampu ia jual hingga ke luar kota karena tingginya permintaan pembelian. Berikut kisah suksesnya.
-
Apa bisnis Arini Subianto? Portofolio investasi Persada mencakup berbagai sektor, seperti pengolahan kayu, minyak kelapa sawit, pengolahan karet, dan batubara.
-
Kenapa usaha Fitri sukses? Keberhasilan pertamanya datang ketika banyak teman dan tetangga mulai menitipkan belut untuk dijual kembali. Fitri yang awalnya hanya menjadi pengepul, akhirnya melihat peluang untuk mengolah peyek tersebut menjadi produk camilan peyek belut.
-
Apa usaha yang sukses dijalankan Fitri? Fitri dan suami memulai usaha peyek belut pada tahun 2005.
-
Bagaimana Oki Setiana Dewi menjalankan bisnis dari rumahnya? Oki Setiana Dewi, yang aktif di bidang fashion, menyediakan ruang khusus untuk live streaming, memungkinkan dia menjalankan bisnis dari rumah secara efisien dan profesional.
-
Apa bisnis sukses yang dijalankan Mulyani? Saat ini, bisnis kue milik Dea terbilang sukses. 'Sekarang ada 36 cabang, karyawannya ratusan orang,' ujar Mulyani, dikutip dari YouTube PecahTelur.
-
Dimana dia berjualan? Saat ini ia rutin mangkal di Jalan Bulak Rantai, Kampung Tengah, Kecamatan Kramat jati, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
Memulai dari Bawah
Sempat Berjualan Keliling, Perempuan Asal Tangerang Ini Sukses Dirikan 3 Toko Sprei ©2023 Dokumentasi Pemkot Tangerang/ Merdeka.com
Novisa menceritakan bahwa usaha berjualan sprei milikinya benar-benar dari bawah. Awalnya, ia hanya menjual beberapa item yang ia bawa dengan berkeliling, atau biasa menamai dirinya penjual sprei kresek.
Ia berkeliling dan menawarkan ke banyak kumpulan ibu-ibu, rumah ke rumah sampai berjualan di pinggir jalan ia lakoni. Bahkan ia juga pernah menggelar lapak di salah satu rumah makan yang banyak didatangi orang sebagai salah satu upayanya.
"Di situ saya merintis dengan perlahan, sampai jualan di pinggir jalan, pokoknya di mana saja ada keramaian di situ saya jualan. Sekitar lima bulan berjalan, saya coba izin ke salah satu rumah makan yang ramai di Cilegon, untuk pasang meja untuk berjualan seprei saya. karena saat itu saya sedang tinggal di rumah mertua di Cilegon," katanya beberapa waktu lalu, dikutip dari laman Pemkot Tangerang, Selasa (23/5)
Mencatat Pelanggan
Setelah berjualan secara keliling sampai membuka lapak, Novisa kemudian menambah strateginya dengan mencatat pelanggan untuk database penjualan dan memperpanjang transaksi.
Sejak itu, perlahan terjadi peningkatan penjualan dari sebelumnya. Tanpa berpikir panjang, ia memberanikan diri untuk membuka toko pertama dari hasil berjualan keliling dan membuka lapak di pinggir jalan. Sejak itu nama Dinara Sprei ia pilih untuk merek dagang usahanya.
"Entah perlahan di situ, barang dagangan saya jadi banyak, transaksi perputaran signifikan dan disitu saya memberanikan buka toko sendiri di Cilegon dengan nama merek Dinara Sprei," katanya.
Buka Dua Cabang Lain
Ia bersyukur, dari toko pertamanya itu penjualan sprei miliknya terus meningkat. Bahkan keuntungannya berkali-kali lipat hingga ia memilih untuk membuka dua cabang lagi di wilayah Serang dan Kota Tangerang.
Salah satu alasannya membuka cabang di Tangerang, karena perempuan dua anak ini berasal dari Kelurahan Sangiang, Kecamatan Priuk. Selain itu, suaminya juga dipindah tugaskan di Tangerang.
Ia bertekad untuk semakin menekuni usaha ini, karena dirasa memiliki jaringan konsumen yang besar.
"Sudah garisnya yang di atas, suami saya dipindah tugas ke Tangerang, karena memang saya asli Tangerang, akhirnya saya pun sudah memiliki cabang ketiga Dinara Sprei di Tangerang, tepatnya Blok R3 Nomor 9, Villa Grand Tomang, Periuk, Kota Tangerang. dan saya mau mengembangkan bisnis di Kota kelahiran saya ini," kata Novisa.
Omzet Capai Rp200 Juta
Menurutnya, kunci sukses dari usaha ini adalah dengan memperhatikan kualitas, mulai dari bahan, benang, teknik penjahitan sampai penjualan selalu ia pantau. Alhasil tokonya menghasilkan produk yang berkualitas.
"Dinara Sprei memiliki ribuan motif yang terus diupdate sesuai musim terkini. Tak hanya seprei dan bedcover, Dinara juga punya produk bantal, kasur, selimut hingga sofa bayi yang dijual mulai dari Rp10 ribuan aja," serunya.
Ia sempat mengenalkan beberapa produk unggulannya, mulai dari sprei berbahan sutra tensel organik, sprei berbahan katun jepang, catra sampai bahan katun lokal. Harganya juga terjangkau, yakni mulai dari Rp100 ribuan hingga Rp250 ribuan. Sedangkan untuk bedcover, mulai Rp350 ribuan hingga Rp1 jutaan, tergantung dari ukuran dan bahan.
"Alhamdulillah, sprei di tiga toko bisa menjual 900 pcs seprei dengan omset hingga Rp200 jutaan setiap bulannya. Kualitas, kenyamanan dan daya tahan, bisa diuji," jelas Novisa. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seseorang yang awalnya hanya dianggap sebagai gadis kampung kini hidup serba mewah dan mampu membeli berbagai barang impiannya.
Baca SelengkapnyaDari pengakuannya, gadis ini berhasil membangun bisnis dengan modal uang Rp300 ribu saja.
Baca SelengkapnyaBerkat riset dan inovasi, Dinova Store masih terus bertahan hingga saat ini. Bahkan, Sri masih mampu menyediakan lapangan pekerjaan bagi anak muda.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan seorang perempuan yang memutuskan untuk resign dari kantor dan merintis usaha dari nol di kampung halaman.
Baca SelengkapnyaBerawal dari modal yang sangat kecil, kini ia memperoleh omzet hingga jutaan rupiah per minggunya.
Baca SelengkapnyaSang pemilik sempat menghadapi tantangan sampai akhirnya mampu raup omzet Rp2 juta dalam sehari.
Baca SelengkapnyaDalam sehari, ia bisa menjual hingga 1.200 risoles kepada konsumen melalui WhatApps.
Baca SelengkapnyaPencapaian tertingginya saat ini adalah menjadi supplier salah satu minimarket, total sudah 21 cabang minimarket.
Baca SelengkapnyaVia mampu menjual 1.000-2.000 pcs per bulan bahkan meningkat hingga 2—3 kali lipat menjelang Hari Raya Idul Fitri.
Baca SelengkapnyaSempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.
Baca SelengkapnyaMenariknya, dia mendapat omzet jutaan rupiah hanya dalam waktu tiga jam.
Baca SelengkapnyaTerkadang ada hal baik yang terjadi usai keinginan kita tak terpenuhi.
Baca Selengkapnya