Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

5 Fakta Menarik Anak Rambut Gimbal di Dieng, Diyakini Titipan Dewa

5 Fakta Menarik Anak Rambut Gimbal di Dieng, Diyakini Titipan Dewa Anak Rambut Gimbal DIeng. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Dieng adalah sebuah dataran tinggi yang indah di Pulau Jawa. Nama “Dieng” berasal dari kata Bahasa Kawi “di” yang berarti tempat atau gunung dan “Hyang” yang bermakna dewa. Dengan demikian, secara harfiah Dieng berarti tempat bersemayam-nya para dewa.

Selain terdapat peninggalan masa lampau, di sana terdapat pula beragam kebudayaan leluhur yang masih dilestarikan hingga sekarang, salah satunya acara ruwatan rambut gimbal.

Di Dieng, tradisi ruwatan atau pemotongan rambut gimbal rutin dilaksanakan pada saat bulan Suro atau peringatan tahun baru Islam. Selain itu, acara itu juga rutin dilakukan setiap bulan Agustus.

Sebelum melakukan tradisi ini, sang anak yang hendak dipotong rambut gimbal-nya harus melewati serangkaian prosesi ritual yang panjang. Berikut ini adalah 5 fakta menarik anak rambut gimbal di Dieng.

Diyakini Titipan Dewa

anak rambut gimbal dieng

©2020 Merdeka.com

Masyarakat setempat percaya kalau anak-anak berambut gimbal di Dieng merupakan titipan dewa. Dewa itu bernama Nyai Dewi Roro Ronce yang merupakan abdi dari ratu Laut Selatan, Nyai Roro Kidul.

Oleh Nyai Roro Ronce, bocah itu kemudian dititipkan kepada Kiai Kaladete yang merupakan salah seorang tumenggung yang ditugaskan untuk mempersiapkan pemerintahan di dataran tinggi Dieng pada masa menjelang kemunculan Kerajaan Mataram pada abad ke-14.

Konon, Kiai Kaladete hingga kini masih bersemayam di Telaga Balai Kambang Dieng.

Diperlakukan Istimewa

anak rambut gimbal dieng

©2020 Merdeka.com

Karena dianggap sebagai titipan dewa, anak-anak berambut gimbal di Dieng diperlakukan lebih istimewa dibandingkan dengan anak-anak lainnya. Perlakuan yang berbeda inilah yang membuat anak-anak berambut gimbal di sana cenderung lebih ekspresif, eksploratif, dan lebih manja.

Puncaknya, pada hari sebelum pemotongan rambut, mereka dipersilakan membuat satu permintaan kepada orang tua mereka. Permintaannya bisa berwujud apapun. Biasanya, orang tua menanyakan permintaan sang anak mendekati hari ruwat atau pemotongan.

Hal itu dilakukan untuk antisipasi kalau permintaan anak ternyata berubah seiring berjalannya waktu.

Permintaan Unik-unik

anak rambut gimbal dieng

©2020 Merdeka.com

Dilansir dari Liputan6.com, permintaan anak-anak berambut gimbal yang hendak menjalani proses ruwat biasanya beragam. Ada anak yang minta dibelikan barang mewah, ada yang mintanya aneh-aneh, dan ada pula yang permintaannya sangat sederhana dan mudah dipenuhi.

Anindita Purbaningrum (6), meminta sate telur puyuh tiga tusuk dan sate ayam dua tusuk. Sekilas permintaan itu terdengar sederhana. Hanya saja dia ingin membeli makanan itu di depan rumah sakit.

Ada pula Laela Handayani (6). Dia meminta sebuah tablet yang ada gambar apelnya. Setelah ditelusuri, ternyata yang dimaksud Laela adalah I-Phone.

Sementara itu permintaan sederhana dikeluarkan Nadhira Thafana Pramarsetyo (4). Dia hanya minta dibuatkan ikan goreng.

Kembali Gimbal Setelah Ruwat

anak rambut gimbal dieng

©2020 Merdeka.com

Walaupun diyakini dapat membebaskan rambut anak dari gimbal, namun ada pula rambut anak yang kembali menggimbal setelah dipotong. Dilansir dari Liputan6.com, pada suatu hari, tepatnya beberapa bulan setelah proses ruwat, ada anak yang sepeda mininya mengalami kerusakan. Sang orang tua kemudian membelikannya sepeda dengan warna yang berbeda. Tapi sang anak tidak antusias dengan sepeda barunya itu.

Mendadak, sang anak menderita panas tinggi. Setelah lewat seminggu, anak itu sembuh. Namun di kepalanya kembali muncul rambut gimbal.

Lalu ada pula seorang anak yang minta dipotong rambutnya dengan keinginan tertentu. Namun setelah diruwat, rambut gimbalnya tetap tumbuh. Setelah diselidiki baru diketahui ternyata barang permintaan sang anak dibeli dari uang mbahnya, bukan dari uang orang tuanya.

“Permintaannya, kalau harus orang tua yang membeli ya harus dengan uang orang tuanya. Tidak bisa digantikan dengan uang mbahnya,” kata Kepala Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) Dieng Aryadi Darwanto dikutip dari Liputan6.com.

