Kota-kota di Indonesia ini punya julukan berbau mistis
Merdeka.com - Bicara Indonesia memang tidak ada habisnya. Negeri ini menyimpan berjuta cerita, mulai yang rasional hingga irasional karena keragaman adat dan budaya masyarakatnya.
Kali ini merdeka.com menulis tentang julukan beberapa kota di Indonesia yang diidentikkan dengan hal-hal mistis atau klenik. Di mana saja daerah itu?
Berikut ini beberapa kota di Indonesia yang memiliki julukan berbau mistis dan klenik yang dirangkum dari berbagai sumber:
-
Apa pusat peradaban Kerajaan Banten? Pada masanya dulu, Banten merupakan salah satu pusat peradaban Islam di Pulau Jawa.
-
Dimana Kota Bagansiapiapi berada? Kota Bagansiapiapi atau biasa dikenal dengan Baganapi atau Bagan ini menjadi ibu kota Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau.
-
Dimana contoh mitos di Indonesia? Berikut contoh mitos di Indonesia, antara lain: Ayam Jantan Berkokok di Sore & Malam Hari
-
Apa yang dikenal dari Kota Bagansiapiapi? Kota Bagansiapiapi cukup dikenal sebagai daerah penghasil ikan maupun tempat galangan kapal.
-
Dimana letak kerajaan kuno Banten Girang? Kerajaan itu letaknya berada di hulu teluk Banten.
-
Apa yang ada di Banten Girang? Di area tersebut terdapat kompleks bangunan, arca hingga makam dari tokoh agama yang cukup berpengaruh kala itu.
Banyuwangi kota santet
Banyuwangi adalah kabupaten terluas di Jawa Timur bahkan di pulau Jawa. Luasnya 5.782,50 kilo meter. Wilayahnya cukup beragam, dari dataran rendah hingga pegunungan. Kawasan perbatasan dengan Kabupaten Bondowoso, terdapat rangkaian Dataran Tinggi Ijen dengan puncaknya Gunung Raung (3.282 m) dan Gunung Merapi (2.800 m) terdapat Kawah Ijen, keduanya adalah gunung api aktif.Bagian selatan terdapat perkebunan, peninggalan sejak zaman Hindia Belanda. Di perbatasan dengan Kabupaten Jember bagian selatan, merupakan kawasan konservasi yang kini dilindungi dalam sebuah cagar alam, yakni Taman Nasional Meru Betiri. Pantai Sukamade merupakan kawasan pengembangan penyu. Di Semenanjung Blambangan juga terdapat cagar alam, yaitu Taman Nasional Alas Purwo.Banyuwangi sebagai sebuah kota memiliki beberapa julukan, di antaranya Bumi Blambangan, sebab sejarah berdirinya Banyuwangi tidak bisa dilepaskan dari sejarah kerajaan Blambangan. Kemudian Kota Osing, karena selain dihuni masyarakat Madura dan Jawa, di Banyuwangi juga ada suku penduduk lain, yakni Suku Osing. Julukan lainy yang tak kalah seram adalah Banyuwangi Kota Santet.Banyuwangi dijuluki sebagai Kota Santet terkenal sejak peristiwa memilukan ketika 100 orang lebih dibunuh secara misterius karena dituduh memiliki ilmu santet. Peristiwa ini dikenal luas oleh masyarakat sebagai 'Tragedi Santet' pada 1998.
Banten identik dengan debus
Debus selama ini dikenal sebagai kesenian bela diri dari Banten yang mempertunjukan kemampuan manusia yang luar biasa. Misalnya kebal senjata tajam, kebal air keras dan lain- lain. Kesenian ini berawal pada abad ke-16, pada masa pemerintahan Sultan Maulana Hasanuddin (1532-1570).
Pada zaman Sultan Ageng Tirtayasa (1651-1692) Debus menjadi sebuah alat untuk memompa semangat juang rakyat banten melawan penjajah Belanda pada masa itu. Kesenian Debus saat ini merupakan kombinasi antara seni tari dan suara. Kesenian Debus yang sering dipertontonkan di antaranya; menusuk perut dengan tombak atau senjata tajam lainnya tanpa terluka, mengiris bagian anggota tubuh dengan pisau atau golok, memakan api dan menusukkan jarum kawat ke lidah.
