Unsur Intrinsik Drama Lengkap Beserta Penjelasannya, Ciptakan Karya Sastra Spektakuler
Berikut unsur intrinsik drama lengkap beserta penjelasannya agar bisa menciptakan karya seni spektakuler.
Berikut unsur intrinsik drama lengkap beserta penjelasannya agar bisa menciptakan karya seni spektakuler.
Unsur Intrinsik Drama Lengkap Beserta Penjelasannya, Ciptakan Karya Sastra Spektakuler
Unsur intrinsik drama adalah unsur penting dalam sebuah karya.
Dapat diartikan jika unsur intrinsik drama merupakan bahan penyusun karya yang bersumber dari karya itu sendiri.
Apabila salah satu unsurnya tidak terdapat dalam karya, maka itu tidak bisa disebut sebagai karya sastra.
Sedangkan, drama sendiri memiliki arti jenis karya sastra yang menggambarkan kehidupan manusia dengan gerak.
Posisi drama sebenarnya setara dengan novel, cerpen maupun puisi. Hanya saja, ketika drama telah dipentaskan maka drama tersebut sudah menjadi bagian dari seni pertunjukan (performing arts).
-
Teks drama adalah apa? Pengertian teks drama adalah suatu teks cerita yang dipentaskan di panggung yang menceritakan kehidupan melalui adegan para tokoh pemerannya.
-
Mengapa teks drama penting? Dengan pemahaman ini, maka Anda bisa membuat sebuah cerita dengan kaidah penulisan yang baik dan lengkap.
-
Bagaimana teks drama disusun? Dalam hal ini, penulis skenario atau penulis naskah drama akan menyusun rangkaian alur cerita lengkap dengan dialog-dialog yang diucapkan pemain dan adegan-adegan yang diperankan.
-
Manfaat apa yang drama berikan untuk kecerdasan emosional? Menonton drama lebih dari sekadar hiburan; ia juga berfungsi sebagai alat yang efektif untuk mengembangkan kecerdasan emosional.
-
Apa saja unsur-unsur yang ada dalam Kerangka Cerpen? Dalam konteks ini, kerangka cerita mencakup unsur-unsur seperti pengenalan tokoh, alur cerita, konflik, klimaks, dan resolusi.
-
Kenapa naskah drama lucu penting? Naskah drama lucu juga bisa membuat aktor memahami jalan cerita dan tujuan mengapa drama ini harus dipentaskan.
Lantas bagaimana unsur intrinsik drama lengkap beserta penjelasannya agar bisa menciptakan karya seni spektakuler?
Melansir dari berbagai sumber, Senin (11/9), simak ulasan informasinya berikut ini.
Unsur Intrinsik Drama
Kata 'Drama' sebenarnya berasal dari bahasa Yunani yang berarti 'draomai'. Kata tersebut memiliki arti beraksi, bertindak, berbuat atau berlaku.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), drama merupakan komposisi syair atau prosa yang diharapkan dapat menggambarkan kehidupan atau watak melalui tingkah laku atau dialog yang dipentaskan di atas panggung.
Sama seperti karya sastra pada umumnya, drama juga memiliki unsur intrinsik. Dengan adanya unsur tersebut, penampilan drama akan lebih bisa dinikmati oleh penonton.
Apa saja unsur intrinsik dalam drama?
1. Tema
Tema adalah salah satu unsur paling penting dalam pementasan drama.
Tanpa adanya tema, pementasan drama tidak akan menarik, sebab tokoh akan kesulitan memerankan watak atau karakter yang diperankan.
Bisa dibilang, tema adalah pikiran pokok yang menjadi dasar dari sebuah pementasan drama.
Tema akan membantu penonton dalam menangkap atau memahami sajian pementasan tersebut.
2. Judul
Selain tema, judul juga merupakan komponen utama yang harus ada dalam sebuah pementasan drama. Melalui judul, penonton akan sedikit tahu tentang jalan cerita yang akan ditampilkan.
Judul dapat menunjukkan siapa tokoh utama dalam drama tersebut, alur cerita, dan sebagainya. Judul juga dapat menarik minat penonton untuk menyaksikan drama yang ditampilkan.