Potong Gimbal Tanpa Ritual

anak rambut gimbal dieng

©2020 liputan6.com

Menurut Slamet Budiono, Kepala Desa Dieng Kulon, Batur, Banjarnegara, ada saja orang-orang yang mencoba memotong rambut anak gimbal tanpa ritual. Selain itu, pemotongannya juga tidak didasari oleh keinginan sang anak.

Namun saat gunting didekatkan di kepala, konon anak berambut gimbal itu akan terpelanting tanpa sadar. Gunting jatuh dengan sendirinya dan para orang tua akan jatuh terlempar. (mdk/shr)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menjelajahi Desa Tertua di Dataran Tinggi Dieng, Banyak Ditemukan Anak Berambut Gimbal dan 'Gembel Tua'
Menjelajahi Desa Tertua di Dataran Tinggi Dieng, Banyak Ditemukan Anak Berambut Gimbal dan 'Gembel Tua'

Walaupun sudah dipotong dan diruwat, beberapa anak rambut gimbalnya tetap tumbuh hingga menginjak dewasa.

Baca Selengkapnya
Mengenal Syawalan Gunung, Cara Masyarakat Magelang Gali Cerita Sejarah Leluhur
Mengenal Syawalan Gunung, Cara Masyarakat Magelang Gali Cerita Sejarah Leluhur

Syawalan itu digelar di puncak bukit. Puluhan ribu warga hadir dalam acara itu

Baca Selengkapnya
Airnya Dipercaya Bikin Awet Muda, Batu Lesung di Tengah Sawah Lampung Diperkirakan Berusia Hampir 1.000 Tahun
Airnya Dipercaya Bikin Awet Muda, Batu Lesung di Tengah Sawah Lampung Diperkirakan Berusia Hampir 1.000 Tahun

Setiap hari, ada orang datang untuk mengambil air di batu lesung ini.

Baca Selengkapnya
12 Gunung di Indonesia yang Kerap Dipakai Bertapa
12 Gunung di Indonesia yang Kerap Dipakai Bertapa

Beberapa gunung di Indonesia diliputi kisah-kisah mistis yang berkaitan dengan pertapaan.

Baca Selengkapnya
10 Wisata Dieng yang Wajib Dikunjungi saat Datang ke Negeri Atas Awan
10 Wisata Dieng yang Wajib Dikunjungi saat Datang ke Negeri Atas Awan

Rekomendasi wisata Dieng yang bisa dijadikan referensi liburan Anda bersama keluarga.

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Sentra Kerajinan Wayang Kulit di Bantul, Berkembang Sejak Sebelum Era Kemerdekaan
Mengunjungi Sentra Kerajinan Wayang Kulit di Bantul, Berkembang Sejak Sebelum Era Kemerdekaan

Sebagian besar masyarakat di dusun tersebut berprofesi sebagai pengrajin wayang kulit. Keahlian mereka sudah diwariskan secara turun-temurun

Baca Selengkapnya
Mitos Gunung Rinjani, Ancaman Masuk Dunia Jin hingga Tempat Tinggal Dewi Anjani
Mitos Gunung Rinjani, Ancaman Masuk Dunia Jin hingga Tempat Tinggal Dewi Anjani

Gunung Rinjani, memikat para pendaki dengan daya tariknya di Pulau Lombok. Mitos dan misteri Gunung Rinjani telah menyatu erat dengan budaya lokal. Yuk simak!

Baca Selengkapnya
Sudah Muncul Embun Es, Begini Kondisi Terkini Dieng di Awal Musim Kemarau
Sudah Muncul Embun Es, Begini Kondisi Terkini Dieng di Awal Musim Kemarau

Dieng Culture Festival rencananya akan digelar akhir Agustus tahun ini.

Baca Selengkapnya
8 Tempat Wisata di Lombok Selain Pantai, dari Gunung hingga Edukasi
8 Tempat Wisata di Lombok Selain Pantai, dari Gunung hingga Edukasi

Merdeka.com merangkum 8 destinasi wisata yang wajib dikunjungi di Lombok selain pantai.

Baca Selengkapnya
Mengenal Gendang Pampat, Musik Tradisional Suku Dayak Iban Sebagai Simbol Rasa Syukur
Mengenal Gendang Pampat, Musik Tradisional Suku Dayak Iban Sebagai Simbol Rasa Syukur

Permainan alat musik tradisional itu dilakukan untuk mengisi waktu kebersamaan mereka di rumah panjang.

Baca Selengkapnya
Mengenal Budaya Sanggul di Indonesia, Penuh Makna dan Sejarah
Mengenal Budaya Sanggul di Indonesia, Penuh Makna dan Sejarah

Sanggul rambut jadi salah satu budaya Indonesia yang fenomenal, ketahui lebih lanjut yuk.

Baca Selengkapnya
Sempat Nyaris Punah, Ini Keunikan Tari Pisang dari Jambi
Sempat Nyaris Punah, Ini Keunikan Tari Pisang dari Jambi

Jambi memiliki beragam kesenian tradisional yang sampai ini masih terus dilestarikan, salah satunya Tari Pisang.

Baca Selengkapnya