Ahok sebut bekas pengelola bawa alat berat bikin sampah menumpuk
Merdeka.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah memutus kontrak kerja sama dengan pengelola Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, PT Godang Tua Jaya dan Navigat Organic Energy Indonesia (NOEI). Penghentian itu sempat berakibat penumpukan sampah yang klimaksnya terjadi pada Kamis (21/7) kemarin.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku, penumpukan itu terjadi karena pengelola langsung menarik keluar alat berat begitu kontrak diputus. Kejadian itu membuat Dinas Kebersihan ragu untuk memasukkan alat-alat berat milik mereka.
"Ya itu karena itu tadi, ada masalah mereka langsung tarik luar sebelum barang (pemberat Pemprov) masuk. Dinas kebersihan berpikir kalau masukin barang dulu, belum putus (kerja sama) enggak bener, gitu loh," kata Ahok di Balai Kota, Jumat (22/7).
-
Kenapa sampah di Kota Jogja dibiarkan menumpuk? Viral Tumpukan Sampah Sepanjang 50 Meter di Kota Baru Jogja, Begini Kondisinya Sekarang Penanganan sampah yang lambat dari pihak terkait mendapat kritikan dari warganet.
-
Apa dampak dari banyaknya sampah? Kini, seiring dengan melonjaknya suhu udara di musim panas, ada peringatan baru dari badan-badan bantuan tentang bahaya kesehatan yang ditimbulkan oleh banyaknya sampah.
-
Dimana sampah menumpuk? Dalam salah satu unggahan Instagram @merapi_uncover, terdapat unggahan yang menampilkan tumpukan sampah di tepi Jl. KH. Ahmad Dahlan, Ngampilan, Kota Yogyakarta.
-
Apa saja sampah yang sulit dikelola? Belum lagi, pengelolaan di depo juga masih tercampur sebelum diangkut oleh truk sampah.Saat ada warga yang hendak membuang sampah organik justru ditolak, lantaran terlalu basah. Ini karena ada depo-depo yang ada sempat menerapkan sistem RDF (Refuse Derived Fuel), yakni sampah yang dikeringkan.
-
Dimana lokasi sampah menumpuk? Berdasarkan data di situs resmi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Yogyakarta, per bulan Juni lalu total sampah yang diproduksi warga bisa sekitar 5.000 ton yang tersebar di beberapa titik di Kota Yogyakarta. Itulah mengapa, beberapa depo seperti Mandala Krida sempat penuh hingga mengganggu warga sekitar.
-
Bagaimana cara mengatasi masalah sampah di Bantargebang? Demi menghindari longsor, maka dilakukan teknik terasering. "Jadi langkah itu yang kita terapkan sembari menunggu dibangunnya ITF di Jakarta.," kata Kepala Satuan Pelaksana TPST Bantargebang UPST DKI Jakarta, Handoko Raitno Solusi Lain Tahun ini, pabrik pengolah sampah atau refuse-derived fuel (RDF) plant akan dibangun di Bantargebang.
Atas keputusan tersebut, sempat ada pihak yang akan menggunakan pengacara, sehingga Ahok mengambil keputusan bahwa tak apa sehari saja sampah menumpuk.
"Ya sudahlah itu kan mau pakai pengacara-pengacara nih, ya sudah ambil alih beda sehari numpuk, ya sudah dirapihin. Dulu waktu kita ambil alih untuk pengolahan sampah di sungai, airnya tahun 2012, akibatnya apa? Semua sungai penuh sampah. Semua koran menulis, membuat foto bisa jalan di atas sungai, pasti ada risiko, karena kan enggak koperatif sama kita. Ya enggak apa-apa," jelasnya.
"Dulu Menteng saja sampah nya enggak bisa nyangkut, marah-marah orang sama saya, sungai semua kotor, ya enggak apa-apa," tutupnya.
Ahok mengaku aneh, begitu Bantargebang diambil alih Pemptov DKI tapi belum bisa memberikan peran optimal. Sejauh ini, Dinas terkait belum memberikan laporan kekurangan untuk mendukung pengelolaan sampah.
"Kamu tanya sama kepala dinas deh teknisnya, saya juga enggak tahu ada laporannya enggak optimal kenapa. Karena kalau kurang alat ya tinggal beli, enggak ada alasan sebetulnya kurang optimal, kecuali sudah penuh, itu ceritanya lain," tutupnya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Puluhan truk sampah terpaksa antre untuk memasuki TPA Cipayung, Depok. Para sopir harus menunggu berjam-jam sebelum bisa membuang sampah yang diangkutnya.
Baca SelengkapnyaViral petugas kebersihan sengaja buang sampah ke sungai sampai bikin pro kontra warganet. Simak ulasannya.
Baca SelengkapnyaAhok mengungkapkan penyelesaian masalah di Jakarta kerap pelik
Baca SelengkapnyaLokasi tumpukan sampah tersebut milik Kementerian PUPR yang dikelola oleh PT Jasa Marga.
Baca SelengkapnyaHeru menyebut, selama dua bulan juga Agustang tidak akan memperoleh tunjangan kinerja daerah (TKD) sebagai pegawai Dishub DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaDaerah aliran sungai (DAS) Citarum Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, kini menjadi lautan sampah.
Baca SelengkapnyaDaratan sampah terbentuk di kawasan Hutan Mangrove Muara Angke, Jakarta. Potret memprihatinkan ini sebelumnya viral di media sosial. Simak potret lengkapnya!
Baca SelengkapnyaAntrean ini sudah berlangsung lebih dari dua bulan akibat TPA Cipayung kelebihan kapasitas dan belum ada lokasi pembuangan sampah baru.
Baca SelengkapnyaBeredar di media sosial penumpang mobil Dishub membuang sampah sembarangan di Jalan Raya Puncak, Bogor, Jawa Barat ke Jakarta
Baca SelengkapnyaSudah lebih dari satu tahun, sampah di TPA Cipayung yang overload longsor dan menimbun sebagian badan Kali Pesanggrahan.
Baca SelengkapnyaPenanganan sampah yang lambat dari pihak terkait mendapat kritikan dari warganet
Baca SelengkapnyaSyafrin menyebut, laporan dari masyarakat terhadap keberadaan jukir liar sangat diperlukan.
Baca Selengkapnya