Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

3 Fakta Santri di Sragen Meninggal Dianiaya Senior, Ibu Korban Curhat ke Hotman Paris

3 Fakta Santri di Sragen Meninggal Dianiaya Senior, Ibu Korban Curhat ke Hotman Paris Anak semata wayangnya meninggal dianiaya santri senior Ponpes Ta'mirul Islam Sragen, ibu ini cu. ©2023 Merdeka.com/Instagram @hotmanparisofficial

Merdeka.com - Kekerasan di pondok pesantren acapkali terjadi karena adanya faktor senioritas yang kental. Biasanya, korban merupakan santri junior sementara pelaku adalah santri senior. Budaya senioritas di pondok pesantren ini telah menelan banyak korban jiwa, tidak hanya di lembaga pendidikan berbasis agama yang kecil dan jauh dari sorotan tetapi juga di pondok pesantren terkenal seperti Madrasah Bertaraf Internasional (MBI) Amanatul Ummah dan Ponpes Modern Gontor.

Nahasnya, proses keluarga korban mendapatkan keadilan atas kematian anggota keluarganya akibat dianiaya senior di pondok pesantren sering tidak mudah. Hal ini pula yang dialami Jum, seorang ibu dari seorang santri Ponpes Ta’mirul Islam Kabupaten Sragen yang meninggal akibat dianiaya senior.

“November 2022 seorang santri asal Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, tewas setelah dianiaya seniornya pada sebuah pondok pesantren di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Alasan penganiayaan karena korban tak melakukan piket kamar,” tulis akun Instagram @aboutngawi, Sabtu (15/4/2023).

Sejak November 2022 hingga kini, Polres Sragen tidak melakukan penahanan terhadap pelaku penganiayaan yang menyebabkan korban meregang nyawa. Ibu korban yang merasa aparat penegak hukum tak kunjung memberikan keadilan atas kematian anak semata wayangnya itu nekat pergi ke Jakarta untuk menemui pengacara kondang Hotman Paris.

“Ibu datang ke Hotman Paris untuk mencari keadilan karena pelaku masih belum ditahan dengan alasan di bawah umur,” lanjut @aboutngawi.

Curhat ke Hotman Paris

      Lihat postingan ini di Instagram      

Sebuah kiriman dibagikan oleh Dr. Hotman Paris SH M.Hum (@hotmanparisofficial)

Saat memutuskan pergi ke Jakarta demi menemui Hotman Paris, setiap hari Jum dan suaminya mendatangi Kopi Joni, usaha milik Hotman. Dia berharap suatu saat Hotman Paris muncul di kedai kopinya dan ia bisa mencurahkan isi hatinya. Benar saja, setelah beberapa hari menunggu, Jum dan suaminya akhirnya bertemu Hotman Paris di Kopi Joni. 

Pada pertemuan tersebut, Jum menceritakan bahwa Polres Sragen belum menahan pelaku dan dua orang terduga provokator. Jum juga menyinggung kasus penganiayaan yang dilakukan Mario Dandy dan menyeret Agnes, anak di bawah umur yang sudah dijatuhi vonis hukuman tahanan. Dia mempertanyakan alasan Polres Sragen tidak menahan terduga pelaku dan berdalih yang bersangkutan masih di bawah umur. 

“Ibu ini sudah berhari-hari datang ke Jakarta, tiap malam ke Kopi Joni menunggu saya. Bapak Kapolda Jateng, Kapolres Sragen, saya yakin akan memberikan atensi pada kasus ini. Ibu ini orang biasa, dia protes kenapa dua provokator belum ditahan, kenapa pelaku utama sejak penyidikan juga tidak ditahan padahal sudah 17 tahun,” ungkap Hotman Paris, dikutip dari akun Instagramnya @hotmanparisofficial, Sabtu (15/4).

