Unsur Intrinsik Novel Laskar Pelangi, Berikut Penjelasan Lengkapnya
Merdeka.com - Unsur intrinsik novel Laskar Pelangi bisa jadi bahan pembelajaran sastra. Novel merupakan salah satu karya sastra yang banyak disukai masyarakat. Seiring perkembangan zaman ide cerita yang diangkat dalam sebuah novel jadi semakin beragam. Tak hanya terkait kehidupan asmara tetapi juga isu sosial, agama hingga politik dan budaya.
Salah satu novel yang cukup populer di tengah masyarakat Indonesia adalah novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata yang diterbitkan oleh Bentang Pustaka. Saking populernya novel Laskar Pelangi dibuat sebuah film. Oleh karena itu, menarik untuk mengetahui unsur intrinsik novel Laskar Pelangi.
Novel Laskar Pelangimenceritakan tentang kehidupan 10 anak di Desa Gantung, Kabupaten Gantung, Belitung Timur. Mereka berasal dari keluarga miskin yang menempuh pendidikan di suatu sekolah yang penuh dengan keterbatasan. Namun, keterbatasan tersebut tak lantas membuat anak-anak menyerah dengan impiannya.
-
Siapa penulis novel Laskar Pelangi? Cerita Laskar Pelangi Andrea Hirata lahir di Belitung merupakan seorang penulis novel Laskar Pelangi.
-
Kenapa Laskar Pelangi ditulis? Novel ini terinspirasi dari kisah nyata penulis yang juga berasal dari Belitung.
-
Kenapa Laskar Pelangi berpengaruh? Kisah anak-anak dalam ‘Laskar Pelangi’ menghadirkan pandangan yang berbeda tentang masa kecil. Meskipun diwarnai oleh keceriaan dan tawa di sekolah, kisah ini juga menggambarkan realitas kehidupan yang keras.
-
Apa tema utama Laskar Pelangi? Novel Laskar Pelangi mengangkat tema perjuangan dan semangat para siswa. Keterbatasan bukan halangan untuk tetap semangat bersekolah dan mengejar cita-cita.
-
Dimana cerita Laskar Pelangi terjadi? Novel Laskar Pelangimenceritakan tentang kehidupan 10 anak di Desa Gantung, Kabupaten Gantung, Belitung Timur.
Lebih jauh berikut ini informasi mengenai unsur intrinsik novel Laskar Pelangi, lengkap dengan penjelasannya telah dirangkum merdeka.com melalui digilib.uinsby.ac.id pada Rabu, (08/03/2022).
1. Tema
Unsur intrinsik novel Laskar Pelangi yang pertama adalah mengenai tema. Novel ini menceritakan perjuangan dan semangat para siswa. Keterbatasan bukan halangan untuk tetap semangat bersekolah dan mengejar cita-cita.
2. PenokohanUnsur intrinsik novel Laskar Pelangi berikutnya adalah penokohan. Pada novel ini terdapat 10 tokoh utama yakni Ikal, Lintang, Sahara, Mahar, Akiong, Syahdan, Kucai, Borek, Trapani, dan Harun. Adapun penjabaran watak dan karakternya adalah sebagai berikut:
Plot atau Alur Cerita
Unsur intrinsik novel Laskar Pelangi lainnya adalah plot atau alur cerita. Dalam novel ini alur yang digunakan adalah jenis alur maju. Hal ini dibuktikan dengan penulisan cerita yang menceritakan kisah awal semenjak ikal dan kawan-kawannya bersekolah sampai mereka semua beranjak dewasa.
Meski begitu, banyak cerita yang masih menjadi misteri, dan misteri tersebut berada pada novel sekuel tetralogi Laskar Pelangi lainnya.
LatarLatar tempat sebagai unsur intrinsik novel Laskar pelangi ini di antaranya adalah sebagai berikut:
Selanjutnya suasana yang terjadi dalam cerita novel Laskar Pelangi di antaranya yakni menyenangkan, menegangkan, dan juga mengharukan.
Sudut Pandang
Penggunaan sudut pandang sebagai salah satu unsur intrinsik novel Laskar Pelangi yang pertama, yakni tokoh aku (Ikal) yang menjadi pelaku utama.
Gaya Bahasa
Sementara itu unsur intrinsik novel Laskar Pelangi dari gaya bahasa yang digunakan penulis adalah gaya bahasa Indonesia yang terpengaruh dengan aksen budaya bahasa Melayu. Selain itu, juga penulis menggunakan beberapa istilah asing di dalam penulisannya.
Amanat
Adapun unsur intrinsik novel Laskar Pelangi juga meliputi amanat yang dapat Amanat yang dapat dipetik dari isi cerita novel “Laskar Pelangi” di antaranya yakni :
Kesimpulan
Novel populer yang diangkat menjadi sebuah film ini tak sekedar hiburan semata, tetapi alur cerita yang dimiliki juga sarat akan makna kehidupan yang penuh perjuangan. Meski hidup di tengah keterbatasan namun ternyata masing ada anak-anak yang sangat bersemangat memperjuangkan haknya untuk belajar di sekolah.