Namun ada juga yang menyebutkan Debus berasal dari daerah Timur Tengah bernama Al-Madad yang diperkenalkan ke daerah Banten ini sebagai salah satu cara penyebaran Islam pada waktu itu. Yang lainnya menyebutkan bahwa debus berasal dari tarekat Rifa`iyah Nuruddin al-Raniri yang masuk ke Banten oleh para pengawal Cut Nyak Dien (1848-1908).
Pati kota dukun
Julukan lain yang tak kalah serem adalah Kota Dukun bagi daerah Pati di Jawa Tengah. Sebab selama ini Kabupaten Pati memang dikenal sebagai pusat bisnis gaib. Kota ini kondang dikenal sebagai markas besar Paguyuban Paranormal Indonesia, yang dipimpin Eddy Rusmanto alias Boss Eddy. Wajah Kota Pati sebagai kota paranormal juga bisa dilihat dari maraknya baliho besar yang menawarkan jasa alternatif pemecahan masalah di beberapa sudut kota. Padahal, kota kecil dengan penduduk kurang dari seratus ribu jiwa ini semula lebih dikenal sebagai kota kaum pensiunan. Maklum, suasananya adem-ayem. Gerak industri yang bergema sampai di tingkat nasional hanyalah produk kacang garing dari dua perusahaan.Namun, Pati di setiap akhir pekan, ratusan tamu datang dari luar. Mereka adalah para pasien sejumlah paranormal yang buka praktek di situ. Dari mana sebetulnya datangnya paranormal ini? Ibarat industri dodol di Garut, satu laris yang lain ikut-ikutan, begitu pula yang terjadi di Pati. Satu-dua orang ngetop, yang lain ikut nongol. Menurut istilah mereka sendiri, hal tersebut bagian dari pengaderan. Namun, sesungguhnya munculnya paranormal di kota ini bukan kebetulan semata.Pati punya sejarah panjang dengan dunia gaib nan keramat. Misalnya, di kota ini ada makam tokoh-tokoh spiritualis kondang di Jawa, seperti Mutamakin, Syeh Jangkung, Saridin, Sunan Kalijogo, Sunan Jafar Sodiq (Sunan Kudus), dan Sunan Raden Mas Said (Sunan Muria). Selain itu, di kawasan Gunung Patiayam puluhan tahun lalu berdiri perguruan yang dipimpin Nyi Senggoropati. Tokoh yang sudah meninggal pada 1987 di usia 110 tahun ini merupakan guru bagi sebagian besar paranormal yang kini aktif berpraktek di Pati.Sekalipun bibit 'orang sakti' bertaburan, praktis sampai sepuluh tahun lalu paranormal di kota ini masih menjalani kegiatan mereka dengan cara lama. Tahun 1992, pola ini mulai berubah dengan berdirinya Paguyuban Paranormal Indonesia dan Yayasan Swakarsa, yang sama-sama menghimpun paranormal. Paguyuban digerakkan oleh Boss Eddy, sementara Swakarsa oleh Ki Umar. Dalam perkembangannya, Paguyuban terlihat lebih menonjol, beranggotakan 6.000 orang, 1.300 orang di antaranya aktif berbisnis paranormal di berbagai daerah.
Tapaktuan dijuluki Kota Naga
Tapaktuan adalah ibu kota dari Kabupaten Aceh Selatan, Provinsi Aceh. Saat Tsunami 2004, kota ini terlindungi Pulau Simeulue sehingga terjangan ombak yang dahsyat terpecah dan berkurang intensitasnya ketika sampai di pesisir pantai. Kota Tapaktuan menyimpan cerita menarik tentang legenda naga dan wisata bahari yang alami belum banyak diketahui dan dikunjungi.