Keterangan Kepolisian

Sementara itu, pihak Humas Polres Sragen mengaku telah menangani kasus meninggalnya santri Ponpes Ta’mirul Islam Sragen tersebut secara profesional dan prosedural. 

“Kami dari Humas Polres Sragen menyampaikan fakta hukum yang ada sehingga masyarakat tidak menjadi bingung atau mendapat berita kurang benar,” komentar @agungstmd pada unggahan video di akun Instagram Hotman Paris.

Agung mengungkapkan, saat kejadian penganiayaan, pelaku berusia 16 tahun 8 bulan. Berkaitan dengan pasal 32 ayat 1 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak, penahanan anak sebagai upaya terakhir apabila memperoleh jaminan dari orang tuanya atau walinya.

Alasan berikutnya, pelaku tidak ditahan karena selama proses penyidikan yang bersangkutan kooperatif terhadap penyidik. 

“Selalu absen pada hari Senin dan Kamis di Polres Sragen dengan permohonan permintaan tidak ditahan serta sanggup sewaktu-waktu hadir apabila dibutuhkan dalam proses penyidikan menjadi alasan subjektif penyidik terhadap pelaku (anak) tidak dilakukan penahanan,” lanjut Agung. 

Namun demikian, proses penyidikan perkara tetap berjalan sesuai prosedur sebagaimana mestinya sampai dengan pelimpahan Pelaku anak beserta Barang buktinya ke Kejaksaan. Saat ini, perkara sudah pada tahap persidangan dan Polres Sragen akan tetap menunggu perkembangan fakta-fakta persidangan.

“Mana kala ada pihak lain terbukti turut serta ikut melakukan dan dapat dimintai pertanggung jawaban pidana, maka akan kami tidak lanjuti dan kami proses sebagaimana mestinya,” pungkas dia. 

Warganet Ikut Geram

ponpes ta039mirul islam sragen

©2023 Merdeka.com/ARHA CHANNEL OFFICIAL

Kasus penganiayaan santri hingga meninggal dunia di Ponpes Ta’mirul Islam Kabupaten Sragen itu ramai diperbincangkan warganet usai pertemuan ibu korban dengan Hotman Paris. 

“Giliran kasus RAT aja gercep bahkan provokatornya pun langsung ditahan, emang polisi kerja based on viral dulu. Heran,” komentar pemilik akun Instagram @3eh**

“Mohon dibantu Bang Hotman Paris, ibu ini orang enggak punya (kurang secara ekonomi), warga Kedunggalar Kabupaten Ngawi,” tulis @teguh** 

“Inilah kenapa sekarang masyarakat yang butuh keadilan merasa yakin lapor ke Kopi Joni dibanding ke kantor polisi,” komentar @she**

“Semoga diberikan keadilan yang seadil-adilnya buat pelaku dan diberi tempat di sisi Allah buat ponakanku,” tulis pemilik akun Instagram @desty** (mdk/rka)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
TOP NEWS: Fakta Santri Tewas di Kediri, Hotman Paris Turun Tangan | Jokowi Wanti Wanti Semua Menteri
TOP NEWS: Fakta Santri Tewas di Kediri, Hotman Paris Turun Tangan | Jokowi Wanti Wanti Semua Menteri

Santri Pondok pesantren di Dusun Mayan, Desa Kranding, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, menjadi korban dugaan penganiayaan hingga tewas.

Baca Selengkapnya
TOP NEWS: Fakta Santri Tewas di Kediri, Hotman Paris Turun Tangan | Jokowi Wanti Wanti Semua Menteri
TOP NEWS: Fakta Santri Tewas di Kediri, Hotman Paris Turun Tangan | Jokowi Wanti Wanti Semua Menteri

Santri Pondok pesantren di Dusun Mayan, Desa Kranding, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, menjadi korban dugaan penganiayaan hingga tewas.