Perbedaan Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik dalam Novel
Unsur intrinsik dan ekstrinsik adalah dua komponen penting dalam sebuah novel. Keduanya memberikan perbedaan yang signifikan dalam memahami dan menganalisis sebuah karya sastra. Untuk lebih memahami perbedaan di antara keduanya, mari kita lihat definisi dan karakteristik dari masing-masing unsur.
- Unsur Intrinsik dalam Novel:
Unsur intrinsik adalah elemen-elemen yang terdapat di dalam cerita itu sendiri. Unsur ini tidak terlihat secara fisik dan hanya ada dalam karya sastra tersebut. Fokus utama unsur intrinsik adalah pada isi, pesan, dan struktur cerita.
a. Plot: Merupakan rangkaian peristiwa cerita yang mengikuti pola tertentu, seperti eksposisi, konflik, klimaks, dan resolusi.
b. Tema: Merupakan ide atau pesan yang ingin disampaikan oleh penulis melalui cerita. Tema yang baik memberikan pemahaman mendalam tentang topik yang dibahas.
c. Karakter: Merupakan orang-orang yang ada di dalam cerita, baik protagonis (tokoh utama) maupun antagonis (tokoh penentang). Karakter yang kuat memiliki perkembangan yang signifikan sepanjang cerita.
d. Setting: Merupakan latar waktu dan tempat di mana cerita berlangsung. Setting yang baik dapat membantu membentuk mood dan atmosfer dalam cerita.
e. Gaya bahasa: Merupakan pilihan kata-kata dan gaya penulisan yang digunakan oleh penulis. Gaya bahasa yang unik dan kreatif dapat meningkatkan daya tarik cerita.
2. Unsur Ekstrinsik dalam Novel:
Unsur ekstrinsik adalah elemen sastra yang ada di luar kisah itu sendiri, seperti informasi tentang penulis, sejarah cerita, konteks sosial, dan pengaruh sastra lainnya.
a. Kehidupan penulis: Informasi tentang penulis, seperti latar belakang, pengalaman hidup, dan pandangan dunia, dapat membantu memahami niat dan tujuan penulis dalam menciptakan cerita.
b. Konteks Sejarah: Memahami latar belakang sejarah atau era di mana cerita berlangsung dapat memberikan wawasan mendalam tentang tema, setting, dan karakter dalam novel.
c. Analisis Kritis: Pendekatan sastra yang menggunakan teori dan metode analisis untuk mempelajari konteks, struktur, tema, dan makna dalam sebuah novel.
d. Pengaruh Sastra Lainnya: Karya sastra sebelumnya atau sejawat yang mempengaruhi penulis dalam menciptakan cerita. Pengaruh sastra lain dapat muncul dalam tema, gaya penulisan, atau elemen cerita lainnya.
Perbedaan antara unsur intrinsik dan ekstrinsik adalah bahwa unsur intrinsik terkait langsung dengan elemen-elemen dalam cerita dan hanya dapat ditemukan dalam karya sastra itu sendiri, sedangkan unsur ekstrinsik memberikan wawasan dan pemahaman lebih tentang konteks di luar cerita, seperti penulis dan pengaruh sastra lainnya.
Keduanya saling melengkapi dalam memahami sebuah novel secara holistik. Untuk mengapresiasi sebuah karya sastra dengan lebih baik, penting bagi pembaca untuk memperhatikan baik unsur intrinsik (mdk/nof)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Novel Laskar Pelangi menjadi bahan ajar ilmu sastra Indonesia akibat kekayaan dalam cerita dan penokohannya.
Baca SelengkapnyaLaskar Pelangi adalah salah satu karya sastra Indonesia yang populer. Ditulis oleh Andrea Hirata, novel ini mengisahkan kehidupan 10 anak yang inspiratif.
Baca SelengkapnyaBerkunjung ke Museum Andrea Hirata, mencari inspirasi sambil menilik sejarah karya novel Laskar Pelangi.
Baca SelengkapnyaBerikut unsur intrinsik drama lengkap beserta penjelasannya agar bisa menciptakan karya seni spektakuler.
Baca SelengkapnyaUnsur ekstrinsik dari sebuah novel mengacu pada elemen-elemen yang ada di luar konten tekstual cerita itu sendiri.
Baca SelengkapnyaNovel sejarah merupakan karya sastra yang mengangkat kisah, peristiwa, atau kejadian di masa lalu.
Baca SelengkapnyaMenyajikan hiburan sesuai selera dan kebutuhan emosional, 10 novel terbaik Indonesia ini direkomendasikan untuk dinikmati.
Baca SelengkapnyaSalah satu tokoh dalam video klip "Gala Bunga Matahari" adalah Landung Simatupang. Ia merupakan seorang pemeran, sutradara, dan sastrawan senior
Baca SelengkapnyaMedia dakwah berupa lagu pun dipilih Sunan Kalijaga agar mudah diterima oleh masyarakat. Masyarakat Indonesia sudah terbiasa dengan adanya lagu dolanan.
Baca SelengkapnyaMulai dari dari To Liong To, The Return of the Condor Heroes sampai Pendekar Harum.
Baca SelengkapnyaMulai dari Ronggeng Dukuh Paruk yang menceritakan kemelut politik 1965 hingga Rasina yang berlatar zaman kolonial Belanda.
Baca Selengkapnya