Menelusuri Jejak Induk dari Anak Ular Kobra yang Berkeliaran di Citayam
Merdeka.com - Puluhan anak ular kobra menghantui penghuni Royal Citayam Residence, Kabupaten Bogor. Warga resah hingga takut beraktivitas di luar rumah.
Tercatat 30 ekor ular kobra jenis Jawa ditangkap. Warnanya hitam pekat dan memiliki panjang 12-15 sentimeter. Sementara keberadaan induknya masih terus dicari.
"Setelah melakukan penyisiran kami dan petugas Damkar hanya menangkap kembali 2 ekor anak kobra. Induknya belum berhasil ditemukan," kata Ketua Pagayuban Warga Perumahan Royal Citayam Residence, Hari Cahyo.
-
Apa jenis ular kobra yang ditemukan? Di Afrika Selatan, seorang pawang reptil profesional dipanggil untuk menangani situasi yang tak biasa. Seorang warga menemukan ular kobra berbisa dari jenis cape cobra yang bersembunyi di bawah bantal tempat tidurnya.
-
Di mana ular kobra itu ditemukan? Di Afrika Selatan, seorang pawang reptil profesional dipanggil untuk menangani situasi yang tak biasa. Seorang warga menemukan ular kobra berbisa dari jenis cape cobra yang bersembunyi di bawah bantal tempat tidurnya.
-
Dimana ular ditemukan di Jakarta? Seekor ular muncul di tengah banjir yang merendam permukiman warga di kawasan Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta, Jumat, (1/12/2023).
-
Dimana ular kobra dapat ditemukan? Salah satu ular berbisa yang ditakuti manusia adalah ular kobra. Terlebih ular dengan racun yang mematikan ini bisa berkembang biak dan hidup di dalam rumah.
-
Bagaimana ular kobra itu ditangkap? Video yang diunggah oleh Stellenbosch Snake Removals menunjukkan momen ketika penangkap ular Emile Rossouw datang untuk menangkap ular tersebut. Rossouw berhasil mengeluarkan ular kobra berbisa itu dari bawah bantal.
-
Spesies ular apa yang ditemukan? Temuan didokumentasikan dalam jurnal Animals. Memiliki Kebiasaan Khusus ‘Kebiasaan khusus ini juga memberi mereka keuntungan yang signifikan dalam ceruk tersebut, sehingga mereka menempati wilayah yang luas dari Sundalandia hingga India timur laut dan Tiongkok selatan.'
Ketua Yayasan Sioux Ular Indonesia, Aji Rachmat, menjelaskan ular bukanlah hewan yang mengerami telur-telurnya. Artinya, jika saat ini ditemukan anak ular kobra meningkat di satu lokasi, bukan berarti induknya masih berada di sekitar lokasi.
"Persepsi ular bersarang itu salah. Nah induknya itu pasti sudah bertelur tiga bulan lalu sekitar September, setelah itu langsung pergi karena dia kan tidak mengerami telur-telurnya. Dua bulan kemudian, barulah telur-telur itu menetas," kata Aji saat berbincang dengan merdeka.com, Selasa (10/12).
Desember, Bulan Telur Ular Menetas
Dia menambahkan, teror kobra dikarenakan musim penghujan seperti bulan Desember memang menjadi bulan untuk telur-telur menetas.
"Jika melihat dari siklusnya, memang ini bulan menetas. Awal musim hujan itu telur-telur akan menetas dan banyak area lubang yang sebelumnya dijadikan induk menyimpan telur terendam air, hingga akhirnya mereka keluar untuk berpindah lokasi. Jadi saya rasa ini bukan ledakan populasi karena pada bulan tertentu akan hilang," katanya.
Terkait temuan anak kobra dalam jumlah banyak di perumahan di Citayam, dia menduga karena kebetulan lokasi tersebut memang dijadikan tempat bertelur oleh induk kobra. Jika anak kobra yang ditangkap mencapai 30 ekor, bisa jadi induk yang bertelur mencapai dua ekor.
"Karena setiap tahunnya, satu induk itu akan bertelur satu kali sebanyak rata-rata 30 telur," katanya.
Setelah telur menetas, katanya, anak ular kobra akan berpencar mencari makan. Hingga pada bulan Januari, ular-ular itu akan menghilang karena sebaran dari titik awal menetas sudah menjauh dan biasanya jika ada sungai anak mendekat ke arah itu.
"Ukuran anakan baru menetas itu panjangnya 12-15 sentimeter, selisih seminggu kemudian bisa bertambah 5 senti. Lebih kurang satu bulan mencapai 30-40 sentimeter," sambungnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ular-ular yang ditemukan berbagai ukuran, terbesar memiliki panjang 4 meter dengan berat 20 kg.
Baca SelengkapnyaWarga khawatir ular tersebut masuk ke rumah dan menggigit mereka.
Baca SelengkapnyaPeristiwa tersebut sempat menggegerkan para pengguna tol yang sedang beristirahat.
Baca SelengkapnyaAda banyak jenis ular hitam yang tersebar di berbagai lingkungan. Namun, tidak semua ular hitam ini berbahaya dan berbisa.
Baca SelengkapnyaUlar berbisa tersebut muncul dari dapur rumah makan
Baca SelengkapnyaKarena telur-telur ular itu masih terlihat segar dan di perut ular masih ada bekas bertelur.
Baca SelengkapnyaSeekor ular piton besar muncul dan menggegerkan warga Jalan Krakatau, Kelurahan Jatirasa, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi.
Baca SelengkapnyaUkuran panjang ular-ular tersebut pun bervariasi, mulai dari 30 cm hingga 4 meter dengan berat mencapai sekitar 20 kg.
Baca SelengkapnyaBKSDA Jawa Tengah melepasliarkan 25 ekor burung langka ke Papua dan Maluku. Satwa endemik itu umumnya diserahkan warga yang memeliharanya secara ilegal.
Baca SelengkapnyaTim penyelamat juga berjalan di atas dua papan yang menghubungkan jalan perumahan warga.
Baca SelengkapnyaSatu indukan dan 7 anak ular sanca dievakuasi dari lantai teras rumah warga Kosambi, Kabupaten Tangerang.
Baca SelengkapnyaDua orang petugas menggunakan tongkat penjepit untuk menangkap ular kobra
Baca Selengkapnya