Dituding tak bayar 15 porsi kerak telor, Djarot sebut ada provokator
Merdeka.com - Pedagang kerak telor di Pesta Raya Jakarta (PRJ) Senayan, menuding Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, tak membayar setelah memesan 15 porsi kerak telor. Djarot memang datang ke PRJ Senayan pada 30 Mei lalu untuk meresmikan acara itu.
Salah satu pedagang, yang tidak mau rugi pun akhirnya meminta kepada pihak penyelenggara yaitu PT Pradana Gransindo Convex untuk segera membayar Rp 300.000. Ketua panitia acara mengaku tidak mengerti perihal keluhan pedagang.
Saat dikonfirmasi, Djarot justru membantah kalau dia telah memesan kerak telor tersebut. Djarot menilai itu hanya ulah orang iseng yang memesan dengan menyebut nama wagub.
-
Apa kritik Djarot untuk Jokowi? Menurut Djarot, meski tidak melanggar prosedur, tindakan Jokowi melanggar etika moral.
-
Bagaimana cara pemesanan di restoran? Pemesanan harus dilakukan melalui telepon, pada malam hari, dan dikonfirmasi 10 hari sebelum acara. Rincian makanan yang disesuaikan ditentukan pada titik konfirmasi.
-
Siapa yang mengatakan tidak ada refleksi khusus karena Jokowi tidak diundang? 'Tidak ada refleksi khusus atas tidak adanya Pak Jokowi,' kata Hasto di DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (22/5).
-
Ditusuk bukan sate, dijaring bukan ikan, dimana itu? Ditusuk bukan sate, dijaring bukan ikan?Jawaban: Konde.
-
Apa saja kuliner kekinian Jakarta? Di Jakarta, ada beberapa tempat kuliner kekinian yang dapat Anda coba untuk menghabiskan hari.
-
Kenapa dulang dan bokor Gede Merta hanya di pesan di Bali? 'Pesanannya hanya di Daerah Bali saja, karena mayoritas masyarakat hindu menggunakannya. Bahkan sempat ada yang pesan dari Lampung juga,' jelasnya.
"Halah itu kan cuma provokator aja, itu entah kerjaan siapa, biasa orang cari kesempatan," kata Djarot di kantor Balai Kota, Jumat (5/6).
Djarot melanjutkan, saat meninjau PRJ Senayan pekan lalu, dia sama sekali tidak memakan dan memesan makanan khas Betawi tersebut.
"Saya ya tidak pernah pesan kerak telor waktu itu. Provokasi aja itu," pungkasnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peristiwa ini terjadi di kawasan Tanjung Lengkong Kel. Bidaracina Kec. Jatinegara, Jakarta Timur, Jum'at (26/4) sore
Baca SelengkapnyaSYL menegaskan, keluarganya tidak ada yang menyukai durian
Baca SelengkapnyaApalagi hingga menentukan siapa yang ikut dan memilih jenis transportasi.
Baca SelengkapnyaRamai video makanan ringan atlet PON Aceh-Sumatera Utara berisi roti dan Santan. Makanan ringan itu dikemas di dalam kotak makan kertas.
Baca SelengkapnyaHarganya yang mencapai ratusan ribu rupiah pun turut diungkap sang pemilik restoran. Buntutnya, rombongan tersebut menuai banyak kecaman dari publik.
Baca SelengkapnyaHal itu dikatakan Dito saat menjadi saksi persidangan kasus korupsi BTS Kominfo pada (11/10).
Baca SelengkapnyaSebelumnya Jovi Adhiguna juga memberikan klarifikasi dan mengaku aksinya tersebut sudah merugikan banyak pihak.
Baca SelengkapnyaSYL juga menegaskan tidak pernah ada istilah tawar menawar.
Baca SelengkapnyaAksi driver ojol iseng nyalakan aplikasi tapi tak mau menjalankan orderan ini viral.
Baca SelengkapnyaDito kemudian membantah mengenal Irwan Hermawan. Dito juga membantah mendapat bingkisan uang Rp27 miliar
Baca SelengkapnyaBegitu makanannya dibuka, pria ini dibuat kaget karena pesanannya kehilangan menu utamanya.
Baca SelengkapnyaIstri SYL Bersaksi Tak Punya Tas Mewah Dior, Padahal Ditemukan di Kamar Tidurnya oleh KPK
Baca Selengkapnya