Topografi kota ini di ketinggian 500 mdpl membawanya pada iklim tropis basah dengan keindahan alam, gugusan pantai berkarang, dan teluk yang memesona. Tapaktuan merupakan kota di pesisir selatan pantai Aceh yang posisinya strategis dengan pelabuhan alam dan menjadi basis ekonomi kelautan di Provinsi Aceh.
Tapaktuan juga memiliki julukan unik, yakni dikenal dengan sebutan Kota Naga dimana berasal dari sebuah Legenda Putri Naga dan Tuan Tapa yang sudah menjadi sejarah lisan masyarakatnya secara turun temurun. Orang menyebutkan Aceh Selatan sebagai Kota Naga. Bahkan, saat Anda memasuki kota ini, sekira seratus meter dari arah timur kantor Bupati Aceh Selatan maka akan melihat gambar naga tepat di dinding pinggir jalan.
Legenda Naga mengisahkan tentang sepasang naga jantan dan betina yang mendiami teluk (Tapaktuan). Keduanya diusir dari negeri Tiongkok karena tidak memiliki anak. Suatu ketika kedua naga ini mendapati sesosok bayi perempuan terapung di lautan kemudian dipelihara dengan penuh kasih sayang. Beranjak dewasalah bayi tersebut menjadi gadis cantik yang disayangi pasangan naga tersebut.
Suatu ketika munculah sebuah kapal dari Kerajaan Asralanoka di India Selatan dimana 17 tahun yang lalu rajanya kehilangan bayi yang hanyut ke laut. Sang raja mengenali gadis itu sebagai bayinya yang hilang dahulu dan hendak meminta kepada sepasang naga tersebut untuk mengembalikannya. Akan tetapi, sepasang naga itu menolak sehingga menimbulkan perkelahian di lautan dan mengusik seorang petapa yang bertubuh besar dan berdiam di Gua Kalam, yaitu dikenal sebagai Tuan Tapa.
Tuan Tapa yang terusik saat sedang bertapa segera melerai perkelahian sepasang naga dengan raja dari Kerajaan Asralanoka. Tuan Tapa meminta sepasang naga untuk mengembalikan sang gadis kepada orang tuanya. Akan tetapi, kedua naga tersebut menolak dan malah menantang Tuan Tapa untuk bertarung. Terjadilah perkelahian di laut dimana kedua naga kalah oleh Tuan Tapa dan gadis pun dikembalikan kepada orang tuanya. (mdk/tyo)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banyak orang yang mengira, kawasan Kota Tua hanya ada di Semarang dan Jakarta.
Baca SelengkapnyaTak hanya keindahan alamnya, 10 gunung ini juga menyimpan kisah mistis yang bikin bergidik ngeri
Baca SelengkapnyaPenuturan seorang pria yang mengaku sebagai juru kunci sekaligus penduduk kota Saranjana.
Baca SelengkapnyaIndonesia memiliki beragam kampung wisata yang unik dan menarik.
Baca SelengkapnyaIndonesia dengan keanekaragaman budaya, alam, dan sejarahnya, menawarkan keindahan wisata yang memukau bagi para pengunjung.
Baca SelengkapnyaKota Saranjana adalah sebuah kota legendaris yang dipercaya berada di wilayah Kalimantan Selatan, namun keberadaannya tidak dapat dilihat manusia biasa.
Baca SelengkapnyaDi Indonesia, ada pasar-pasar misterius yang terletak jauh dari pemukiman.
Baca SelengkapnyaSejumlah aroma yang familiar di sekitar kita kerap dihubungkan dengan kedatangan makhluk halus.
Baca SelengkapnyaGunung Slamet memiliki mitos yang berkembang di tengah masyarakat sekitar maupun para pendaki
Baca SelengkapnyaSetiap tahunnya, warga harus memberi tumbal kepala kerbau ke tempat itu
Baca SelengkapnyaBeberapa gunung di Indonesia diliputi kisah-kisah mistis yang berkaitan dengan pertapaan.
Baca SelengkapnyaMomen Natal dan Tahun Baru dimanfaatkan masyarakat untuk berlibur.
Baca Selengkapnya