Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengenal Cacarekan, Tradisi Nazar Warga Sumedang untuk Motivasi Diri

Mengenal Cacarekan, Tradisi Nazar Warga Sumedang untuk Motivasi Diri Masyarakat adat Sunda. ©2022 YouTube Cianjurkab TV/Merdeka.com

Merdeka.com - Warga di Desa Sukakersa, Kecamatan Jatigede, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat memiliki tradisi lisan unik. Di sana masih terus lestari petuah leluhur untuk memotivasi diri bernama Cacarekan.

Secara bahasa, tradisi ini mirip nazar atau menjalankan sesuatu ketika keinginannya tercapai. Di sisi lain, Cacarekan juga menjadi motivasi dari bagi yang menjalankannya karena bisa memicu semangat hingga terlaksana sesuai keinginan.

Dalam budaya, Cacarekan ini terkadang bisa melibatkan orang lain yang mengetahui atau terlibat dengan janji yang diucapkan. Sampai saat ini, masyarakat Sukakersa masih menjaga tradisi lisan Cacarekan dan tidak sembarangan menjalankan.

Orang lain juga bertanya?

Mereka meyakini, tradisi ini membawa dampak bagi yang melaksanakannya.

Contoh Kearifan Lokal Cacarekan

kampung adat miduana cianjur

Masyarakat adat Sunda ©2022 YouTube Cianjurkab TV/Merdeka.com

Dikutip dari laman kebudayaan kemdikbud.go.id, Kamis (16/3), salah satu contoh Cacarekan adalah ‘upami pun bojo ngandeg, engke bade meuncit domba saatos orokna lahir ‘.

Jika diartikan: saat istriku hamil, nanti akan menyembelih kambing saat bayinya lahir. Cacarekan ini kemudian diucapkan oleh seseorang yang sudah lama tidak dikaruniai anak dan ingin memiliki bayi.

Tidak ada peraturan pasti dari Cacarekan, karena janji tersebut bisa diucapkan baik secara langsung maupun di dalam hati, dengan niat tulus dan yakin.

Melakukan Cacarekan saat Memiliki Keinginan

Walau tidak ada ketentuan pasti, namun bagi masyarakat setempat, Cacarekan selalu memiliki unsur atau pola yang selalu sama yakni:

“ Lamun…,engke bakal…” atau dalam bahasa Indonesia “Jika saya…, maka nanti akan….”.

Selain itu, pola penyebutannya juga bisa dibalik seperti berikut: “Engke bakal…lamun…” atau “Nanti saya akan…jika…”

Seseorang akan melakukan Cacarekan ketika dirinya memiliki keinginan atau harapan yang memiliki pengaruh besar di kehidupannya.

Penyebab Munculnya Cacarekan

Cacarekan sendiri muncul akan adanya keresahan dari masyarakat di sana. Warga yang melakukan Cacarekan menginginkan sebuah hasil yang maksimal sehingga sadar untuk diusahakan yang dibarengi dengan nazar tadi sebagai bentuk motivasi.

Beberapa kondisi yang menjadi penyebab munculnya Cacarekan di antaranya ketika terdapat anggota keluarga yang sakit selama bertahun-tahun, masalah keluarga yang rumit,  istri belum dikaruniai anak,  laki-laki ingin memiliki pekerjaan yang sukses atau ketika petani mengalami musibah gagal panen.

Dalam Cacarekan masyarakat seolah diajarkan untuk tetap tenang, berusaha keras, tetap berdoa dan bersyukur akan hasil yang diberikan. (mdk/nrd)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Melihat Nuansa Sunda Kuno di Kasepuhan Cisungsang Lebak, Konon Warisan Raja Pajajaran
Melihat Nuansa Sunda Kuno di Kasepuhan Cisungsang Lebak, Konon Warisan Raja Pajajaran

Kabarnya, tanah di Kampung Cisungsang merupakan titipan dari Raja Sunda yang bersahaja bernama Pangeran Walasungsang.

Baca Selengkapnya
Dalamnya Makna Tradisi Hajat Uar, Cara Orang Sumedang Memahami Alam Pasca Bencana
Dalamnya Makna Tradisi Hajat Uar, Cara Orang Sumedang Memahami Alam Pasca Bencana

Ini merupakan bentuk ikhtiar warga Sumedang setelah terjadi bencana gempa beberapa waktu lalu.

