Sudah puluhan tahun Ibu Amina tinggal di bangunan pinggir rel di kawasan Cideng.
FOTO: Potret Keprihatinan: Kisah Ibu Amina Hidup dari Kecil sampai Punya Cucu di Pinggir Rel Kereta
Sederet bangunan permukiman kumuh sudah berdiri lama di sepanjang rel kereta Kawasan Cideng, Jakarta, Rabu (19/6/2024). Foto: merdeka.com / Imam Buhori
Bangunan yang didirikan di pinggir rel kereta api sebenarnya sangat berbahaya terlebih jika tidak lengkapi pagar pembatas yang memisahkan bantaran rel dengan bangunan tempat tinggal warga. Foto: merdeka.com / Imam Buhori
Rasa khawatir tertabrak pun selalu menghantui.
Kondisi ini membuat mereka selalu waspada jika bahaya menimpa seperti tertabrak kereta api. Foto: merdeka.com / Imam Buhori
Seorang warga yang tinggal di pinggir rel tersebut menyempatkan untuk bercerita sedikit selama tinggal di sana. Foto: merdeka.com / Imam Buhori
Ibu Amina misalnya, ia mengatakan sejak kecil sudah tinggal di tempat ini.
"Sudah sejak kecil saya tinggal disini hingga punya anak dan cucu" Ucap Amina. Foto: merdeka.com / Imam Buhori
Ibu Amina membuka warung kecil yang selalu ramai oleh anak-anak yang jajan di tempatnya. Foto: merdeka.com / Imam Buhori
Ia berdagang makanan ringan dan minuman yang murah meriah untuk jajanan anak-anak. Foto: merdeka.com / Imam Buhori