4 Potret Lawas Tentara Pelajar saat Pembebasan Kota Solo, Prajurit Ini Jadi Sorotan
Merdeka.com - Pembebasan Kota Solo pada 12 November 1949 merupakan salah satu peristiwa bersejarah dalam konflik Belanda-Indonesia. Dalam peristiwa itu, pasukan TNI dan kesatuan pejuang lainnya mengambil alih wilayah Solo dari militer Belanda setelah ratusan tahun lamanya.
Dengan gagahnya, pasukan TNI memasuki Kota Solo membawa bendera merah putih untuk bertemu petinggi militer Belanda yang sudah berjanji menyerahkan tangsi militer mereka di kota itu. Setelah momen itu, pasukan Belanda angkat kaki dari Kota Solo. Momen ini disambut suka cita oleh pasukan TNI dan kesatuan lainnya.
Di antara kesatuan yang ikut berjuang melawan Belanda itu, ada kesatuan Tentara Pelajar yang para anggotanya rata-rata masih berusia SMP hingga SMA. Momen suka cita itu mereka gunakan untuk berfoto ria.
-
Kapan pemuda Medan Area bertempur melawan Sekutu? Salah satunya pertempuran Medan Area yang melibatkan pemuda pribumi melawan tentara Sekutu. Kejadian Awal Medan Area Melansir dari berbagai sumber, tentara Sekutu datang bersama NICA untuk mengambil alih pemerintahan pada tanggal 9 Oktober 1945.
-
Kapan Serangan Umum Surakarta terjadi? Pada Agustus 1949, Gubernur Militer mengeluarkan instruksi untuk bertempur 4 hari di Kota Solo.
-
Dimana Serangan Umum Surakarta berlangsung? Pertempuran yang berlangsung selama 4 hari berturut-turut di Solo ini berhasil menyatukan seluruh elemen masyarakat melawan gempuran pasukan penjajah.
-
Dimana Sukarno-Hatta diungsikan oleh para pemuda? Mereka membawa Sukarno-Hatta ke Rengasdengklok yang saat itu dianggap cukup tersembunyi dan sukar dilacak Tentara Jepang.
-
Siapa yang berjuang untuk kemerdekaan Indonesia? Mari kita hormati para pemberani yang telah berjuang untuk kemerdekaan kita. Selamat Hari Kemerdekaan 17 Agustus!
-
Siapa yang berjuang untuk kemerdekaan? Pahlawan Indonesia telah berjuang mempertaruhkan jiwa, raga serta hartanya untuk kemerdekaan Indonesia.
Lalu seperti apa potret mereka saat pembebasan Kota Solo? Berikut selengkapnya:
Bangga Bisa "Tawuran" dengan Belanda
©YouTube/Album Sejarah Indonesia
Dalam salah satu momen, tampak para anggota pasukan Tentara Pelajar ikut memasuki Kota Solo. Tampilan mereka begitu unik, mengenakan baju seragam hitam, topi, bahkan beberapa di antaranya mengenakan kacamata hitam.
Dalam satu wawancara yang pernah dilakukan pemilik akun YouTube Album Sejarah Indonesia dengan salah satu di antara mantan Tentara Pelajar, rata-rata dari mereka bangga bisa “tawuran” dengan Belanda.
Tetap Berjaga
©YouTube/Album Sejarah Indonesia
Dikutip dari akun YouTube Album Sejarah Indonesia, foto-foto tersebut merupakan hasil jepretan fotografer Belanda, Th. Van de Burgt. Tampak dalam salah satu foto tiga orang prajurit Tentara Pelajar sedang berpose di depan sebuah halaman luas yang diduga merupakan Alun-Alun Selatan Kota Solo.
Lalu di foto lain ada beberapa anggota pasukan yang tetap waspada dengan senjata mereka untuk memastikan kondisi tetap aman terkendali. Di beberapa titik, mereka sudah memasang senjata mesin berat yang sewaktu-waktu bisa diluncurkan. Diketahui bahwa senjata itu diambil dari pesawat tempur peninggalan Jepang.