Baca Selengkapnya
Tradisi Nyeraye, Simbol Gotong Royong Masyarakat Aceh
Tradisi Nyeraye, Simbol Gotong Royong Masyarakat Aceh

Mengenal Tradisi Nyeraye, bentuk rasa kerjasama dan gotong royong yang tumbuh di lapisan masyarakat Aceh khususnya di Kabupaten Tamiang.

Baca Selengkapnya
Orang Sakti, Suku Dayak Losarang Ini Mengaku Tak Pernah Pakai Baju dan Mandi 'Kalau Pakai Baju Suka Sakit'
Orang Sakti, Suku Dayak Losarang Ini Mengaku Tak Pernah Pakai Baju dan Mandi 'Kalau Pakai Baju Suka Sakit'

Seorang pria suku Dayak mengaku tidak mandi selama 3 tahun dan tidak pakai baju selama 10 tahun.

Baca Selengkapnya
Mengenal Upacara Bekarang Iwak, Tradisi Menjaga Ekosistem Lingkungan ala Masyarakat Sumatra Selatan
Mengenal Upacara Bekarang Iwak, Tradisi Menjaga Ekosistem Lingkungan ala Masyarakat Sumatra Selatan

Tradisi masyarakat Sumatra Selatan ini tak hanya menjadi kearifan lokal, melainkan juga bermanfaat untuk menjaga ekosistem alam.

Baca Selengkapnya
Mengenal Upacara Adat Suran Mbah Demang, Bentuk Pelestarian Nilai-Nilai Leluhur Masa Lalu
Mengenal Upacara Adat Suran Mbah Demang, Bentuk Pelestarian Nilai-Nilai Leluhur Masa Lalu

Tradisi Suran Mbah Demang dilaksanakan setiap tanggal 7 Sura penanggalan Jawa

Baca Selengkapnya
Mengenal Tradisi Adang yang Sakral, Ritual Memasak Warga Serang Sambut Hari Besar Keagamaan
Mengenal Tradisi Adang yang Sakral, Ritual Memasak Warga Serang Sambut Hari Besar Keagamaan

Kabupaten Serang memiliki kearifan lokal yang hampir punah bernama Adang.

Baca Selengkapnya
Kisah Tari Cikeruhan yang Mampu “Hipnotis” Belanda, Jadi Media Pergaulan di Sumedang Tempo Dulu
Kisah Tari Cikeruhan yang Mampu “Hipnotis” Belanda, Jadi Media Pergaulan di Sumedang Tempo Dulu

Karena daya tariknya yang kuat, kalangan Belanda di sana bahkan sampai “terhipnotis”.

Baca Selengkapnya
Melihat Tradisi Nyadran, Perayaan Syukur Masyarakat Suku Tengger di Lumajang
Melihat Tradisi Nyadran, Perayaan Syukur Masyarakat Suku Tengger di Lumajang

Tradisi ini digelar setiap perayaan Hari Raya Karo yang jatuh pada tanggal 15 bulan Karo dalam kalender Saka.

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Desa Sade di Pulau Lombok, Rumah Bagi Masyarakat Suku Sasak yang Setia Pertahankan Budaya Leluhur
Mengunjungi Desa Sade di Pulau Lombok, Rumah Bagi Masyarakat Suku Sasak yang Setia Pertahankan Budaya Leluhur

Di desa itu, mereka menjaga tradisi dan kearifan lokal yang telah mereka miliki selama berabad-abad.

Baca Selengkapnya
FOTO: Mengintip Tradisi Ngarumat Pusaka Saat Peringatan Maulid Nabi Muhammad
FOTO: Mengintip Tradisi Ngarumat Pusaka Saat Peringatan Maulid Nabi Muhammad

Tradisi turun-temurun ini juga menjadi ajang silaturahmi bagi warga Batukarut dan Lebakwangi yang berada di luar kota.

Baca Selengkapnya
Serunya Nyawalan Kampung Khas Lebaran di Ciamis, Hadirkan Kuda Lumping sampai Reog Sunda
Serunya Nyawalan Kampung Khas Lebaran di Ciamis, Hadirkan Kuda Lumping sampai Reog Sunda

Nyawalan jadi ajang silaturahmi sekaligus melestarikan tradisi nenek moyang di Ciamis.

Baca Selengkapnya