FBR serbu MOI karena berkali-kali tak diberi uang oleh pengelola
Merdeka.com - Ratusan orang yang mengaku dari Forum Betawi Rempug (FBR) mengacak-acak halaman Mall of Indonesia, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (29/5). Kericuhan tersebut sempat membuat panik pengunjung dan kemacetan di Kelapa Gading.
Geriyanto salah satu staf pengelola MOI yang menyaksikan langsung penyerangan tersebut mengatakan, massa ormas itu datang dengan emosi dan membawa senjata tumpul serta senjata tajam untuk melakukan penyerangan ke dalam.
"Mereka minta jatah preman, soalnya sudah beberapa hari terakhir dari pihak pengelola menolak memberikan jatah tersebut. Terus mereka ngamuk dan manggil anggota lainya," ujarnya saat ditemui di lokasi kejadian, Jumat (29/7).
-
Siapa yang berhadapan dengan preman? Seorang wanita berhadapan dengan aksi preman di kawasan Palmerah, Jakarta Barat.
-
Mengapa preman itu menantang ke Polsek? Saat diajak, sang preman justru menantang. 'Diarahin papi ke Polsek Palmerah supaya masalah kelar,' imbuhnya. Bahkan, dia mengaku jika memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA) Polri.
-
Dimana kejadian penjarahan terjadi? Dalam tayangan yang beredar, warga berbondong-bondong mendatangi lokasi kecelakaan dengan membawa kresek dan karung untuk membawa pulang susu kaleng yang berserakan di jalan raya.
-
Apa yang dilakukan preman tersebut? Saat mengemudi, dia dikejutkan lantaran sang preman mengaku terserempet. Seketika, ada adu mulut terjadi. Bahkan, sang preman mengaku memiliki KTA Polri.
-
Bagaimana preman itu bereaksi? 'Pakai ditunjuk-tunjuk, seram banget gue tremor. Tapi papi masih ladenin karena tahu kita benar dan tidak melanggar apa-apa,' lanjutnya.
-
Kenapa buruh Semarang menolak Tapera? 'Setelah 50 tahun, uang iuran itu baru akan terkumpul Rp48 juta. Lima puluh tahun lagi, mana ada harga rumah Rp48 juta. Rumah saat ini paling murah saja Rp155 juta. Jadi ini cuma akal-akalan pemerintah saja. Menurut kami ini bukan jaminan sosial,' kata Aulia Hakim, sekretaris KSPI Jateng, mengutip YouTube Liputan6 pada Senin (10/6).
Geriyanto melanjutkan, akibat kejadian tersebut, sejumlah mobil yang diparkir di Blok A juga mengalami kerusakan pada kaca mobilnya karena dihantam benda tumpul, beberapa di antaranya yakni Toyota Yarris bernomor Polisi B-1246-UZB, Honda Mobilio dengan nomor polisi B-1656-URU.
"Saat masuk mereka langsung melakukan penyerangan dan meneriaki petugas sekuriti untuk keluar. Sekeruti kami yang hendak mengamankan malah ditimpuki sehingga terjadi keributan," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, Ratusan massa dari Forum Betawi Rempug (FBR) menyerbu kawasan Mall of Indonesia, Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (29/5) sore. Mereka pun sempat terlibat bentrok dengan petugas keamanan setempat, dan melakukan pengerusakan kesejumlah fasilitas umum yang ada di lokasi.
Syamsudin, Komandan satuan sekuriti Apartemen Mal of Indonesia mengatakan, kejadian terjadi sekitar Pukul 15.20 WIB, dimana tiba-tiba sejumlah massa dari ormas memaksa masuk dari gate parkir Blok A.
"Mereka langsung merusak gate parkir dan sempat berkonvoi dengan sepeda motor dan mobil hingga ke Blok B dan kemudian langsung dengan beringas menyerang kami," ujar Syamsudin, di lokasi terjadinya bentrokan, Jumat (29/5). (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pihaknya tidak bisa bergerak sendiri tanpa adanya peran serta masyarakat.
Baca SelengkapnyaPengemis tampak menolak uang Rp2 ribu dari pengendara mobil lantaran nominal yang diminta tak sesuai dengan apa yang diinginkannya.
Baca SelengkapnyaAksi pungutan liar di Bekasi ramai disorot karena dinilai sudah tak wajar.
Baca SelengkapnyaDari tangan para preman, polisi turut mengamankan barang bukti uang tunai sebanyak Rp580 ribu
Baca SelengkapnyaPelaku membersihkan got tanpa adanya permintaan dari pengurus lingkungan setempat.
Baca SelengkapnyaCara pungli dilakukan dengan mengutip langsung kepada para pedagang lebih dari tiga kali dan dilakukan orang berbeda pada pukul 03.00 hin
Baca SelengkapnyaKesulitan keuangan yang dihadapi BPR ataupun BPRS membuat OJK menyusun peta jalan agar tidak ada lagi masalah serupa di kemudian hari.
Baca SelengkapnyaSejak Januari hingga Mei 2024, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah melakukan pencabutan izin usaha Bank Perekonomian Rakyat (BPR) sebanyak 12 bank.
Baca SelengkapnyaAncaman itu didapatkan agar mereka mau direlokasi.
Baca SelengkapnyaPencabutan izin tertuang dalam Keputusan Anggota Dewan Komisioner OJK Nomor KEP-98/D.03/2024 tanggal 5 Desember 2024.
Baca SelengkapnyaViral warga Karet Tengsin, Tanah Abang, Jakarta Pusat dibuat geram atas aksi sejumlah pemuda tarik pungli dengan modus bersihkan selokan.
Baca SelengkapnyaKepala Kantor Wilayah DJP Jawa Tengah II, Etty Rachmiyanthi memberikan penjelasan. Menurutnya, ada beberapa poin yang harus disampaikan.
Baca Selengkapnya