3. Alur atau Plot
Alur cerita merupakan komponen ketiga yang mendukung sebuah pementasan drama. Plot atau Alur disebut juga sebagai jalan cerita yang disusun sedemikian rupa dari tahapan-tahapan peristiwa sehingga membentuk rangkaian cerita.
merdeka.com
Tahapan-tahapan dalam alur meliputi:
a. Tahapan awal
Tahap ini merupakan tahapan pengenalan tokoh- tokoh cerita serta perwatakan, latar dan lain sebaginya.
b. Pemunculan konflik
Tahap selanjutnya penonton diajak pada pengenalan konflik. Konflik-konflik ini tentunya melibatkan semua pemain (tokoh). Dalam tahap ini pula penonton akan mengenal alur dari cerita yang dibuat.
c. Komplikasi
Komplikasi merupakan tahap peningkatan konflik. Pada tahap ini, beberapa konflik pendukung akan terjadi untuk menguatkan konflik utama pada alur cerita.
d. Klimaks
Klimaks merupakan tahapan puncak dari konflik yang ada. Tahapan ini merupakan tahap puncak dari ketegangan yang terjadi mulai dari awal cerita.
e. Resolusi
Resolusi merupakan tahap yang menujukan jalan keluar dari setiap konflik yang ada. Teka teki pada setiap konflik yang terjadi pada awal-awal cerita akan terungkap pada tahap ini.
f. Akhir
Pada tahap ini adalah bagian akhir dari cerita. Dalam tahap ini semua konfiks telah terpecahkan dan merupakan akhir dari cerita.
5. Latar atau Setting
Latar atau setting merupakan keterangan tempat, ruang, dan waktu dalam naskah drama. Tempat, ruang, waktu bisa disebut sebagai 3 dimensi setting dalam drama. Setting tempat adalah tempat terjadinya cerita di dalam sebuah drama.
Setting tempat tidak dapat berdiri sendiri, dan berhubungan dengan latar ruang serta waktu. Adapun setting waktu merupakan waktu atau zaman atau periode terjadinya cerita. Sementara latar ruang merujuk kepada suasana pendukung cerita dalam drama.
6. Dialog
Dialog juga menjadi salah satu unsur intrinsik dalam drama.
Dialog bisa terdiri satu tokoh dengan tokoh yang lain, bisa juga berupa dialog sendiri atau disebut sebagai monolog.
Bahasa yang digunakan dalam dialog juga komunikatif, serta mewakili karakter tokoh, baik itu watak secara psikologis atau fisiologis.
Adanya dialog memberi penjelasan terkait jalannya cerita, biasanya juga disertai gaya atau mimik wajah.
7. Konflik
Konflik adalah pertentangan atau masalah yang terjadi pada suatu drama. Adanya konflik menjadi inti permasalahan yang ada dalam drama.
Konflik sebuah drama akan menambah ketertarikan para penonton. Bahkan sebaiknya mampu mengajak penonton seolah-olah larut dalamn merasakan pertikaian yang terjadi antar tokoh.
8. Bahasa
Bahasa merupakan kata-kata yang digunakan dalam percakapan cerita drama. Bahasa yang digunakan dalam sebuah drama memiliki kekhasan yang mengacu pada budaya, kehidupan sehari-hari, sosial budaya, serta pendidikan. Bahasa digunakan untuk menghidupkan cerita, agar cerita lebih komunikatif.
9. Perwatakan
Maksud dari perwatakan atau penokohan adalah penggambaran sifat batin seorang tokoh yang disajikan di dalam suatu cerita. Perwatakan tokoh dalam drama tergambar melalui dialog, ekspresi, atau tingkah laku pemerannya.
Watak para tokoh dalam drama, setidaknya bisa digambarkan dalam 3 dimensi, yakni kondisi fisik, keadaan psikis dan posisi secara sosiologis. Kondisi fisik terlihat dari jenis kelamin, ciri-ciri badan dan sejenisnya.
Kemudian, dari aspek psikis, bisa terlihat pada emosi, ambisi dan lainnya. Secara sosiologis, kondisi tokoh bisa dilihat dari posisi di masyarakat, jabatan, kekayaan, ideologi dan semacamnya.
10. Sudut Pandang
Sudut pandang merupakan cara yang dipergunakan pengarang sebagai sarana untuk menyajikan tokoh, tindakan, latar, dan berbagai peristiwa yang membentuk cerita.
Sudut pandang adalah posisi dari mana pengarang bercerita apakah dia bertindak langsung dalam bercerita atau sebagai pengobservasi yang berdiri di luar cerita.
Sudut pandang bisa berupa: orang pertama (aku); orang ketiga (pencerita yang serba tahu); dan lain sebagainya.
11. Amanat
Unsur intrinsik drama yang terakhir adalah amanat atau pesan pengarang terhadap pembaca atau penonton drama.
Amanat ini lazimnya berupa pesan ide, ideologi, atau nilai-nilai luhur yang dapat diikuti atau menjadi teladan dari drama tersebut.
Amanat drama atau pesan disampaikan melalui peran para tokoh dalam cerita drama.