Baca Selengkapnya
Santri di Jambi Meninggal Tak Wajar, Ayah dan Ibu Mengadu ke Hotman Paris
Santri di Jambi Meninggal Tak Wajar, Ayah dan Ibu Mengadu ke Hotman Paris

Santri Meninggal Tak Wajar, Ayah dan Ibu di Jambi Mengadu ke Hotman Paris

Baca Selengkapnya
Respon Cepat Hotman Paris Bantu Kasus Pria Tewas Diduga Diculik & Dianiaya Anggota TNI
Respon Cepat Hotman Paris Bantu Kasus Pria Tewas Diduga Diculik & Dianiaya Anggota TNI

Hotman Paris ikut soroti kasus seorang pria asal Aceh yang diduga tewas usai dianiaya prajurit TNI.

Baca Selengkapnya
Santri di Tebo Jambi Meninggal Tak Wajar, Polisi Periksa 47 Saksi
Santri di Tebo Jambi Meninggal Tak Wajar, Polisi Periksa 47 Saksi

Kasus kematian santri pondok pesantren Raudhatul Mujawwidin di Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo, Jambi, yang bernama Airul Harapan masih penuh misteri.

Baca Selengkapnya
Ibu Santri yang Tewas Dianiaya di Kediri Tolak Damai dengan Pelaku, Ini Alasannya
Ibu Santri yang Tewas Dianiaya di Kediri Tolak Damai dengan Pelaku, Ini Alasannya

Keluarga santri BBM (14) yang tewas dianiaya di Kediri menolak berdamai atas pengajuan restoratif justice kuasa hukum keempat tersangka.

Baca Selengkapnya
Sosok Kolonel TNI Tenangkan Tunangan Pemuda Aceh Tak Kuat Tahan Tangis di Pomdam Jaya
Sosok Kolonel TNI Tenangkan Tunangan Pemuda Aceh Tak Kuat Tahan Tangis di Pomdam Jaya

Keluarga Imam Masykur, korban pembunuhan anggota Paspampres didampingi pengacara Hotman Paris Hutapea mendatangi Pomdam Jaya.

Baca Selengkapnya
Kasus Santri Tewas Diduga Dianiaya di Kediri, Ahmad Sahroni Sentil Sikap Pesantren
Kasus Santri Tewas Diduga Dianiaya di Kediri, Ahmad Sahroni Sentil Sikap Pesantren

Pesantren dinilai terkesan menutupi kasus tersebut

Baca Selengkapnya
VIDEO: Tragis Santri Asal Banyuwangi Tewas Diduga Dianiaya di Pesantren Kediri
VIDEO: Tragis Santri Asal Banyuwangi Tewas Diduga Dianiaya di Pesantren Kediri

Korban atas nama BM, 14 tahun, siswa kelas 8 yang beralamat di Desa Karangharjo, Kabupaten Banyuwangi.

Baca Selengkapnya
Ibu Imam Masykur Temui Anggota Paspampres Pembunuh Anaknya, Hotman Paris Ungkap Kabar Menggembirakan
Ibu Imam Masykur Temui Anggota Paspampres Pembunuh Anaknya, Hotman Paris Ungkap Kabar Menggembirakan

Momen ibunda Imam Masykur bertemu anggota TNI anggota Paspampres yang bunuh anaknya.

Baca Selengkapnya
Ingin Bertemu Panglima TNI, Keluarga Imam Masykur Korban Pembunuhan Anggota Paspampres Terbang ke Jakarta
Ingin Bertemu Panglima TNI, Keluarga Imam Masykur Korban Pembunuhan Anggota Paspampres Terbang ke Jakarta

Keluarga korban ingin bertemu langsung dengan Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono.

Baca Selengkapnya
Santri Asal Banyuwangi Dianiaya Hingga Tewas di Kediri
Santri Asal Banyuwangi Dianiaya Hingga Tewas di Kediri

Pihak pondok pesantren mengantarkan jenazah korban ke rumahnya, tanpa lapor polisi.

Baca Selengkapnya