Ahok kesal anggaran GOR dapat Rp 10 miliar, pungli jalan terus
Merdeka.com - Indonesia Corruption Watch (ICW) menemukan pungutan liar yang dilakukan PNS terhadap pemakaian Gedung Olahraga (GOR) di Ciracas, Jakarta Timur. Penggunaan kegiatan fasilitas GOR Ciracas secara rutin seharusnya dibayar resmi Rp 200 ribu, namun ditagih sebesar Rp 500-600 ribu.
Menanggapi itu, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku menemukan penyimpangan pungutan GOR di Ciracas. Padahal dalam anggaran GOR mencapai Rp 10 miliar per tahun.
"Saya juga sudah bilang kalau ini enggak beres. Masa satu GOR sampai Rp 10 miliar setahun. Kamu kebayang enggak? Buat sudin kesehatan saja yang enggak perlu kita potong Rp 5-6 miliar setahun. Tapi memang lebih gila lagi Pariwisata dan Kebudayaan kan," kata pria disapa Ahok di Balai Kota, Jakarta, Rabu (25/11).
-
Kenapa uang palsu di Garut diedarkan? Polisi menangkap dua pelaku atas dugaan membuat dan mengedarkan uang palsu,“ katanya, dikutip dari ANTARA, Senin (14/8).
-
Mengapa sampah galon dihargai Rp2.000? Limbah galon tersebut didapat dari bekas penggunaan rumah tangga yang kemudian dikumpulkan warga ke BSB dan dihargai Rp2.000 per buah sebagai bentuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan peduli sampah.
-
Apa saja contoh penipuan kos-kosan? Contohnya yang penipuan dengan meminta pembayaran melalui transfer bank tanpa konfirmasi atau jaminan yang jelas.
-
Apa yang membuat Ahok heran tentang koruptor? Dia menyoroti hukum dan sanksi para koruptor. Saking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya. Beberapa di antaranya bahkan tak segan pamer kekayaan.
-
Siapa yang edarkan uang palsu di Garut? Petugas kepolisian dari Polsek Leles menangkap ibu dan anak yang diduga mengedarkan uang palsu di wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat.
-
Kenapa penipu mewarnai uang 2 ribu? Sang penipu bahkan mewarnai uang 2 ribu tersebut dengan warna hijau berharap sama dengan uang 20 ribu.
Kendati demikian, Ahok bakal memanggil pengurus GOR dan Kadis DKI Olahraga dan Kepemudaan Firmansyah untuk menjelaskan pungli tersebut. Dia juga mengaku heran terhadap pemakaian GOR yang dikenakan biaya sewa Rp 10 miliar per malam untuk acara hajatan.
"Kita akan panggil, kita lagi tes juga Minggu ini, mungkin Jumat banyak penggantian. Ada eselon 2, ada eselon 3," kata dia.
Lanjut dia, dirinya akan menawarkan pada pihak swasta untuk mengelola GOR di Jakarta. Sebab, dia mengaku kesal terhadap pengajuan anggaran sebesar Rp 10 miliar per tahun untuk pengelolaan GOR.
"Lebih baik kalian bangun hotel saja, tapi fungsi GOR tetap kalian yang bayar. Daripada saya keluar satu GOR Rp 10 miliar? Mendingan bangun hotel, dapat pajak. Nah sekarang pengusaha, kalau bangun hotel itu harus minimal kontraknya 30 tahun. Saya sebagai gubernur enggak boleh memberikan pinjaman di atas 30 tahun. Jadi mesti minta ke DPRD. Saya sudah ngomong sama Pak Pras juga," ujar dia.
"Fungsi GOR kan dulu Pak Ali Sadikin minta yang mengelola remaja. Sekarang kan fungsi GOR sudah kita pindahin ke RPTRA sebetulnya. Jadi GOR ini seharusnya diprofesionalkan oleh cabang olahraga tertentu tapi ada kasih beberapa hari atau jam anak-anak untuk masuk yang berprestasi dari RPTRA," tutupnya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Ahok, penertiban jukir liar di Jakarta sulit dilakukan karena adanya pihak lain yang terlibat.
Baca SelengkapnyaViral parkir liar di sekitar Taman Lapangan Banteng.
Baca SelengkapnyaUang tersebut diberikan kepadanya untuk menutup mulut saat menemukan tahanan yang membawa telepon genggam ke dalam rutan.
Baca SelengkapnyaBasuki Tjahaja Purnama (Ahok) bocorkan gajinya selama bekerja sebagai Komisaris Utama Pertamina. Berapa angkanya?
Baca SelengkapnyaSipir Rutan KPK terima setoran dari tahanan disebut 'Lurah'
Baca SelengkapnyaTessa enggan membeberkan lebih rinci materi pemeriksan Gus Muhdlor.
Baca SelengkapnyaTersangka diduga korupsi dana hibah yang mestinya untuk lembaganya sepanjang 2019-2021.
Baca Selengkapnya