Euforia Suka Cita
©YouTube/Album Sejarah Indonesia
Raut muka kebahagiaan tak bisa disembunyikan dari wajah para anggota Tentara Pelajar. Di salah satu sudut Kota Solo, di antara bangunan-bangunan yang tengah tutup, mereka merayakan hari kemenangan itu dengan berfoto ria. Salah satu dari mereka dengan bangga mengibarkan bendera merah putih.
Seperti diketahui, kesatuan Tentara Pelajar yang lebih dikenal dengan nama Brigade XVII tersebar di seluruh Pulau Jawa, mulai dari Jawa Barat, Jawa Tengah dan Yogyakarta, hingga Jawa Timur.
Prajurit Pembawa Gitar jadi Sorotan
©YouTube/Album Sejarah Indonesia
Satu dari beberapa prajurit yang berfoto jadi sorotan. Tampak dia menggunakan topi koboi, baju putih, serta membawa gitar, berbeda dari para prajurit lainnya yang membawa senapan. Keberadaan prajurit bergitar itu mengundang komentar warganet yang melihat foto-foto itu di kanal YouTube Album Sejarah Indonesia.
“Gitar itu mungkin satu-satunya yang menjadi pelipur kelelahan mereka di sela-sela pertempuran. Tak ada hiburan lain selain bertempur demi bangsa dan negara. Berteriak merdeka saja mereka merdu apalagi bernyanyi,” tulis @antokkristanto9901.
“Melihat TP yang bersenjatakan gitar adalah yang sangat menarik dan kagum plus heran karena dalam suasana perjuangan bersenjata tapi beliau tampil dengan senjata khusus yakni alat musik gitar, keren banget,” tulis @sonytriwibawa260.
“Kayaknya yang bawa gitar itu time traveler mas, penyusup dari masa depan. Tapi perjuangan itu perlu hiburan juga biar nggak tegang-tegang amat, meski perang dinikmati saja,” tulis @raflidr1517. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Serangan yang berlangsung selama 4 hari berturut-turut di Solo ini berhasil menyatukan seluruh elemen masyarakat melawan gempuran pasukan penjajah.
Baca SelengkapnyaPada momen itu, tentara militer Belanda berbondong-bondong menarik diri dari wilayah yang didudukinya
Baca SelengkapnyaPelajar SMP Madiun tak gentar melawan penjajah. Di tengah kesulitan yang dihadapi, mereka tetap berjuang
Baca SelengkapnyaBanyak orang Minahasa yang melakukan perantauan. Hal ini terjadi karena para pemuda Minahasa mulai menyadari bahwa dunia itu luas.
Baca SelengkapnyaAda beberapa momen unik aktivitas tentara Belanda saat di Indonesia.
Baca SelengkapnyaHari Veteran Nasional juga dimaksudkan untuk menghargai dan menghormati orang-orang yang pernah berjuang mempertahankan kemerdekaan Indonesia
Baca SelengkapnyaTerlihat warga Indonesia mendapat ancaman dari tentara KNIL pada tahun 1948 silam. Tergambar dari potret yang beredar, warga Indonesia nampak tak berdaya.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan para pejuang tanah air pada masa revolusi yang tertangkap oleh tentara Belanda.
Baca SelengkapnyaPeristiwa berdarah di Tebing Tinggi, merupakan perjuangan para pemuda melawan penjajah pasca kemerdekaan Indonesia.
Baca SelengkapnyaPertempuran Tengaran terjadi pada masa Agresi Militer II, tepatnya sekitar tanggal 25 Mei 1947
Baca SelengkapnyaSaat para pemuda menantangnya untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia, Sukarno menolaknya. Dia memilih tanggal 17 Agustus. Apa makna di baliknya?
Baca SelengkapnyaKonflik bermula ketika seorang penghuni hotel merampas dan menginjak-injak lencana merah putih yang dipakai oleh pemuda Indonesia.
Baca Selengkapnya