3 Fakta Unik Lava Bantal, Batuan Purba di Jogja Berusia 56 Juta Tahun
Merdeka.com - Sekitar 10 kilometer di sebelah timur Kota Yogyakarta, terdapat sebuah obyek wisata Lava Bantal. Baru dibuka pada tahun 2016, Lava Bantal tak hanya sekedar tempat wisata. Namun di sana terpendam banyak misteri yang belum terjawab.
Menurut penelitian, tempat keberadaan Lava Bantal ini dulunya merupakan dasar laut. Tak jauh dari gundukan lava yang membeku itu, terdapat sebuah gunung api purba bawah laut.
Bila gunung api itu meletus, lava yang keluar dari puncak gunung akan langsung bersinggungan dengan air laut dan kemudian menjadi lava yang membeku. Kemudian lava itu membentuk gundukan menyerupai bantal.
-
Di mana bantal batu ditemukan? Berdasarkan temuan arkeologis, bantal dari zaman ini ditemukan berasal dari tahun 2055 sampai 1985 SM.
-
Kenapa batu Patapaan disebut batu bantal? Selain itu turut berkembang informasi bahwa barisan batu itu juga disebut sebagai batu bantal. Ini merujuk dari bentuknya yang disebut mirip bantal di atas kasur.
-
Dimana batu itu ditemukan? Awalnya batu seberat 3,5 kilogram itu ditemukan di dasar sungai Colti di sebelah tenggara Rumania oleh seorang wanita tua.
-
Dimana penemuan batu kuno itu? Temuan itu terjadi di kawasan bernama Plakia di Pulau Kreta Yunani.
-
Dimana batu purba ini ditemukan? Dalam penggalian terbaru di Yeşilova Hoyuk, distrik Bornova, İzmir, Turki, ditemukan batu berangka berusia 8.000 tahun.
Namun berdasarkan penelitian pula, peristiwa meletusnya gunung api di dekat Lava Bantal itu sudah terjadi sekitar 56 juta tahun silam. Lantas apa yang membuat batuan beku itu tersingkap ke permukaan tanah? Bagaimana penampakannya sekarang? Berikut selengkapnya:
Dasar Laut yang Tersingkap
©YouTube/Jogja Plus
Melansir dari Esdm.go.id, lava bantal terbentuk akibat dari erupsi lava di bawah laut yang kemudian bersentuhan langsung dengan media air laut. Proses pembekuan yang tiba-tiba akibat kontak langsung ini membuat tubuh lava membentuk geometri mirip bantal sehingga disebut lava bantal.
Berdasarkan ciri-ciri fisiknya, lava bantal termasuk pada zona pemekaran lantai samudera sebagai kegiatan vulkanik bawah laut. Ciri fisik batuan ini adalah membentuk pola bantal, berwarna hitam, keras, dan bertekstur afanitik.
Saat ini, singkapan batuan lava bantal di Kali Muncar itu berwujud dinding lava yang hampir tegak karena telah mengalami pengangkatan dan pensesaran yang dicirikan adanya kekar dan cermin sesar sebagai konsekuensi dari aktivitas tektonik yang cukup kuat.
Tidak Banyak Orang Tahu
©YouTube/Jogja Plus
Melansir dari kanal YouTube Jogja Plus, formasi batu yang bersebelahan dengan batuan lava bantal susunannya sudah sangat berbeda. Bila batuan Lava Bantal terbentuk dari lava beku basalt piroxen yang terbentuk 56 juta tahun lalu, batuan persis di sebelahnya merupakan bagian dari Formasi Semilir yang terbentuk di masa miosen awal atau 16 juta tahun yang lalu. Susunan formasi semilir sendiri terdiri dari breksi, lapili, dan tuff.
Pada awalnya, tidak banyak orang tahu bahwa fenomena geologi di tepi Kali Muncar itu merupakan fenomena geologi yang sangat unik dan langka. Hal ini disebabkan daerah itu dulunya tertutup oleh endapan aluvium dari material Gunung Merapi.
Gunung Api Purba yang Berubah Jadi Makam Umum
©YouTube/Jogja Plus
Tak jauh dari lokasi fenomena lava bantal itu, terdapat bukit setinggi 15 meter yang masuk bagian dari Desa Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Diduga bukit itu dulunya merupakan gunung api purba bawah laut yang menjadi sumber aliran lava yang membeku itu.
Kini, bukit itu telah dimanfaatkan warga sebagai pemakaman umum. Para peneliti percaya di sanalah dulunya tersimpan sumber magma yang kemudian mengalir ke permukaan hingga membentuk lava bantal. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Geosite ini merekam bukti lenyapnya Gunung Api Purba Nglanggeran
Baca Selengkapnya"Kalau ini memang betul candi tertua harus kita pelihara," kata Kepala Disdikbud Batang.
Baca SelengkapnyaSitus ini menjadi situs candi tertua di Jawa Tengah
Baca SelengkapnyaTak akan ada habisnya menjelajahi kota yang satu ini. Sebab, selalu ada wisata terhits di antara yang paling hits lainnya!
Baca SelengkapnyaPemkab Trenggalek tengah melakukan ekskavasi Situs Cagar Budaya Gondang di Desa Gondang, Kecamatan Tugu.
Baca SelengkapnyaKini kawasan itu menjadi Geopark yang dikembangkan menjadi tempat wisata
Baca SelengkapnyaJutaan tahun yang lalu, Bumiayu merupakan rumah bagi peradaban kehidupan purbakala
Baca SelengkapnyaDi kawasan Geopark Merangin ini terdapat endapan fosil yang dipercaya sudah berumur sekitar 250 sampai 299 juta tahun .
Baca SelengkapnyaSebagian besar peninggalan kuno itu sudah tak utuh dan hanya meninggalkan sebuah teka-teki.
Baca SelengkapnyaTerdapat sejumlah tempat wisata di Jogja paling terkenal yang bisa dikunjungi.
Baca SelengkapnyaPotret fosil gading gajah yang ditemukan pada galian tanah saat sedang bangun rumah.
Baca SelengkapnyaPara peneliti percaya masih banyak artefak yang tersebar di daerah tersebut.
Baca Selengkapnya